" Selamat datang tuan" Sambut para maid kala jong suk memasuki mention mewahnya.
" Bersihkan kamar di sebelah kamar ku" Ucap jong suk pada kepala maid.
" Baik tuan " Ucap wanita paruh baya itu
Kamar Jong suk
Dengan hati hati ia merebahkan tubuh jungkook di atas ranjang miliknya.
" Tidur yang nyenyak princess "
Cup
Setelah mengecup sayang pipi tembam itu, Jong suk memutuskan untuk keluar .
Jong suk pergi ke ruang kerjanya yang berletak di lantai 3,di belakangnya suga sang tangan kanan dan orang paling ia percayai dengan setia selalu mengikuti kemana ia pergi.
" Kau sudah mengurus pelakunya? " Tanya Jong suk setelah mendudukkan diri di bangku kebesaran nya.
" Sudah tuan, dia keponakan tuan kim bum"
" Apa rencana kemarin masih di laksanakan tuan? " Tanya suga
" Entahlah, setelah melihat jungkook rasanya aku tidak tega jika mata bulat berbinar itu di linangi air mata kesedihan" Ucap jong suk, ia begitu di lema, haruskah ia melupakan dendamnya untuk menghabisi keturunan kim min hoo itu.
" Saran saya, ada baiknya tuan melupakan dendam itu, tuan dan nyonya kim juga sudah tiada, bagaimanapun kim taehyung tidak ada sangkut pautnya tuan" Ucap suga memberikan saran
" Aku akan memikirkannya" Ucap jong suk
" Uh ini dimana? " Jungkook bangkit dari acara tidurnya, menatap sekeliling, ruangan mewah ini sangat asing bagi nya.
" Nona sudah bangun? " Ucap kepala maid
" Kamu siapa? " Tanya jungkook
" Saya kepala maid di mension ini nona "
" ini rumah siapa, maaf aku tidak ingat" Ucap jungkook
" ini mension tuan jeon nona, kakek nona" Ucap maid itu dengan ramah dan tenang.
Setelah mendengar itu barulah jungkook ingat, tadi siang ia kekantor sang kakek, setelahnya ia menangis dan mungkin setelah itu ia tertidur.
" Kakek di mana bi? "
" Tuan sedang di bawah nona, sebaiknya nona beristirahat lagi" Ucap maid itu
" Aku ingin menemui kakek" Ucap jungkook, ia ingin keluar namun di hadang oleh sang maid.
DOR
jungkook terkesiap mendengar suara tembakan itu, apa yang terjadi kenapa ada suara tembakan di mension kakek nya?.
Dengan cepat jungkook menerobos maid yang menghalangi nya, ia berlari menuruni tangga, dapat ia lihat banyak orang orang berbadan besar di ruang tamu, ada kakek nya yang duduk di sopa dengan sebuah pistol di tangannya.
Dan seseorang yang sedang berlutut tidak jauh dari sang kakek.
Matanya membola kala melihat siapa yang berlutut itu, itu taehyung dan di belakangnya ada seokjin yang di pegangi dua orang berbadan besar dengan wajah yang sudah berlumur darah.
" TAEHYUNG " Teriakan itu mengalihkan perhatian mereka semua.
" APA YANG KAKEK LAKUKAN" Teriak jungkook di depan jong suk
Jong suk memerintahkan bawahannya agar menahan jungkook,
" Lepas!,kakek ku mohon jangan sakiti taehyung ku kek, hiks... Lepaskan aku " Jungkook terus berontak
" Lupakan cucu pembunuh ini jungkook " Ucap jong suk
" Tidak kek, ku mohon hiks...taehyung tidak tau apa apa, " Jungkook meraung agar sang kakek mendengarkan perkataannya.
" Tidak sayang, banyak pria yang lebih dari dia, nanti kakek carikan untukmu, " Ucap jong suk lagi
" Tidak tidak, ku mohon aku tidak ingin siapa siapa, aku hanya ingin taehyung ku, lepaskan taehyung ku kek! "
" jungkook " Ucapan lirih itu keluar dari bilah bibir taehyung yang sudah berlumur darah
Jungkook tidak bisa tidak meraung melihat keadaan orang terkasih yang begitu memprihatinkan, darah segar sudah dimana mana.
