06; Pilar Mahasiswa

435 45 10
                                    

"Masuk," ucap seseorang dari dalam ruangan setelah Agas mengetuk pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk," ucap seseorang dari dalam ruangan setelah Agas mengetuk pintu. Dapat Agas lihat orang itu terkejut dengan kehadirannya. Keterkejutan itu tak berlangsung lama, tergantikan dengan senyum lebar sebagai sambutan darinya. "Kak Agas! Apa kabar?" sambutnya dengan meriah. Dia berdiri dan langsung menghampiri Agas, mengulurkan tangan untuk berjabat.

"Puji Tuhan, baik. Lo sendiri gimana, Alam?" Agas menyambut uluran tangan Ketua Umum DPM itu, tak lupa dengan senyuman yang tidak kalah lebar dari Alam.

"Alhamdulillah baik juga, Kak. Ayo duduk," ajaknya, menarik sebuah kursi dan mempersilakan Agas duduk di sana. "Kok lo ke sini, sih? Kalau ada apa-apa, panggil aja gue ke ruangan lo. Lo malah jauh-jauh ke sini."

Agas tertawa, "jauh apanya sih, Lam? Toh masih satu gedung." Dibalas tawa pula oleh Alam. Mereka memang jarang sekali bertemu, terutama akhir-akhir ini. Tapi, hubungan keduanya tetap terjalin baik.

"Jadi, kenapa nih sampai presiden mahasiswa datangin gue? Ada program yang mau lo jalanin?"

Agas mengangguk pelan, "gue bingung sih ini nyebutnya apa... kayaknya kurang cocok kalau program." Laki-laki itu tergerak mengeluarkan sebuah proposal dari tasnya. "Gue mau ajuin kegelisahan mahasiswa tentang lift ke wakil rektor." Agas menyerahkan proposal itu, lantas diambil oleh Alam.

"Lift?" Alam mengerutkan keningnya, perlahan membuka proposal yang Agas serahkan.

"Akhir-akhir ini lift sering eror. Jovano, ketua Pers Mahasiswa bilang perawatan lift dan gedung sudah jarang dilakukan. Jadi kita harus minta petinggi kampus buat gerak cepat memperbaiki lift. Mahasiswa UNCEBA itu banyak banget. Seandainya lift rusak, itu bakal menghambat buat semua orang. Dan yang lebih parah bisa membahayakan kalau nyendat di lantai atas. Gue rasa ini masalah yang cukup serius," jelas Agas.

Alam mengangguk-angguk paham. "Lift mana aja yang sering eror?"

"Lift gedung dua dan Fakultas Hukum. Kemarin juga lift gedung lima tiba-tiba eror."

"Lumayan ya..."

Agas mengangguk sebagai respons.

"Gue ngerti kegelisahan lo. Tapi, Gas, gue yakin banget masalah ini sudah nyampe ke petinggi kampus. Apalagi gedung lima itu salah satu gedung terbesar yang banyak didatangin mahasiswa. Pasti keributan yang terjadi kemarin udah diketahui pihak rektorat. Jadi gue rasa lo nggak perlu sekhawatir itu." Alam menutup kembali proposal yang Agas berikan.

"Lo yakin, Lam? Tapi Persma sudah sering ngajuin keluhan loh, nggak direspons."

"Persma itu keseringan buru-buru. Lo kan tahu, petinggi kampus punya banyak agenda, nggak bisa langsung diturutin semua. Masalah lift ini pasti sudah masuk dalam agendanya. Karena masalah lift ini termasuk baru, pihak kampus tentu nggak bisa secepat itu buat selesaikan." Alam dapat melihat Agas yang masih kurang lega dengan ucapannya. "UNCEBA dikenal dengan gedungnya yang selalu update, jadi nggak mungkin perawatan gedung bisa diabaikan. Mungkin Persma nggak pernah kedapatan aja waktu ada perawatan gedung. Jadi lo bisa tenang, Kak."

Ice Cream; Jaemin & JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang