- UPDATE SETIAP HARI
- DUA EPISODE SETIAP UPDATE
- JANGAN LUPA BERIKAN VOTE, KOMENTAR, DAN FOLLOW AKUN WATTPADKU.* * *
Rasyid menatap ke seluruh area halaman rumah Alwan. Hani dan Tari tampak melakukan hal yang sama, sementara Raja dan Mika sudah bersiap dengan perlengkapan mereka masing-masing. Ziva mendekat tak lama kemudian, setelah berbicara dengan Karin untuk memberi penjelasan.
"Bagaimana, Ziv? Apakah Karin ... uhm ... merasa cemburu setelah tahu kalau ada perempuan yang menyukai Alwan?" tanya Tari.
"Ya, sudah jelas. Selayaknya wanita pada umumnya, Karin jelas merasa cemburu setelah tahu kalau ada perempuan yang menyukai Suaminya dan berusaha merebutnya. Tapi sebisa mungkin aku sudah membuat perasaannya tenang. Saat ini tinggal tergantung Santi ketika mendampinginya nanti. Aku harap Santi bisa membantu kita untuk menenangkan Karin, selama kita sedang menghadapi proses pematahan teluh balung," jawab Ziva.
Alwan mendekat tak lama setelahnya. Karin sudah masuk ke dalam rumah bersama Santi. Pria itu tampak masih sangat gelisah dan belum melepas tatapannya dari arah pintu rumah. Raja mendekat padanya, lalu merangkul seperti biasa agar Alwan tidak terus menerus kepikiran soal Karin.
"Karin akan baik-baik saja, Al. Teruslah berdoa seperti biasanya, berdzikir tanpa henti, serta memohon kepada Allah agar keluarga kecilmu diberi perlindungan," saran Raja.
"Iya, Ja. Akan aku lakukan, Insya Allah. Saat ini aku hanya ..." Alwan terdiam sesaat, "... merasa tidak sangka, kalau akan ada yang meneror kami. Aku dan Karin benar-benar baru tinggal bersama selama tiga hari, jika ditotal dengan hari ini, Ja. Seharusnya kami sedang menikmati awal kehidupan rumah tangga yang baru dibangun. Tapi semuanya jadi di luar kendali setelah teror itu datang. Aku benar-benar ingin sekali cepat menemukan siapa orangnya, Ja. Aku ingin membuat orang itu tahu, bahwa apa pun yang dia lakukan tidak akan pernah menggoyahkan keputusanku memilih Karin sebagai pendamping hidup."
"Iya, Al. Aku paham dan sangat mendukung keinginanmu itu. Sekarang, tenangkan dirimu agar kita bisa bekerja seperti biasanya."
"Ya, akan kutenangkan diriku, Ja. Ayo, sebaiknya kita tanya Ziva tentang apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi teluh balung," ajak Alwan.
Keduanya mendekat pada Ziva yang baru saja meminta semua orang berkumpul. Mereka membuat lingkaran kecil, sehingga tidak terlihat mencurigakan jika ada yang memerhatikan dari luar pagar rumah Alwan. Hani menatap sekeliling secara hati-hati. Ia tidak ingin ada sesuatu tak terduga terjadi, seperti yang menyerang Mika beberapa hari lalu. Maka dari itulah kewaspadaannya meningkat lebih tajam daripada yang biasa.
"Baiklah, dengarkan aku baik-baik," pinta Ziva. "Ini adalah pertama kalinya kita menghadapi teluh balung. Aku ingin kalian semua tahu lebih detail mengenai teluh ini, sebelum kita mematahkannya."
Semua orang mendengarkan dengan seksama. Sesekali Raja melirik ke arah jendela luar rumah Alwan yang terdapat di bagian samping. Entah kenapa dirinya merasa tertarik untuk memerhatikan bagian tersebut sejak beberapa saat lalu.
"Kita semua tahu, bahwa tulang adalah sesuatu yang sangat disukai oleh Jin. Maka dari itulah ritual teluh balung dilakukan oleh si pelaku, dengan mempersembahkan tulang belulang kepada Jin yang akan membantunya. Tulang belulang yang dia persembahkan itu akan diisi oleh Jin, lalu ditanam di pekarangan rumah korbannya. Tanda-tanda yang bisa dilihat ketika sebuah rumah dikirimi teluh balung adalah sering muncul penampakan manusia yang dibantu oleh Jin, sehingga wujud manusia itu sering kali menghilang ketika sasaran atau korbannya sudah melihat ke arahnya sekilas. Kemunculan itu jelas mengganggu penghuni rumah, sehingga nantinya akan menimbulkan rasa tidak nyaman sampai akhirnya putus asa dan keluar dari rumah yang dikirimi teluh balung. Akibat dari teror tersebut bisa mengakibatkan kekacauan rumah tangga. Jadi ... Alwan dan Karin bisa saja berpisah sejak awal, terutama setelah munculnya bisikan di telinga mereka masing-masing, seandainya mereka tidak memiliki rasa sayang dan rasa percaya yang kuat."
