" Hiks eomma dia mempermalukan ku di depan banyak orang, hiks... dia menampar dan menjambak rambutku" Adu jihoon pada sang eomma dengan tangis yang tersedu sedu.
" Kurang ajar, beraninya dia mempermalukan putriku! " Appa jihoon menimpali dengan raut wajah yang kentara sekali kalau laki paru baya itu sedang emosi.
" Jangan menangis lagi sayang, eomma dan appa akan memberi ia pelajaran" Ucap sang eomma menenangkan jihoon yang masih menangis dalam pelukannya.
Suara langkah mengalihkan perhatian mereka bertiga, terlihat jimin yang baru saja datang dengan wajah lelahnya, tanpa menghiraukan orang orang sekitar, jimin berjalan melewati mereka yang ada di ruang keluarga.
" Park jimin! " Panggil sang appa
" Ck, apa lagi appa, aku capek ingin istirahat " Balas jimin sambil kembali melangkahkan kakinya yang sempat berhenti.
" Anak kurang ajar, apa kau tidak melihat bagaimana keadaan adikmu!,tidak bisakah kau menenangkannya sebentar! "Ucap appa park emosi melihat anak sulungnya.
" Apa kalian pernah memikirkan keadaanku?, kenapa aku harus selalu mengerti keadaannya!,itu ulahnya sendiri dan kalian selalu membela bahkan jika ia membunuh orang sekalipun! "
" Dia adikmu jimin" Eomma park
" Aku tidak memiliki adik eomma!, aku anak tunggal sampai kapanpun aku tidak akan pernah menganggapnya! " Balas jimin
Plak
Satu tamparan keras mengenai pipi jimin, pelakunya adalalah park seo joon appa jimin,
" Lagi, kau menamparku hanya karna orang lain" Ucap jimin nanar
" Dia bukan orang lain jimin dia adikmu" Ucap sang appa dengan prustasi
Sedangkan jihoon diam diam bersmirk, dia akan selalu keluar jadi pemenang ,hanya dengan ia memperlihatkan wajah lemah lembut nya semua orang tidak akan berani menentang keinginan nya.
Eomma jimin sudah menangis, semenjak mereka mengadopsi jihoon waktu itu, jimin mereka sangat jauh berbeda, mereka mengadopsi jihoon saat umur anak itu 6 tahun, dan jimin berumur 10 tahun,
Jihoon adalah anak yang manis dan baik, maka tidak butuh waktu lama mereka sudah sangat menyayangi anak itu dan tanpa sadar mengabaikan anak kandung mereka sendiri.
" Kak jimin" Cicit jihoon
" Diam sialan, kau tau kau anak pungut yang tidak tau diri dan tidak tau terimakasih,! " Ucap jimin
" Jimin nak, jangan bicara seperti itu kau menyakiti hati adikmu" Eomma jimin
" AKU MUAK, aku benar benar muak, kalian hanya melihat wajah polos itu tanpa tau bagaimana ia yang sebenarnya, aku anak kalian tapi aku merasa seperti anak adopsi di sini, bahkan kalian mengubah semua aset kalian atas namanya, kalian pikir aku tidak sakit hati? "
" Dari anak itu datang, kalian selalu menyisihkan ku, seolah aku tidak pernah ada di hidup kalian, kalian bahkan selalu menghukum ku karna aku menyakitinya tanpa mau mendengar penjelasan ku, eomma pikir aku tidak sakit melihat orang tuaku lebih percaya anak orang lain daripada anak mereka sendiri? "
" Aku sakit eomma, tapi sakitku tidak ada yang mengobati, bahkan eomma tidak pernah memelukku lagi,tidak pernah memperhatikan ku bahkan aku sedang sakit sekalipun, eomma pikir aku baik baik saja dengan sikap kalian itu?, " Suara jimin sudah serak mengeluarkan semua unek unek yang ia tahan selama ini
" Baiklah, mungkin ini sudah saatnya, untuk eomma trimakasi sudah melahirkan ku dan memberiku kasih sayang sampai aku berumur 10 tahun, aku membayarnya dengan semua penderitaan ku selama ini, begitu juga dengan appa, terimakasih sudah pernah jadi pahlawan untukku, "
