Saya tidak peduli dengan ucap insan lain, saya hanya peduli dengan tujuan utama. Yaitu mendapatkan kamu.
†††
Hari-hari berikutnya, selama masa orientasi Lintang dan Gellael hanya diam. Wajah mereka penuh dengan tambalan plester dan perban-perban di sekitar kaki dan tangan. Apa yang disuruh oleh komplotan OSIS kurang ajar itu mereka lakukan. Tanpa ada perlawanan. Tanpa ada pemberontakan lagi.
Tiba juga saat dimana akhir dari masa orientasi menyiksa ini. Semua siswa berkumpul membentuk lingkaran.
Semua wajah anak baru menampilkan ketegangan. Ajie menyeringai bak serigala merasuknya. Ia berdiri ditengah-tengah lingkaran. Key dan Melly mengapit Ajie sambil membawa dua mahkota, entah untuk apa? Dan anggota OSIS yang lain berpencar menjaga situasi-kondisi para peserta orientasi.
"Gimana, MOSnya seru gak?" tanya Ajie dengan suara yang lantang.
Semua murid baru diam. Tidak ingin asal menjawab karna takut terkena sikap semena-mena kakak kelasnya itu.
Ajie mendengus kesal. "SERU GAK?"
"SERUUU!"
"Nah, gitu dong. Kalo seniornya nanya di JAWAB! Bukannya DIEM!"
"⸺Berhubung ini adalah akhir dari segala kesenangan yang sudah kita habiskan bersama selama beberapa hari terakhir. Gua bakal panggil dua orang dari kalian yang mendapat gelar King and Queen of Student Favorite selama masa orientasi."
"⸺Gua juga cukup kaget dengan apa yang kalian vote kemaren," seru Ajie sambil mengambil gulungan kertas yang ada disaku sekolahnya.
Kemarin, mereka sudah melakukan voting tentang murid baru yang menjadi favorit bagi siswa baru lainnya dan gelar King and Queen of Student Favorite ini sudah menjadi tradisi turun-temurun dari awal SMA Bumantara dibangun, ini adalah angkatan ke-63.
Ajie menunjukan nama dikertas yang tercetak tebal itu. Gemuruh sorak sorai bergema dimana-mana. Gellael mendengus samar. Lintang tersenyum bahagia. Bagaimana mungkin, mereka berdua yang jadi murid baru favorite tahun ini?
Lintang yang berdiri di sebelah Gellael pun menyenggol lengan anak lelaki itu. "Lael, sudah saya duga. Kita berdua yang akan mendapatkannya," bisik anak perempuan itu berseri.
"Tapi, gua gak ngarepin ini, bokem," balas Gellael datar. Lintang tetap tersenyum dengan jawaban dari lelaki itu.
"Yang namanya disebut tadi, silakan maju!" teriak Ajie. Saat melihat kedua anak itu maju dengan keadaan penuh dengan balutan. Pria arogan itu tertawa. "Jadi, ini King and Queen of Student Favorite? Luar biasa." Ajie semakin terbahak saat melihat Lintang menjulurkan lidahnya.
"Key, Melly. Kasih mahkotanya!" titah pria itu.
Key dan Melly memasang mahkota itu di kepala dua anak pembangkang yang kini terlihat tampak kasihan keadaannya. Tepuk tangan riuh terdengar. Saat mahkota itu terpasang rapi dan anggun dikepala keduanya.
Lintang menyenggol lengan Gellael lagi. "Kamu tampan memakai itu," bisik anak perempuan yang menyebalkan menurut Gellael.
"Lo jelek banget," balas Gellael.
Lintang terkikik mendengar jawaban Gellael. Baginya, pernyataan itu sudah cukup membuat hatinya senang. Tak perlu pujian untuk bisa berbicara dengan Gellael.
***
Setelah pengumuman itu digaungkan. Seluruh peserta masa orientasi dipulangkan. Lintang berjalan beriringan dengan Gellael di atas trotoar. Gadis itu beberapa kali mendengus melihat perban yang ada di kaki dan tangannya. Ada yang sudah ia buka dan masih ada yang tersisa di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDISH: NewbiexNewbie || ༺On Going༻
RandomHanya sebuah kisah anak sekolah, remaja puber yang terlampau ringan. Tidak ada masalah besar yang sedemikian rupa untuk menyakiti satu sama lain, untuk menyakiti apa yang ada di dalam sini. Hanya sebuah kisah sederhana seorang gadis yang baru pertam...