Tepat hari ini kehamilan junkyu menginjak 4 bulan. Meskipun usia kehamilan nya masih terbilang baru, namun tonjolan pada perut junkyu mulai terlihat.
Junkyu berdiri didepan kaca pada kamar nya, melihat tubuh yang mulai memiliki perbedaan. Memutari tiap sisi tubuh, memperlihatkan baby bump yang setidak nya sudah mulai muncul diperutnya.
Junkyu meraba permukaan perut, masih tidak percaya bahwa dirinya sedang memiliki nyawa lain disini. Jangan lupakan juga dengan pipi nya yang sedikit lebih chubby.
"Ini benar-benar nyata."
"Tentu saja nyata."
Junkyu menoleh, ternyata haruto memasuki kamarnya. Langsung saja ia menurukan pakaian yang ia singkap tadi.
"Apa yang kau lakukan disini? Tidak bisakah ketuk pintu dahulu?."
Haruto tak mendengar, ia lebih memilih menghampiri junkyu.
"Aku ingin melihatnya."
Junkyu bingung "melihat apa?."
Tanpa menjawab, tatapan haruto mengarah pada perut junkyu. Junkyu yang sadar akan tatapan itu menahan perut nya, ia enggan membuka pakaian nya.
Dengan cepat haruto membuka pakaian junkyu hingga batas bawah dada, memperlihatkan kondisi perut junkyu yang nyatanya memang sudah memiliki perbedaan.
Haruto mensejajarkan wajahnya dengan perut junkyu. Membuat junkyu merasa malu, sekaligus canggung. Ia dapat merasakan nafas haruto diperutnya.
"Haruto, sudah-"
Junkyu merasa sedikit geli ketika perutnya diusap pelan. Tatapan itu, memperlihatkan bahwa haruto sepertinya kagum dengan baby bump yang junkyu miliki.
"Sudah ada perbedaan, berarti anakku tumbuh dengan baik." Terlihat Haruto memberikan senyuman setipis mungkin yang nyatanya masih bisa junkyu lihat.
Diturunkan pakaian junkyu seperti semula, lalu kembali tegak menatap junkyu.
"Aku harap anakku selalu dalam keadaan baik."
Tanpa kau suruh pun, aku akan menjaga nya dengan baik
"Kau ingin sesuatu?."
Junkyu menoleh "Tidak."
Haruto mengangguk, ia memutuskan untuk keluar kamar.
⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
Artikel-artikel mengenai fakta kehamilan muncul dilayar benda persegi panjang.
Haruto nampaknya sedang membaca dan menggali lebih banyak ilmu mengenai kehamilan.
Morning sickness, Seperti mual hingga muntah sudah ia lihat pada junkyu. Namun ada satu fakta mengenai kehamilan yang sudah banyak orang mengetahui nya, yaitu mengidam. Junkyu selama ini belum pernah meminta sesuatu pada haruto, mau itu makanan atau hal lainnya yang menunjukan gejala ngidam.
Tidak tahu saja jika selama ini junkyu selalu mengidam makanan aneh pada bibi yuri, dan membuatnya kebingungan untuk memenuhi keinginan junkyu.
"Tidak boleh merasa tertekan atau stress."
Haruto membaca tiap-tiap fakta dari artikel, ia berfikir apakah junkyu merasa stress atau tertekan saat ini? Ia takut jika keadaan junkyu tidak baik, maka akan berdampak pada janin.
"Hal apa yang bisa membuat dirinya senang?"
Ia berdialog, jujur dirinya bingung. Junkyu cenderung tidak banyak omong pada haruto, semenjak kejadian perjanjian itu junkyu seperti sedikit membatasi diri dari haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CONTRACT [HARUKYU] ✓
Fanfiction"We're not more than relation of contract" Everyone in life is gonna hurt you, you just have to figure out which people are worth the pain. (Semua orang dalam hidup akan menyakitimu, kamu hanya perlu mencari tahu orang mana yang layak untuk disakiti...