Benar saja, pagi ini haruto membawa junkyu pada dokter kandungan. Bersama kevin yang mengantar mereka pada salah satu rumah sakit elit di seoul.
Junkyu bergeming, menatap jendela mobil disisinya. Namun berbeda dengan haruto yang sedang memeriksa sesuatu pada tab nya.
"Sudah sampai tuan."
Haruto bergegas keluar mobil, lalu membuka pintu mobil pada sisi junkyu. Ia mempersilahkan junkyu untuk keluar, dan berjalan bersama menuju kedalam.
Hal tersebut tak luput dari perhatian kevin, apakah boss nya itu sedang jatuh cinta? Pikirnya.
Di lain sisi, haruto dan junkyu memasuki ruang resepsionis, lebih tepatnya haruto yang berjalan menuju meja resepsionis.
"Dokter james sudah menunggu anda di ruangannya tuan."
Haruto mengangguk dan berjalan kearah junkyu.
Mereka mulai berjalan meninggalkan meja resepsionis. Haruto sedikit berjalan didepannya karena junkyu hanya mengikuti kemana haruto pergi. Ia tidak tahu letak tempat nya dimana.
Semakin berjalan kedalam, semakin banyak orang yang menatap mereka. Junkyu yang merasa sedikit risih, hanya menunduk.
Sadar bahwa junkyu merasa risih, haruto mensejajarkan langkah nya dan menggenggam tangan junkyu. Lalu berjalan sedikit lebih cepat.
Junkyu, tidak tahu saja kau berjalan dengan anak pemilik perusahaan terkenal wkwkwk
Haruto berhenti di depan pintu yang bertuliskan 'ruang cek kehamilan' ia yakin ini tempat nya.
Tok! tok! tok!
"Masuk."
Ia membuka pintu, menampilkan dokter ber jas putih dengan senyuman diwajahnya.
"Maaf membuatmu menunggu."
Dokter yang diketahui bernama james itu menggeleng, "ah tidak tidak, kau datang sesuai jadwal."
"Baiklah, junkyu berbaring disini."
Junkyu menatap dokter itu, darimana ia mengetahui namanya? Mungkin saja haruto yang memberitahu. Ia tidak ambil pusing, langsung saja melangkah menuju kasur itu lalu berbaring.
Dokter james membuka sedikit baju nya, membuat junkyu sedikit malu. Ditambah lagi haruto yang menatap kearahnya.
Lalu dokter itu memberikan gel pada perutnya, hingga terasa sensasi dingin. Junkyu menjengit karena merasakan sensasi itu, dokter james hanya tersenyum.
"Baiklah kita lihat, berapa umur janin ini."
Tatapan junkyu beralih pada monitor yang menunjukan bayang-bayang tidak jelas. Dokter james mulai memutari bagian bawah perut junkyu, mencoba mencari posisi janin tersebut.
"Tunggu sebentar ya, mungkin janin nya bersembunyi hehe."
Dokter james mencoba mencairkan suasana, karena sedari tadi junkyu maupun haruto hanya bungkam tidak ingin mengeluarkan sepatah kata pun. Apalagi tatapan tajam haruto, dengan serius memperhatikan layar monitor.
Hingga dirasa tangan itu berhenti, menampilkan setitik bayangan pada monitor. Mungkin hanya dokter james yang paham, junkyu maupun haruto hanya menatap bingung layar monitor.
"Mungkin ini terlalu awal untuk cek kehamilan, karena janin tersebut masih sangat kecil hingga nyaris tak terlihat. Aku perkirakan usia nya 1 minggu." Ujar dokter james. Memang benar, haruto saja yang terlalu tergesa-gesa untuk mengetahui kehamilan junkyu.
"Tetapi junkyu hamil kan?."
"Ya tentu saja ia hamil, namun usia kandungan nya sangat baru. Apa sebelumnya cek melalui testpack?."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CONTRACT [HARUKYU] ✓
Fanfiction"We're not more than relation of contract" Everyone in life is gonna hurt you, you just have to figure out which people are worth the pain. (Semua orang dalam hidup akan menyakitimu, kamu hanya perlu mencari tahu orang mana yang layak untuk disakiti...