History

107 15 0
                                    

Kedua penguasa Nightfall dan Dawnshade itu telah menginjakkan kaki pada jalan setapak hutan Daylight. Melanjutkan perjalanan mereka yang masih panjang tepat setelah mereka berpamitan dengan Aweena dan mengucapkan seluruh terima kasih mereka setelah sarapan pagi tadi. Kini keduanya berjalan beriringan, tanpa jubah dan tudung karena kata Nouri dia sedikit kepanasan. Lagipula tidak akan ada orang lain di hutan lebat Daylight, seharusnya mereka aman dari warga.

Lalu sejak beberapa menit yang lalu Ambrose dan Eiden sudah kembali berjalan bersama mereka. Awalnya berjauhan, namun lama kelamaan mereka berjalan berdua di belakang.

Nouri dan Lorien dapat mendengar sedikit perbincangan dalam suara yang kecil dari belakang mereka, keduanya tak dapat menangkap apapun yang Eiden dan Ambrose bicarakan. Namun ini adalah kejadian langka. Bahkan baru pertama kali terjadi, membuat kedua pemimpin wilayah itu menatap satu sama lain sekilas sebelum kembali melihat ke depan.

Sepanjang perjalanan, Nouri belum ada berbicara dengan Lorien, sebab yang ia dengar keluar dari mulut pria itu hanyalah mantra yang terus diulang-ulang.

"Agar tidak salah nanti." Kata Lorien tadi. Benar, dia sedang menghafal mantra akhir untuk pembuatan penawar Obsidian. Terkadang dia memastikan yang dia ucapkan telah benar dan akurat dengan membuka buku tebal yang diberikan Aweena kepadanya.

Dengan suara bisikan dari Ambrose dan geraman Eiden di belakangnya, ditambah suara bacaan mantra Lorien yang tiada hentinya berhasil membuat Nouri sedikit pusing. Hingga ia memutuskan untuk memisahkan benaknya dari realita dan menyelam dalam pikirannya sendiri.

Dia rasa-rasa tubuhnya. Tidak ada sedikitpun tanda kelemahan. Ramuan sementara dari Aweena benar-benar berhasil menyembuhkannya, walau hanya untuk lima hari. Nouri melihat telapak tangannya sendiri, hendak mencoba mengangkat air dengan kekuatannya. Ketika tangannya telah terulur, dia mengingat peringatan Aweena, "Jangan gunakan kekuatanmu terlalu banyak. Ramuannya tidak akan sepenuhnya mengembalikan seluruh tenagamu. Seluruh kemampuanmu akan menjadi terbatas. Apalagi sayap." Dua kata terakhir itu Aweena bisikkan pada Nouri, tidak ingin Lorien mendengarkan.

Aweena tidak tahu bahwa Lorien mengetahui mengenai sayap Nouri, tapi yang membuat Nouri bingung adalah, darimana Aweena tahu mengenai sayapnya? Nouri tidak ingat pernah mengatakan itu pada sang penguasa Daylight.

Pada akhirnya tangan Nouri yang awalnya telah terulur dia tarik kembali. Memutuskan untuk menyimpan tenaganya hanya untuk berjalan, tidak ingin lagi menyusahkan Lorien dan dua tangan kanan mereka untuk menyeretnya ke pengobatan seperti hari sebelumnya.

Nouri masih tenggelam dalam pikirannya ketika ia mendengar suara auman besar milik Eiden yang tak dapat dia mengerti, namun dari reaksi Lorien, dia tahu bahwa di belakang mereka sedang terjadi perseteruan.

"Dan jika saja kau mau MENDENGARKAN penjelasan ku!" Itu suara Ambrose, sepertinya membalas apapun yang baru dikatakan oleh Eiden.

Hampir saja mereka berdua menyerang satu sama lain jika Nouri dan Lorien tidak memisahkan dua insan itu.

"Ambrose!? Kenapa kau ini!?" Nouri bingung menatap Ambrose yang masih melihat Eiden dengan tatapan penuh benci. Ambrose bukanlah seseorang yang mudah terbawa emosi, namun kali ini Nouri dapat melihat terlalu banyak emosi dari raut wajahnya, terutama pada mata itu. Selain amarah, terdapat sedikit kesedihan dan juga... rasa sesal?

Ambrose menghela napas dengan dengusan lalu ia memutar tubuhnya menjauh, masuk semakin dalam ke hutan dan meninggalkan jalan setapak. Nouri mengikutinya setelah melihat ke arah Lorien dan mengangguk, membuat isyarat bahwa mereka akan berbicara masing-masing oleh kedua insan yang baru bertengkar itu.

Ambrose berhenti ketika ia menemukan sungai kecil dan duduk di bebatuan pada pinggiran sungai. Perlahan Nouri mengikuti langkah pria itu lalu duduk di batu sebelahnya, tidak jauh dari posisi Ambrose.

High FaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang