Beberapa hari berlalu, junkyu mencoba berdamai dengan dirinya sendiri. Karena mau bagaimanapun, ini semua sudah terjadi. Akan percuma jika ia hanya menghabiskan waktu dengan menangis, hal itu tidak akan membuat semua nya kembali seperti semula.
Hanya bibi yuri yang beberapa hari ini menemani, memperhatikan nya dengan baik, sehingga ia tidak merasa sendiri.
Haruto? Entahlah, ia tidak melihat dirinya beberapa hari ini. Ia juga memutuskan untuk sarapan didalam kamar, lalu keluar kamar saat disiang hari. Untungnya bibi selalu mengerti dengan membawakan sarapannya ke kamar.
"Bibi, aku ingin keluar hari ini."
Junkyu sedang menonton tv di ruang tengah, ia bosan karena hari-harinya hanya dihabiskan dengan kegiatan yang membosankan.
Hari-harinya hanya dibahabiskan untuk bangun tidur, makan, menonton, lalu tidur. Selalu seperti itu.
Hal itu jauh dari kebiasaan nya sebelum datang kerumah ini. ia terbiasa menghabiskan waktu dengan bekerja, melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.
"Junkyu, tuan haruto akan marah jika kau keluar."
"Lalu aku harus apa? Aku sangat bosan bibi."
Yuri bingung, jika ia membiarkan junkyu keluar, ia akan dimarahi haruto. Karena sebelumnya ia diperintahkan haruto untuk menemani junkyu, dan tidak mengizinkan junkyu keluar rumah. Sesuai dengan perjanjian yang ditulis haruto kan?
Ditambah siang ini sangat terik, apa yakin junkyu ingin keluar?
Yuri melihat junkyu yang merenggut, setelah dipikir-pikir mungkin junkyu benar-benar bosan. Yuri mempunyai ide, semoga saja junkyu mau menuruti ide nya.
"Junkyu, bagaimana jika kita ke taman saja? Dibelakang ada taman, kolam renang, hingga kursi santai. Kau bisa bersantai juga disana."
Junkyu tampak menimbang ide yuri, tak lama ia mengangguk. Mungkin ide yuri bisa membuat dirinya tidak bosan.
Lalu keduanya berjalan menuju taman belakang, terlihat taman yang luas dihiasi bunga-bunga cantik, lalu kolam renang yang terbilang lebih dari cukup.
Pertanyaan junkyu, tempat seluas ini, siapa yang mengisi nya? Karena ia tahu penghuni disini hanya haruto, tidak mungkin pembantu atau pekerja disini menggunakan ini semua.
"Junkyu, kau disini dulu. Aku akan memasak makan siang."
Junkyu mengangguk, dan memilih untuk duduk disalah satu kursi santai itu.
"Siang ini memang sangat panas, lebih baik bersantai disini."
Junkyu memasang earphone, memilih mendengarkan musik dari gawai nya karena Kegiatan ini sekaligus healing untuk dirinya.
⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
Terhitung sudah 1 jam junkyu menghabiskan waktu disini.
Merasa perutnya butuh diisi, ia beranjak memutuskan untuk masuk kedalam mansion.
Bersamaan dengan itu, didepannya terlihat haruto bersama beberapa orang dibelakangnya berjalan menuju kearahnya. Tunggu, salah satu orang itu..
"Kevin?."
"Kau? Yang saat itu membantu ku membayar Tteokbokki kan?."
Haruto melihat interaksi tiba tiba junkyu dengan asistennya. Apa mereka saling mengenal?
Junkyu mengangguk, ia tidak tahu bahwa orang itu salah satu bawahan haruto.
"Sebentar, kau memanggilku kevin? Maaf tapi aku justin." Junkyu terlihat bingung, langsung saja justin menjelaskan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CONTRACT [HARUKYU] ✓
Fanfic"We're not more than relation of contract" Everyone in life is gonna hurt you, you just have to figure out which people are worth the pain. (Semua orang dalam hidup akan menyakitimu, kamu hanya perlu mencari tahu orang mana yang layak untuk disakiti...