26. DERMAGA HAMPIR BUKA

90 62 94
                                    

Dermagaku memang masih tidak layak, masih butuh direnovasi dan dibersihkan dari jelaga hitam berkarat ego sebelum nona datang.

Tapi, jika nona masih memaksa ingin mendarat, silakan. Lepaskan jangkar itu. Aku hanya perlu sedikit waktu lagi. Mohon tunggu.


†††


            Hari ini, saat di sekolah Lintang seperti menghindari sesuatu. Tatapan tajam seseorang yang saat ia datang tadi pagi, sudah menusuk dan membuat suasana sangat mencekam.

Gellael.

Kini, Lintang sedang bersembunyi di perpustakaan. Ia tidak ke kantin untuk mengisi perutnya. Jam istirahat ini, lebih baik Lintang menambah pengetahuan dengan membaca daripada harus berdiri kaku saat Gellael menangkap dirinya.

Huft, menegangkan sekali.

Lintang berdiri di sudut-sudut terpencil perpustakaan. Cahaya masih mengisi ruang sempit ini dan sepertinya tempat yang cocok untuk bersembunyi.

Gadis itu terus membaca buku yang menurutnya sangat menarik, biografi seorang politikus dunia. Jhon F. Kennedy. Yang dimana usia beliau ini masih terbilang muda, tampan, kharismatik, berwibawa yang mahal dan sangat pintar. Tapi, sayang. Beribu-ribu kali sayang, harus meregang nyawa oleh karena oknum manusia pendengki yang takut akan perubahan.

Benar kata salah satu band tanah air bernama .Feast, jika kita sangat serius ingin perubahan. Mereka⸺ dalam tanda kutip akan anggap kita lemah dan kita akan jadi setan.

That "setan" for me means: you'll die.

Wah, dunia dengan segala porak-porandanya. Kapankah akan tenang?

Saat dirasa cukup dalam hal membaca buku biografi ini, Lintang memilih buku lain yang ada di rak. Buku-buku tebal khusus biografi para orang terkenal dari seluruh dunia. Tapi, saat ingin mengambil buku yang ia inginkan, muncul wajah di seberang sana. Di seberang rak.

Gellael.

Lintang memekik kaget, bukunya terjatuh. Napasnya memburu. Ia sudah was-was melihat sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan, ternyata seorang tambatan hati. Perasaan lega.

Tunggu, itu Gellael?

Lintang gelagapan. Ia bingung harus lari ke mana lagi.

 Ia bingung harus lari ke mana lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu di situ!"

Suara berat itu menggema di telinga Lintang, ia bergidik ngeri. Menunduk sambil menggigit bibirnya, melangkah mengendap mencoba pergi.

CHILDISH: NewbiexNewbie  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang