Philophobia:
Kondisi ketika seseorang merasa takut secara berlebihan untuk jatuh cinta. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa sangat cemas dan menghindari untuk membuka hati serta menerima cinta dari orang lain.⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
Junkyu, pemuda yang rela mengesampingan mimpinya demi membantu mencukupi kebutuhan keluarga. Meskipun ia mempunyai mimpi untuk berkuliah setelah lulus SMA, tetapi kenyataan memang tidak selalu sesuai dengan apa yang ia inginkan. Ia harus mengesampingkan keinginan nya itu untuk membantu membiayai kebutuhan keluarga.
Setelah beberapa tahun lulus, junkyu memutuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak lagi dalam segi kualitas maupun pendapatan, agar bisa menambah uang saku.
"Nak, apa kau yakin akan pergi ke seoul?"
"Ayah dan ibu masih sanggup untuk membiayai kalian. Meskipun tidak banyak, yang terpenting kita masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari." ujar tuan kim dengan wajah sedikit khawatir. Mereka adalah seorang petani, yang hidup dengan kesederhanaan.
Ketiga nya sedang berkumpul di ruang utama. Tak dipungkiri bahwa tuan dan nyonya kim sedikit khawatir bercampur rasa sedih karena anak sulung nya, akan meninggalkan mereka demi mencari pekerjaan baru.
Junkyu menatap yakin, lalu memegang tangan kedua orang tua nya. "Ibu ayah, jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Aku akan mencoba mencari pekerjaan secepat mungkin, dan menghubungi kalian."
Saling menatap, kedua orang tua junkyu mengangguk yakin menatap junkyu dengan lebih meyakinkan.
"Janji jika ada kendala atau masalah apapun hubungi kami? Atau tidak, ayah akan membawamu pulang kembali." Ucap tuan kim diselingi nada bercanda. Ia tetap saja merasa khawatir dengan keinginan mendadak junkyu.
Junkyu tersenyum, ayahnya memang bukan orang yang kaku sehingga apapun situasinya akan diselingi candaan.
Nyonya kim memeluk junkyu "Baik-baik disana, aku percaya padamu junkyu." Disusul tuan kim memeluk junkyu.
Ketika junkyu benar-benar akan meninggalkan kediaman nya, nyonya kim maupun tuan kim mengantar hingga depan rumah. Tersenyum hangat, menutupi rasa tidak rela bahwa anak sulungnya, memutuskan untuk merantau diluar kota.
Sesampainya di stasiun kereta, junkyu menunggu kereta untuk jadwal keberangkatan menuju seoul.
Ia menghela nafas, merasa tidak percaya karena akan meninggalkan kota yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Namun tekad nya terlalu tinggi, untuk membantu ekonomi keluarga nya.
"Doyoung pasti akan menangis karena aku tidak pamit padanya." Mengingat sang adik, junkyu hanya bisa membayangkan wajah sedih bercampur marah sang adik karena ia lupa berpamitan. Karena kepergian nya diwaktu doyoung bersekolah.
Kereta pun tiba, dengan sedikit berat hati ia melangkah menuju kereta. Junkyu tidak bohong, ia merasa tidak rela meninggalkan kota chungju. Sejauh apapun ia pergi, chungju tetap menjadi kota kelahirannya.
⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
Hanya perlu memakan waktu 1 jam saja, junkyu tiba di pusat kota seoul. Ia melihat bagaimana ramai nya pengguna transportasi maupun pengguna jalan lainnya. Berbanding terbalik dengan chungju yang hanya kota kecil, tidak se ramai ini.
"Wow, kota metropolitan nya sangat terasa."Dengan penasaran, ia memperhatikan tiap sudut. Banyak nya layar LED yang terpasang pada jendela mall maupun bangunan-bangunan tinggi lainnya. Ditambah lagi pedagang yang menjual aneka ragam makanan disetiap pinggir jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CONTRACT [HARUKYU] ✓
Fanfiction"We're not more than relation of contract" Everyone in life is gonna hurt you, you just have to figure out which people are worth the pain. (Semua orang dalam hidup akan menyakitimu, kamu hanya perlu mencari tahu orang mana yang layak untuk disakiti...