"Apa tujuan mu memotret tuan haruto sembarangan?."
Pria yang sedang diintrogasi oleh ben hanya diam, tidak memberi respon.
"Apa harus dengan cara kekerasan huh?"
Ben menatap kondisi pelaku, terdapat beberapa memar diwajahnya karena sebelumnya security memberi beberapa pukulan sebelum pria itu diamankan.
"Lihat wajah mu, apa aku harus menambahkan?." Ben memberikan cermin dihadapan sang pelaku. Namun tetap saja, ia bungkam.
"Mana kamera nya?."
Security memberikan kamera yang kondisinya sedikit rusak karena aksi pengejaran kemarin.
Ben menekan tombol on pada kamera itu, lalu menampilkan beberapa foto yang sempat pria itu ambil di kameranya.
"Jadi kau sudah melakukan ini dari sebelumnya? Apa urusan mu dengan tuan ku?."
Hening
Kesabaran ben sudah habis, ia membanting kamera itu sekuat tenaga, membuat kamera dan lensa nya terbelah hingga pecah. Para penjaga disitu terkejut melihat kejadian saat ini.
"Kau! Siapa kau sebenarnya!!!."
"Aku yakin kau adalah dalang dari tersebar nya artikel dan foto-foto itu kan?!."
Terdengar kekehan dari pria itu, seperti menantang ben untuk berbuat lebih.
"KURANG AJAR!."
Wajah itu kembali mendapat bogeman, ben membabi buta.
Para security mencoba menahan ben "Tuan ben sudah, biar tunggu tuan haruto datang."
Benar saja, beberapa menit kemudian haruto datang. Berjalan menghampiri ben, dan melihat kearah pelaku.
"Kalian semua bodoh."
Ucapan pertama yang keluar dari mulut sang pelaku membuat semua menatap bertanya sekaligus waspada.
"Apa maksudmu?!." Emosi ben benar-benar sudah di ujung tanduk.
"Ya aku akui bahwa beberapa foto di artikel itu memang aku yang mengambil, tetapi bukan aku saja, perusahaan lain membuat nya juga."
"Perlu kalian tahu, aku disini sebagai umpan..."
"Yang harus kalian khawatirkan adalah bagian dari kalian, jihoon."
Ben menatap pria itu terkejut, langkah nya mendekat dan meraih kerah sang pelaku "Katakan apa yang terjadi brengsek?!."
Dengan santai pria itu menjawab "Rekan ku akan membawa jihoon pergi dari sini."
"FUCK."
Ben meninggalkan gudang tersebut, berlari menuju mobilnya. Jihoon dalam bahaya.
Haruto menghampiri pria itu "Siapa kau sebenarnya?!."
Tersenyum, pria itu menjawab "Aku rekan choi danny."
⋆˚࿔ THE CONTRACT 𝜗𝜚˚⋆
Setelah menelfon junkyu bahwa dirinya akan berkunjung, jihoon bersiap-siap meninggalkan kamar apartemen.
Knop pintu dibuka, pandangan nya menangkap seseorang dengan topi yang menutupi sebagian wajah.
"Hello there."
Jihoon berusaha menutup kembali pintu, namun sial nya pintu itu tertahan oleh kaki pria bertopi.
Dengan cepat, jihoon melangkah mundur. Mencoba mencari barang yang bisa membuat dirinya bertahan.
Pria itu menutup pintu, menghampiri jihoon yang bersikeras menjauh. Sial nya, pria itu berhasil menarik tangan jihoon hingga mendekap dari arah belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/373238585-288-k502408.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CONTRACT [HARUKYU] ✓
Fanfiction"We're not more than relation of contract" Everyone in life is gonna hurt you, you just have to figure out which people are worth the pain. (Semua orang dalam hidup akan menyakitimu, kamu hanya perlu mencari tahu orang mana yang layak untuk disakiti...