" Hiks...., kakek aku mencintainya kek, ku mohon jangan menyiksa kekasihku seperti ini" Ucap jungkook yang tidak di hiraukan Jong suk
" Masuk kamar jungkook, apa kau mau menyaksikan bagaimana kakek menghabisi kekasihmu ini? " Ucap jong suk
" Kakek, apa kau benar kakek ku? " Tanya jungkook dengan suara pelan
" Tentu saja aku kakek mu, ayah dari papa mu" Ucap Jong suk
" Jika benar begitu, kenapa kau tidak menyayangi ku kek? "
" Kau tau aku mencintai kekasihku, kenapa kau tega menyiksanya begini, apa kau tidak memikirkan perasaan yang kau anggap cucu mu ini? "
Perkataan jungkook membuat Jong suk terdiam, ia tidak tau harus berkata apa, melihat air mata itu yang terus mengalir sebenarnya dapat menggores hatinya, tapi egonya lebih tinggi.
" Aku menyesal, bertemu dengan mu tuan Jeon Jong suk, aku menyesal telah terlahir dan menjadi bagian keluargamu" Ucapan datar jungkook mencabik hati Jong suk
Sedangkan taehyung sudah lemas tak berdaya, selain tembakan yang di layangkan Jong suk tadi di lengan kanannya, beberapa pukulan juga sudah mendarat di sekujur badannya, ia hanya memandang orang tercintanya dengan tatapan pilu.
" Apa yang kau katakan, kau tau kata kata itu bisa melukai hati kakek" Ucap Jong suk pelan, ke arrogant nya tadi menguap entah kemana, setelah kalimat demi kalimat di layangkan cucunya itu.
" Aku membencimu tuan" Ucap jungkook, tidak ada air mata lagi, yang ada hanya tatapan datar yang ia layangkan pada orang yang baru dua jam lalu ia sebut dengan panggilan kakek.
" Jangan membenci kakek, kau tau kakek hanya membalas perlakuan mereka terhadap keluarga kita" Ucap Jong suk, demi apapun ia tidak mau di benci oleh satu satunya keturunannya itu.
Jungkook menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya pelan, dengan gerakan cepat ia sudah lepas dari dua bg suruhan kakek nya.
" Kau ingin membunuh taehyung bukan? " Tanya jungkook
" Lakukan saja " Ucap nya, dimana ucapan itu dapat meluluh lantakkan perasaan taehyung, ia tidak menyangka jungkook akan mengatakan kalimat itu, ia sudah berfikir kemana mana, sebelum kalimat selanjutnya nya masuk kedalam rungunya.
" Aku hanya perlu menyusul nya" Ucap jungkook, entah sejak kapan pisau itu sudah ada di tangannya, itu pisau bg yang memang setiap bg memilikinya.
"APA YANG KAU LAKUKAN, LEPASKAN BENDA ITU JUNGKOOK " Suara murka Jong suk menggema di mension besar itu, ia tidak ingin kehilangan lagi.
" Tidak kek, kau mau membunuhnya aku akan menyusulnya " Ucap jungkook
ia memandang ke arah taehyung dengan tatapan sendu.Taehyung menggeleng tidak setuju dengan apa yang akan jungkook lakukan, namun matanya membola kala jungkook dengan cepat menancapkan pisau itu ke arah hatinya sendiri.
" JUNGKOOK " itu suara Jong suk, ia dengan cepat menangkap tubuh yang sebentar lagi akan jatuh ke lantai itu.
" Apa yang kau lakukan!," Suara bergetar itu keluar dari mulut Jong suk
" Aku membenci mu kek, uhuk.... " Darah segar mengalir deras dari mulut mungil itu, dan dengan pelan jungkook menutup matanya setelah mengatakan kalimat kebencian itu pada sang kakek.
Setelah nya raungan penyesalan yang terdengar mengisi ruangan luas itu, berbagai kata maaf Jong suk lontarkan namun sudah tidak ada lagi balasan.
TBC