Tari mengangkat tangannya. Ziva pun memberikan waktu untuk bertanya.
"Karena tulang belulang yang orang itu persembahkan pada Jin ditanam di halaman rumah Alwan, bagaimana caranya agar kita bisa menemukan tulang-belulang itu tanpa harus merusak indah dan asrinya rerumputan di sini?" tanya Tari. "Aku yakin Alwan akan mengeluarkan banyak keluhan saat melihat taman impiannya rusak akibat bekas galian."
"Setuju. Biaya pemeliharaan rumput cantik di sekitar kita lebih mahal daripada harga skincare seorang istri. Jadi, sebaiknya harus ada jalan yang bisa memudahkan kita menemukan tulang-belulang itu," tambah Mika.
Rasyid menatap Mika dengan sengit.
"Kamu barusan curhat soal biaya pengeluaran skincare-nya Santi?" duganya.
"Hei ... hei ... hei ...! Sudah, jangan adu mulut dulu. Ini bukan saatnya bercanda. Pikirkan perasaan Alwan, dong. Dia sedang gelisah saat ini karena memikirkan Karin yang menjadi sasaran teror si pengirim teluh," lerai Raja, dengan cepat.
Mika dan Rasyid pun segera menutup mulut, saat mendengar teguran dari Raja. Apa yang Raja lakukan jelas sangat tepat. Mereka harus memikirkan perasaan Alwan pada saat itu, karena Alwan dan Karin adalah sasaran utama dari si pengirim teluh. Rumah tangga mereka sedang menjadi taruhan. Jadi sebisa mungkin mereka tidak boleh bermain-main, meski hanya untuk mengurangi sedikit ketegangan.
"Oke, mari kita benar-benar fokus pada pekerjaan," ajak Ziva. "Sekarang aku akan membahas cara mematahkan teluh balung agar kalian paham."
"Ada cara tersendiri? Maksudmu, cara pematahannya berbeda dengan pematahan teluh lain, Ziv?" tanya Hani.
"Iya, Hani Sayang. Benar sekali. Cara pematahan teluh balung memiliki cara yang berbeda," jawab Ziva. "Jika salah satu dari kita bertujuh menemukan tulang belulang yang terkubur itu, maka kita harus mengambilnya tanpa bicara dengan siapa pun yang ada di sekitar kita. Ambil memakai alas, contoh sarung tangan jika ada atau sapu tangan jika tidak ada sarung tangan. Setelah tulang belulang itu kita ambil tanpa berbicara, maka kita harus langsung membakarnya atau membuangnya di sungai. Hal itu akan membuat Jin yang menikmati persembahan tulang belulang tersebut segera pergi dan tidak lagi bisa membantu si pengirim teluh."
"Dan artinya, pada saat itulah kita akan tahu siapa si pengirim teluh. Karena wujudnya akan langsung terlihat, tanpa bisa bersembunyi lagi seperti saat masih dibantu oleh Jin. Benar begitu, 'kan?" duga Mika.
"Ya. Dugaan kamu benar, Mik. Sangat tepat seperti itu," jawab Ziva.
"Berarti dia akan muncul di sekitar sini, jika terakhir kali dia terlihat di sini sebelum tulang-belulang itu ditemukan. Kecuali dia tidak muncul lagi, barulah dia akan kita temukan tetap berada di dekat tempat ritualnya. Benar, 'kan?" kali ini Tari membuat tebakan.
"Akan kugeprek dia habis-habisan kalau sampai benar-benar muncul di sini, setelah Jin yang membantunya pergi," niat Hani, sambil meremas kuat kedua kepalan tangannya.
Rasyid dan Mika langsung meringis diam-diam, saat melihat tekad Hani yang kejam mulai berkobar-kobar.
"Lalu, dari mana kita akan memulai pekerjaan hari ini?" tanya Alwan, yang akhirnya buka suara.
* * *
SAMPAI JUMPA BESOK 🥰
![](https://img.wattpad.com/cover/374191346-288-k440166.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TELUH BALUNG
Horror[COMPLETED] Seri Cerita TELUH Bagian 10 Rumah tangga Alwan dan Karin mendadak diserang rasa tidak nyaman yang begitu kuat. Sejak Karin melihat sosok yang menatap ke arahnya dan Alwan dari balik jendela, rasa tidak nyaman itu semakin hari semakin mem...