25. BIRTHDAY PARTY

142 109 53
                                    

Sepertinya, saya harus selesaikan apa yang memang harus diselesaikan. Saya sudah tidak sanggup ada sebuah pertanyaan kenapa di kepala ini.

Manusia sungguh membingungkan. Sial.

†††


            Terhitung sudah kurang lebih satu bulan Lintang tidak intens melakukan pendekatan pada Gellael, tidak seagresif seperti apa yang dikatakan orang-orang padanya. Ia memberikan batasan yang mungkin akan membuat Gellael nyaman dan tidak terganggu.

Lintang masih tetap berbicara dengan Gellael dan menyapa pria itu seadanya. Jika tidak bertemu ya sudah tidak apa, Lintang tidak akan mencari atau melakukan spam chat seperti yang sering ia lakukan selama ini.

Jika Gellael berucap enggan, Lintang akan mengangguk dan pergi. Tidak memaksa dan tidak merengek atau terlihat kesal. Tidak juga menunjukkan kerucut yang mirip bebek itu pada Gellael.

Sudah satu bulan pula, Gellael sibuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang terus menghantui dirinya. Ia merasa tidak melakukan kesalahan apapun, tapi kenapa ada yang berbeda dari Lintang?

Kenapa perubahan itu menganggu dirinya? Kenapa perlakuan Lintang yang sekarang membuat rasa nyeri di dalam sana? Kenapa membuat batinnya sedikit tersiksa? Sedikit.

Gellael juga tidak paham, bahwa tidak makan permen stroberi yang diberikan langsung oleh Lintang selama satu bulan ini akan membawanya pada mood yang berantakan.

Intinya, selama sebulan ini Gellael berantakan, terlebih di dalam.

"Lu gak pesan makanan?" tanya Nathan pada Gellael yang terdengar aneh karena logat bicara pria itu masih sangat asing.

Sky mengernyit dan matanya melirik gelisah, sedikit terganggu tapi mau apa dikata? Teman tampan yang satu ini sedang belajar.

Nathan tertawa melihat ekspresi Sky, ia meletakkan kedua tangannya seperti menekan kepala gadis itu, gemas.

"Masih aneh, ya?"

Sky mengangguk. Lalu, lama kelamaan semburat merah menjalar ke pipinya. Ia tersenyum malu-malu. "Aduh, gue digemesin orang ganteng," ucapnya lalu pura-pura pingsan pada bahu Arkana.

"Lemah amat."

"Ish," Sky memukul bahu Arkana kesal.

Gellael duduk di samping Nadheo yang di sebelahnya ada Nathan. Bersebrangan dengan Sky dan Arkana.

"Lintang kemana, kenapa lama?" tanya Nathan pada Sky yang urung untuk menyuapkan makanan ke dalam mulut. Melihat itu Nathan terkekeh pelan.

"Biasalah, masalah cewek."

"Ah, noda merah tadi, ya?" Nathan melihat noda kemerahan di rok putih milik Lintang yang membuat gadis itu berlarian ke toilet. Yang disusul Sky, membawa sesuatu di tangan yang ditutupi buku pelajaran.

Sebenarnya Sky ingin menemani Lintang sampai urusannya selesai, tapi Lintang menyuruhnya untuk langsung ke kantin saja. Jadi, ia menurut.

"Jangan keras-keras, ganteng!" tegur Sky pada Nathan.

"Sorry,"

Tak lama Lintang datang dengan cardigan hitam miliknya terikat di pinggang, menutupi bagian belakang lalu duduk di samping Arkana dan dia berhadapan dengan Gellael.

Di atas mejanya sudah tersedia makanan pesanan miliknya. Salad sayur ditambah dada ayam potong dadu dengan saus kacang.

"Udah beres, 'kan?" bisik Sky yang berbicara di belakang punggung Arkana.

CHILDISH: NewbiexNewbie  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang