CHAPTER 3

1.5K 118 6
                                        

Bohong jika haruto tidak memikirkan apa yang dikatakan hanbin kemarin. Buktinya, saat ini haruto sedang memikirkan, mencari jalan keluar untuk masalah ini. Jujur ia sangat buntu. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan kedepannya.

Saat ini haruto berada di kamar, menatap lurus pada jendela yang menampilkan indahnya suasana pagi. Namun tidak dengan dengan suasana hati nya, bisa dibilang ia sedang kalut.

Semalaman ia hampir tidak bisa tidur, karena memikirkan ini semua. Ia hanya tidur pada pukul 4 pagi, dan saat ini ia sudah terbangun lagi pada pukul 7 pagi. Benar-benar jangka tidur yang pendek.

Tok tok tok

"Tuan haruto, sarapan sudah siap." Laki-laki yang diketahui asisten nya itu menghampiri kamar haruto, mengingatkan bahwa sarapan sudah siap.

Haruto bergegas menuruni tangga menuju ruang makan. Terlihat beberapa asisten nya sudah duduk rapi di meja makan, menunggu haruto untuk memulai acara sarapan pagi ini.

Sarapan pun beres, namun mereka semua masih duduk ditempat masing-masing. Karena haruto sendiri masih bertahan pada posisi nya.

"Justin, apa saja kegiatan ku hari ini?." Tanya haruto. Justin adalah sekertaris pribadi haruto yang mengatur, dan menyusun kegiatan haruto setiap harinya.

Justin terlihat membuka ipad nya, melihat pada tabel schedule yang sudah ia susun untuk kegiatan haruto hari ini.

"Pukul 11 siang anda ada rapat tuan, lalu pukul  2 siang anda ada janji makan siang dengan salah satu rekan bisnis. Selebihnya tidak ada kegiatan lain tuan."

Haruto mengangguk, hari ini jadwal nya tidak terlalu padat. Mungkin ia bisa sedikit ber santai.

Haruto memiliki 3 asisten, terdiri dari Justin sebagai sekertaris pribadi, kevin sebagai supir sekaligus asisten yang mendampingi haruto kemanapun ia pergi, lalu yang terakhir ben. Ia adalah orang yang dipercaya haruto untuk memantau dan me-handle club yang ia miliki.

Karena haruto mengurusi banyak perusahaan, maka ia membutuhkan beberapa orang untuk membantu. Termasuk asisten nya, karena tidak mungkin ia mengurusi semua ini sendiri.

"Baiklah kalian boleh pergi, aku akan ke kantor sekarang."

Para asisten itu mengangguk dan membungkuk hormat pada haruto. Lalu haruto pergi menuju mobil nya dengan justin dan kevin di belakang nya. Ben berjalan pada  mobil pribadi nya, menuju club haruto.

Namun haruto tidak memasuki mobil yang sudah kevin tumpangi, melainkan menuju mobil pribadi nya. Justin maupun kevin menatap haruto bingung.

"Tuan haruto, apa-"

"Aku akan membawa mobil sendiri."

Justin yang tadinya bertanya, mengangguk mengerti.

Ketiga nya lalu pergi menuju kantor. Dan pada akhirnya, justin satu mobil dengan kevin.

⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆

Setelah melewati beberapa kegiatan hari ini, akhirnya haruto memutuskan untuk pulang.

Jalanan sore sedikit ramai, selain cuaca nya yang cerah hingga cocok untuk berjalan-jalan, jam saat ini memang menunjukan jadwal pulang para pekerja kantor.

Haruto melajukan mobil nya dan berhenti di lampu merah. Jika dipikir-pikir lagi, haruto mungkin akan bosan dirumah. Karena tidak ada yang perlu dikerjaan dirumah.

Ia menatap kedepan, jalan ini dekat dengan jarak club nya. Apa mungkin lebih baik ia mengunjungi club?

Lampu hijau menyala, dan haruto memutuskan untuk mengunjungi club nya saja. Lagipula ia malas jika hanya menghabiskan waktunya mendekam didalam kamar.

THE CONTRACT [HARUKYU] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang