"APA? KAU GILA?!"
"Kau menyebutku gila huh?."
Junkyu lepas kendali. Yang benar saja! Ia harus mengandung anak haruto?
"Aku tahu kau menyembunyikan pekerjaan mu pada keluarga. Karena kau takut di cap buruk, dan berakhir pulang ke chungju bukan?."
Sebenarnya orang didepannya ini apa? Semua tentang junkyu haruto mengetahuinya.
"Dengar, penawaran ini hanya sekali. Jika kau menolak, tawaran itu akan hangus. Aku hanya melihat kondisi mu, yang memikirkan semua biaya hidup, termasuk biaya sekolah doyoung. Apa kau tidak lelah?."
Junkyu menjatuhkan kepala nya pada meja. Sungguh, ia pusing memikirkan ini semua. Ditambah lagi permintaan haruto yang sangat gila.
Ia bingung, apakah harus menerima tawaran haruto? Atau menolaknya?
Tidak mungkin jika aku mengandung kan? Apalagi di usia muda.
"Tuan haruto, apa kau sangat yakin aku bisa memberi mu keturunan?." Ujar junkyu, masih diposisi yang sama.
Haruto menanggapi pertanyaan junkyu. "Kau akan tahu jika kita sudah melakukan sex."
Junkyu mengangkat kepala nya, apakah perjanjian ini harus sejauh itu?
"Jika kau menyetujui perjanjian ini, maka aku akan langsung memberi dana awal sebagai awalan. Perjanjian ini akan benar-benar berjalan jika kau hamil kurang lebih satu bulan dari sekarang. Jika tidak, kita bisa memutuskan perjanjian ini dan kau bebas." Jelas haruto panjang lebar.
Junkyu menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan. Ia tidak menyangka akan ada di situasi ini.
Setelah memikirkan pilihan nya dengan matang-matang, junkyu akhirnya mengambil keputusan.
"Baiklah, aku menerima tawaran mu tuan."
Haruto tersenyum samar, entah mengapa ia merasa lega. Mungkin karena sedari kemarin dirinya selalu memikirkan bagaimana cara jalan keluar permintaan ayah nya. Dan sekarang, sesuai rencana. Merskipun belum tentu junkyu bisa mengandung dalam waktu kurang lebih 1 bulan.
Waktu saat ini menunjukan pukul 12 malam, junkyu memutuskan untuk kembali pada mess.
Seolah tahu apa yang akan dilakukan junkyu, haruto berbicara "Tidak usah ke club, malam ini kau tidur disini."
Junkyu melotot tanda tidak terima.
"Kau tidur dikamar tamu, tidak usah khawatir."
"Tapi pekerjaan ku? Ba-"
"Itu gampang, sekarang kau istirahat."
Haruto mau tidak mau mengantar junkyu hingga depan kamar tamu. Lalu junkyu mengganti pakaian nya menjadi piyama.
Tak lama junkyu menemui mimpinya.
⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
Sinar matahari mencoba masuk melalui jendela kamar. Hingga mengenai wajah seseorang yang sedang tertidur nyenyak.
Lama kelamaan sinar matahari itu menyilaukan sang empu yang tertidur. Membuat junkyu membuka matanya. Lalu menatap jendela, sudah sangat cerah.
Ia mengambil ponsel di nakas sebelah kanan, dan menghidupkan nya. Saat ini menunjukan pukul 11 siang. Junkyu berniat untuk memejamkan mata lagi sebelum-
"Huaa sudah siang! Aku harus bekerja!"
Saat berbalik badan, ia melihat beberapa kantong berjajar di lantai. Seperti kantong junkyu. Lalu ia menghampiri tas tersebut, membuka isinya dan ternyata, semua berisi pakaian junkyu!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CONTRACT [HARUKYU] ✓
Fiksi Penggemar"We're not more than relation of contract" Everyone in life is gonna hurt you, you just have to figure out which people are worth the pain. (Semua orang dalam hidup akan menyakitimu, kamu hanya perlu mencari tahu orang mana yang layak untuk disakiti...