PROLOG

1.2K 249 67
                                    

Berisik tidak melulu tentang menyenangkan dan diam bukan berarti tidak menarik perhatian.


†††


          Semua orang berseru senang, menyelaraskan rasa dengan kegiatan yang seharusnya dipenuhi oleh euforia gembira. Tawa di mana-mana, denting alat makan saling bertabrakan. Sesekali terdengar bunyi menggelikan saat seseorang mengunyah makanan. Canda ria selubungi tempat ini, swafoto tak luput dari aktivitas para manusia yang ada di sini. Badut-badut sibuk menari, menghibur.

Ruangan yang dihias meriah khas untuk merayakan anak-anak bertambah umur kini kian lama semakin ramai, kado-kado sudah bertumpuk di atas meja. Kue ulang tahun sudah setengah habis dimakan. Di sebelahnya, ada seorang anak kecil yang sedari tadi mendenguskan napasnya malas. Matanya sayu, tubuhnya lunglai.

Ya, disaat semua orang riang menikmati acara ulang tahunnya. Anak yang berusia 5 tahun ini memasang wajah tanpa ekspresi. Maniknya menatap lurus ke depan, meninggalkan kesan malas terhadap suasana hari ini yang sangat terlihat menyebalkan.

"Halo, Gege. Ketemu lagi sama aku?"

Anak laki-laki yang disapa Gege ini hanya bisa diam, memperhatikan gadis cilik yang menyapanya. Binar dari manik abu itu sangat teduh dan menghangat jiwa.

"Kita satu kelas tau, aku yang pernah kasih kamu stroberi, terus waktu menggambar pemandangan kamu juara satu. Hebat banget!"

Yang dirayakan tidak peduli, ia bangkit berdiri, berjalan menaiki tangga rumahnya menuju ke lantai dua lalu masuk ke kamar dan mengunci pintu. Berjalan lunglai ke arah meja belajar, membuka buku pelajaran dan seketika matanya berbinar. Lekuk bibirnya menukik tipis. Ekspresinya dipenuhi kegembiraan.

Victor Gellael Gardira.

Anak terakhir dari pasangan suami istri Hieronymus Andreano Gardira dan Tessalonika Maharani Sealtiel. Anak kecil yang tidak suka keramain dan lebih suka kesunyian dengan ditemani buku-buku kesukaannya. Buku-buku tebal dengan pembahasan berat, jika dilihat tidak cocok sekali dengan umurnya yang terbilang belia.

Gellael tidak suka menghabiskan energinya untuk hal-hal yang tidak berguna. Untuk hal-hal yang mungkin akan merugikan dirinya. Untuk hal-hal yang akan menyulitkan dirinya di masa depan.

Gellael tidak suka berbicara dengan orang. Gellael tidak suka basa-basi. Gellael tidak suka tawa paksa hanya untuk menghargai lawan bicara. Gellael tidak suka berpura tertarik dengan topik bahasan hanya untuk menyenangkan seseorang. Gellael hanya tidak suka melibatkan perasaan bodoh itu untuk membohongi dirinya dan orang lain.

Gellael hanya suka berbicara dengan pikirannya. Gellael hanya suka melakukan hal yang ingin dia lakukan. Tanpa paksaan, tanpa geraman, tanpa diperintah.

Gellael, hanya seorang anak kecil apa adanya. Diamnya bukan berarti tidak melihat. Diamnya bukan berarti tidak mendengar. Diamnya bukan berarti tidak setuju. Diamnya bukan berarti tidak berperasaan dan diamnya bukan berarti dia tidak suka.

Gellael, hanya seorang anak laki-laki yang tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaannya.



From different year 2017 to Rev.23042024🐥

Hi ... This is me, Kaka!
Muncul kembali dengan cerita yang sama tapi telah direvisi lumayan banyak.
Semoga feel-nya masih sama dan enjoy, gurl🍂

CHILDISH: NewbiexNewbie  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang