Vote & coment✨
.
.
.Seharusnya tim basket hari ini sudah pulang kerumah masing-masing, bukannya malah mencari keringat pada lapangan basket, mendribble bola tanpa mengenal lelah, keringat juga sudah merembes pada baju basket.
Sang kapten basket yang terlihat paling bersemangat terlebih lagi ada yang menyemangati dari tempat duduk pinggir lapangan,senyum merekah tak pudar sejak awal pertandingan. Wajah nya yang berseri terlihat tampan luar biasa sehingga membuat para siswi yang ikut menonton kegiatan ekstrakurikuler basket itu memekik terpana. Mata Topan hanya fokus pada sosok pria kecil yang terlihat tersenyum malu-malu kala Topan melambaikan tangan kearahnya saat berhasil memasukkan bola kedalam ring, terkadang Topan melakukan wink kearah Langit saat melewati tempat Langit duduk.
Semua mata di dalam lapangan tertuju kearah Langit yang di beri perhatian khusus oleh Topan tetapi wajah Langit tampak datar seakan tak melihat Topan yang sibuk mencari perhatian Langit, di saat semua orang kembali fokus pada pertandingan Langit malah senyum-senyum sendiri.
Peluit di tiup kencang menandakan pertandingan telah usai,yang Topan dekati lebih dulu adalah Langit. Kenapa Topan harus tersenyum sumringah seperti itu sih,kan jantung Langit jadi tidak aman,mau sok cool juga percuma karena nyatanya bibir Langit tetap tertarik keatas sampai gigi-gigi nya terlihat.
"Mau pulang atau liatin gue terus?" Sontak Langit langsung bungkam,di lempar handuk kecil kearah wajah Topan yang langsung di tangkap baik oleh Topan.
Semua siswi yang baru saja melihat pertandingan hebat Topan tanpa segan mendekati Topan,mata mereka berbinar saat Topan mau di ajak bicara, biasanya Topan itu dingin mampus tak ada yang berani mendekat.
"Boleh minta foto gak kak?" Salah satu siswi paling mencolok karena cantik nya itu menunjukkan ponsel nya, seakan sengaja memepet tubuh Topan yang berkeringat.
Topan lantas melihat kearah Langit seakan meminta ijin, semua siswi lain ikut melihat kearah pandang Topan yang membuat Langit gugup karena menjadi pusat perhatian.
"Boleh gak sayang?"
Siswi cantik itu lantas membelalakkan matanya, sedikit memberi jarak pada tubuh Topan saat tau jika Topan berpacaran dengan ketua OSIS mereka.
"Boleh" Langit tidak seharusnya melarang karena Topan tak pernah melarang apa yang Langit suka,wajar saja kan jika Topan punya penggemar.
Beberapa siswi itu memekik senang, mereka bahkan mengucapkan terimakasih kepada Langit karena memberi ijin,lain lagi dengan ekspresi wajah Topan yang mengerut dalam, seperti kesal karena seharusnya Langit tidak mengijinkan Topan dekat-dekat dengan yang lain.
"Kok bolehin?Lo gak cemburu?" Gantian kening Langit yang mengerut dalam,kok malah bahas nya beda.
"Lah?emang nya gue berhak larang?"
Siswi yang tadi meminta foto lantas terdiam kaku melihat pertikaian antara dua pasangan di depan mereka, tangan nya yang siap memotret itu seolah ragu-ragu karena takut melihat ekspresi Topan yang tadi nya tersenyum amat lebar sekarang menampilkan wajah dingin seperti biasa.
"Lo kan pacar gue,masa pacar nya di kokop sama yang lain Lo biarin aja"
Di pukul mulut Topan sedikit kuat sampai membuat Topan meringis sakit,sekali lagi Langit menginjak kaki Topan dengan tenaga tak tanggung-tanggung. Melihat betapa berani nya Langit melukai Topan membuat siswi di sana menganga tak percaya,bahkan Topan diam saja tak membalas perlakuan Langit yang kasar.
"Sakit dek!" Topan gantian memegang kaki nya yang sakit,kecil begitu tenaga Langit kuat juga.
"Jangan ngomong sembarangan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Atom [Topan-Langit](END)
Teen Fiction"Kalau Lo gak mau tanggung jawab setidaknya jangan bikin ulah!" -Langit "tanggung jawab? buat apa? Lo juga keenakan gue perkosa"-Topan "mulut Lo di jaga bangsat!" -Langit "kenapa harus jaga mulut gue? Lo takut gue kokop lagi?"-Topan Seharusnya Topan...