CHAPTER 5

842 80 12
                                    

"Tuan haruto?." Ujar junkyu. Takut nya ia salah melihat, apakah itu haruto atau bukan.

Ketika melihat orang itu keluar dari mobil, ia terkejut. Orang yang memanggilnya memang haruto.

Junkyu membungkuk, lalu menatap ragu haruto.

"Eum...ada apa tuan memanggilku?." Junkyu sangat gugup. Ia jadi teringat kejadian beberapa hari lalu, saat dirinya mengantarkan minuman haruto.

Kejadian itu cukup membuat nya malu sekaligus takut.

Haruto melangkah mendekati junkyu, terlihat junkyu menunduk diam ditempat nya berdiri. Setelah berjarak 1 langkah didepan junkyu, haruto menatap junkyu.

Junkyu tetap bertahan pada posisi nya. Ia meremas hoodie, tidak bohong, ia gugup sekaligus takut pada haruto. Apa ia akan dimarahi lagi?

Tanpa aba aba, haruto menarik dagu junkyu agar sejajar dengan tatapan nya.
"Masuk mobilku."

Junkyu bingung, mengapa haruto menyuruhnya masuk mobil.

"Aku ingin bicara sesuatu dengan mu, maka masuklah ke mobil ku." Jelas haruto, seakan tahu yang dipikirkan junkyu.

Haruto berjalan meninggalkan junkyu untuk menuju mobilnya. Dan lagi-lagi, junkyu masih bertahan pada posisinya.

TIN!

Junkyu terlonjak kaget, ia menatap haruto, terlihat haruto memberi tatapan seakan akan berbicara 'masuk sekarang!'.

Junkyu segera berjalan memasuki mobil haruto. Ia duduk disebelah kursi supir, karena hanya pintu mobil itulah yang terbuka.

Haruto melajukan mobil nya. Hening, tanpa ada salah satu yang mengeluarkan suara. Suara radio ataupun musik pun tidak ada. Keadaan ini benar-benar awkward.

Junkyu juga sibuk menerka nerka, mengapa haruto secara mengejutkan muncul dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil.

Orang ini sungguh tidak tertebak

Menunggu haruto bicara, hingga saat ini tidak berbicara. Jadi apa sebenernya tujuan mu tuan haruto?

Baiklah, junkyu mengalah. Ia akan mendahului untuk berbicara meskipun tangan nya ini sangat dingin karena gugup.

"Tuan haruto, ini sudah terlalu jauh untuk ke club. Anda membawa saya kemana?." Bagus junkyu! Aku mengapresiasi keberanian mu!!

Tetapi ternyata Haruto masih sibuk menatap kedepan. Tanpa sedikitpun menoleh pada junkyu.

Manusia ini mau nya apa?

Junkyu kesal dibuatnya. Padahal ia sudah bertanya dengan baik, namun disini ia merasa tidak dihargai.

Drrrtt...drrttt

Ponsel junkyu menyala, terlihat ada panggilan masuk. Disana menunjukan bahwa 'jihoon' yang menelfon junkyu.

Tanpa pikir panjang, junkyu mendial tombol hijau.

"Ha-"

"Junkyu, kau masih dimana?."

Belum juga junkyu menyapa, sudah dihadiahi pertanyaan.

Junkyu hanya terkekeh kecil, ia sedikit bingung menjawab jihoon. Apa ia katakan 'aku sedang bersama tuan haruto'? Tidak mungkin, ia pasti dikira yang tidak-tidak.

"Heiii kau mendengarkan ku tidak?."

Baiklah, lebih baik ia sedikit berbohong saja

Maaf jihoon

"Aku sedang dijalan, menuju mess."

"Selama itu? Hei kau ini bukan pergi keluar kota junkyu!."

Junkyu tertawa, jihoon jika mode crewet bisa-bisa melebihi ibu nya jisoo.

THE CONTRACT [HARUKYU] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang