12; Tenggelam Dalam Pelukan

413 39 3
                                    

"Oh iya, Kara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh iya, Kara."

Kara menoleh kala namanya disebut.

"Kok bisa KIP-K Jovano merah? Bukannya dia sudah lama dapat KIP?"

Kara lantas mengernyit, "merah?"

Orang yang mengajaknya bicara jadi kebingungan, "lo nggak tahu?"

Kara menoleh pada laki-laki yang sibuk membaca novel Sherlock Holmes itu. "Lo tahu?"

Jevian meliriknya sekilas, "apa?"

"KIP-K Jovano merah."

Laki-laki itu segera menghentikan kegiatan membacanya. "Lo tahu dari mana?" lantas menatap Kara dengan wajah terkejut.

Kara mendengus kesal, "Anehnya lo yang selalu tahu duluan. Boleh nggak sih gue cemburu?"

Kini Jevian berdecak kesal, "itu penting sekarang? Jovano nggak bilang ke gue, gue yang nebak sendiri."

"Gue salut sama tebakan lo, bener mulu." Kara masih terlihat kesal, kini melipat kedua tangannya di dada dan ogah melihat Jevian.

"Jadi lo tahu dari siapa?" Jevian mengabaikan hal itu. Ada hal yang membuatnya lebih penasaran.

"Salah satu anak KIP bilang ke gue," jawabnya. "Jadi itu alasan dia mulai kerja? Kenapa sih dia nggak bilang apa pun ke gue..." Kara merunduk.

"Karena lo udah tahu, bagaimana kalau lo bicarakan lagi berdua sama dia?"

Kara menoleh pada Jevian yang sudah kembali ke posisi semula—fokus membaca.

"Gue tahu kalian belum baikan. Mending kalian selesaikan sekarang, coba cerita dari hati ke hati."

Kara tersenyum jahil, "lo boleh juga. Kenapa lo jomblo selama ini?"

Jevian tersenyum paksa pada gadis yang masih setia menunggu jawabannya. Sungguh, pertanyaan itu selalu membuatnya kesal.

~ Ice Cream ~

Kara menatap sebuah minimarket di depannya. Dari tempatnya berdiri, dapat ia lihat Jovano tengah sibuk mengecek barang yang dibeli oleh pelanggan. Jovano menunjukkan senyum ramahnya, juga tangannya bergerak dengan sigap membantu pelanggan memasukkan belanjaan ke tas belanja. Kara tersenyum melihatnya. Sungguh, Kara mencintai sosok Jovano yang pekerja keras.

Akhirnya Kara memberanikan diri untuk masuk. Tepat setelah ia membuka pintu, matanya bertemu dengan Jovano. Laki-laki itu tampak terkejut, sedangkan Kara langsung melangkah masuk seakan tidak mengenal Jovano. Setelah beberapa langkah Kara menelusuri rak makanan ringan, ia kembali memantau Jovano. Ternyata laki-laki itu kembali sibuk dengan pelanggan. Kara mengerucutkan bibirnya, sepertinya tidak bisa sekarang, pikirnya.

Gadis itu mendekati kasir lalu mengambil Onigiri yang berada di sana. Kara menyerahkannya pada Jovano, dan Jovano pun mengambil untuk scan harga. Mereka tidak bicara sedikit pun, hingga Jovano menyebutkan harga, dan Kara segera mengeluarkan uang. Selagi menunggu kembalian, Kara menempelkan sticky note pada Onigiri yang ia beli. Setelah menerima kembaliannya, Kara buru-buru keluar dari minimarket, meninggalkan Onigiri yang ia beli dan mengabaikan Jovano yang memanggilnya beberapa kali.

Ice Cream; Jaemin & JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang