Tidak lama lagi janin yang ku kandung akan segera melihat dunia. Seiring bertambahnya usia kandungan, aku yakin janin ini bertumbuh dengan sangat baik. Setiap respon yang diberikan, selalu menyadarkan ku bahwa sesuatu yang ada diperutku memang benar adanya.
Setiap moment yang aku rasakan saat mengandungnya, akan selalu aku ingat. Entah itu rasa sakit, maupun rasa yang tidak bisa aku ceritakan tentang bagaimana merasakan pertumbuhan dirinya yang ada di perutku.
Hal ini membuat ku sadar, bahwa mengandung adalah bukan hal yang mudah. Jiwa dan raga aku korbankan demi anak yang ku kandung. Namun mau bagaimana pun, anak ku tetaplah anak ku. Meskipun takdir mengharuskan ku untuk rela melepaskan mu, namun bathin ini selalu menyatu dengan mu.
Kim junkyu⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
Angin di siang hari berhasil membuat rambut coklat sang empu tersapu hingga menutupi sebagian matanya. Kedua mata berwana hazel itu, menatap lurus objek di depan.
Tubuhnya menduduki single sofa yang menghadap lurus pada jendela, Menikmati suasana kesendirian yang sunyi, jauh dari keramaian.
Dirinya memang memilih menghabiskan waktu untuk bersantai di dalam kamar, karena beberapa menit yang lalu ia telah melakukan olahraga menggunakan birth ball. Setelah itu ia memutuskan untuk istirahat. Dan berakhir seperti sekarang.
Drrttt!
Drrttt!Perhatian nya teralihkan oleh benda pipih yang berada di nakas. Dirinya bangkit dan meraih ponsel yang menunjukan panggilan dari sang ibu, jisoo.
"Halo ibu?."
"Halo sayang, apa kabar? Ya ampun sudah lama kita tidak saling menghubungi...Aku khawatir dengan kondisimu."
Junkyu terdiam sesaat, ia melupakan untuk sekedar memberi kabar kepada keluarganya dalam 1 bulan terakhir ini. Dalam hati ia merutuki kesalahan nya.
"Ibuu maafkan aku, aku lupa mengabari ibu. Aku sangat baik disini, ibu bagaimana?."
Terdengar helaan nafas "Syukurlah jika kau baik..Aku sangat baik setelah mendengar kabar mu sayang-"
"Ayah tidak ditanyakan kabar hm?."
Terdengar suara ayahnya yang menyela ucapan sang ibu
"Hehe maaf, tapi aku yakin kalian disana dalam keadaan baik, dan semoga selalu dalam keadan baik."
"Junkyu kapan kau akan pulang? Kami sangat-sangat merindukan mu...kau tidak pulang sangat lama, apa kau tidak merindukan rumah mu?."
Mulutnya ia gigit kecil mendengar pertanyaan jisoo, "Uhm...aku usahakan untuk pulang dalam 2 bulan dari sekarang ibu."
"Huftt anak ini memang sudah sangat sibuk menjadi anak kota." Ujar junmyeon.
Terdengar kekehan jisoo maupun junmyeon disebrang sana. Membuat hatinya menghangat karena mendengar suara kedua orang tua nya.
"Sayang..kau masih disana?."
Junkyu mengerjapkan matanya "i-iya ibu, aku disini."
"Aku sangat bersyukur dan tenang karena sudah mendengar kabar mu, aku tidak akan bosan untuk selalu mengingatkanmu jaga kesehatan, makanlah dengan baik, jika ada apapun tolong kabari kami."
Mata hazel itu menyendu, mengeratkan pegangan tangannya yang memegang ponsel
"Aku akan selalu menjaga diriku dengan baik ibu, kalian jangan khawatir. Terimakasih selalu peduli padaku.""Tentu saja kami peduli karena kau anak kami, kalau begitu ibu akhiri."
Tut!
⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
![](https://img.wattpad.com/cover/373238585-288-k502408.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CONTRACT [HARUKYU] ✓
Fanfic"We're not more than relation of contract" Everyone in life is gonna hurt you, you just have to figure out which people are worth the pain. (Semua orang dalam hidup akan menyakitimu, kamu hanya perlu mencari tahu orang mana yang layak untuk disakiti...