" Mulai sekarang tolong jangan menganggap ku anak lagi, anggap aku sudah mati bahkan jika perlu anggap aku tidak pernah terlahir ke dunia, aku akan pergi dari kehidupan kalian, untuk perusaan aku kembalikan padamu appa, dan kau jihoon selamat kau lagi lagi keluar sebagai pemenang seperti yang dulu dulu di saat kau selalu memfitnah ku, nikmatilah harta keluarga ini itu yang kau impikan bukan dan kau satu satunya yang akan jadi anak mereka, aku pergi" Ucap jimin
" Jimin hiks.... Nak maafkan eomma jimin" Eomma jimin meraung di dekapan suaminya, apa mereka se jahat itu pada anak kandung mereka sendiri? Hanya karna anak yang mereka adopsi?,
"Seo joon kenapa kau diam saja, hiks.... Jimin maafkan eomma sayang " Ji won masih meraung memanggil nama anak nya
"Sudah eomma, biarkan saja kak jimin pergi, nanti juga ia balik lagi, eomma jangan menangis lebih baik eomma dan appa pikirkan bagaimana caranya untuk membalas jungkook, " Ucap jihoon yang jengah dengan drama keluarga itu
Dia tidak ingin fokus orang tuanya terbagi, bukankah bagus jimin sudah minggat dari rumah, itu artinya ia akan semakin mudah untuk menguasai semua harta keluarga park itu.
"Benar yang dikatakan jihoon sayang, dia nanti akan pulang sendiri " Ucap seo joon
Di kamar
" Yeobo, apa benar kau mengubah semua aset kita atas nama jihoon? " Tanya eomma park
" iya sayang maafkan aku, aku pikir jimin tidak akan masalah, aku mengubah nya kemarin ingin memberi hadiah ulang tahun jihoon " Sesal park Seo joon
" Ck, kamu ini benar benar, bagaimanapun jimin yang berhak atas semua harta kita, meski kita sangat menyayangi jihoon" Kesal ji won eomma jimin
" Aku tidak mau tau, suruh sekretaris mu untuk kembali mengubahnya atas nama jimin putraku" Ucap nya lagi
Mendengar itu Seo joon hanya mampu menuruti permintaan istrinya, bagaimanapun jimin adalah Putra satu satunya pewaris seluruh harta nya.
" Tuan, bangun" Ucap jungkook sambil menggoyangkan tubuh sang tuan
" Apa yang kau lakukan di kamarku? " Ucap taehyung dengan suara serak bangun tidurnya
" Tuan aku sedang membangunkanmu, bukankah ini sudah tugasku? " Tanya jungkook heran
" Kkkk, tidak jungkook aku hanya bercanda, apa kau menganggapnya serius? " Tanya taehyung
" Tidak apa tuan, aku senang melakukannya" Ucap jungkook
" Benarkah? " Tanya taehyung main main
" Airnya sudah saya siapkan tuan" Ucap jungkook ia hendak pergi tidak kuat dengan pandangan sang tuan yang errr sexy dan menggoda,godaan pagi hari sekali, namun pergerakan nya terhenti karna tarikan sang tuan ia limbung hingga menindih tubuh kekar itu.
" Tuan apa yang kau lakukan? " Ucap jungkook wajahnya sudah memerah karna taehyung malah memeluk dirinya dengan erat
" Sebentar saja hm, kau sangat wangi jungkook " Ucap taehyung parau di leher jungkook, ia membenamkan wajahnya di sana.
" Tuan, " Cicit jungkook ini sangat bahaya untuk jantungnya
"5 menit lagi, setelah itu kau boleh pergi" Taehyung makin mempererat
Dekapannya, sangat nyaman begitulah pikir taehyungJungkook hanya diam pasrah dengan tingkah sang tuan, beberapa menit kemudian jungkook malah ikut membalas pelukan itu, jadilah mereka saling memeluk di atas ranjang besar itu.
Beberapa menit telah terlewati, taehyung meregangkan pelukannya dengan pelan, pasalnya si buntelan kelinci saat ini sedang tertidur pulas, di karenakan dekapan yang hangat dan nyaman membuat jungkook ikut tertidur juga.
" Kkkk, lucu sekali " Ucap taehyung, ia memperbaiki tidur anak itu agar lebih nyaman, setelahnya ia berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
TBC