Vote & coment ✨
.
.
.Pintu rumah sakit terbuka untuk yang kedua kalinya dalam waktu beberapa menit,baru saja geng Yaksa datang berkunjung kedalam ruang rawat Topan setelah mereka lebih dulu berkunjung ke ruang inap Dimas.
Suara high heels terdengar beriringan dengan langkah kaki wanita kesayangan Langit, didudukkan bokong nya pada bangku tepat di samping ranjang Topan.
"Gimana kabar nya Topan?" Yang di tanya itu hanya tersenyum sembari mengangguk,mata nya sibuk melihat kearah pintu berharap Langit juga ikut datang berkunjung, Lani yang tau tatapan mata Topan terus ke pintu itu tersenyum kecil,tau betul apa yang sedang Topan tunggu.
"Bentar lagi Langit datang,lagi beli buah dulu kata nya"
Atensi Topan kembali kearah Lani, sedikit kecewa kenapa Langit datang begitu lama.
"Itu yang nabrak kamu udah di tuntut? Enak aja dia bebas sedangkan kamu sama teman mu luka parah gini gak ada tanggung jawab"
Untuk beberapa saat tubuh Topan kaku,ia mencoba tersenyum menanggapi calon mertuanya.eh?
Topan tak tau saja, alasan yang Topan katakan kepada Langit kemarin yang mengatakan bahwa Topan di tabrak orang tak membuat Lani tersipu,ia tau alasan Topan masuk rumah sakit,kata Raka sih Topan habis tauran. Diliat dari luka juga jelas,mana ada di tabrak motor perut nya kena tusuk pisau."Udah di urus sama ayah kok Tante" Lani ngangguk saja mengiyakan.
Merasa jika Langit tak akan datang dalam waktu dekat, Lani menarik bangku nya semakin dekat dengan ranjang. Tak ia sampaikan sekarang kapan lagi?
"Tante mau ngomong serius"
Wajah Lani yang berubah serius itu membuat Topan berdebar kencang,ia menanti apa yang akan Lani bicarakan.
Entah kenapa suasana berubah tegang,terlebih lagi saat Lani mengerutkan keningnya menatap kearah Topan dengan mata dalam, Topan kan jadi takut."Mau ngomongin apa ya Tante?"
"Kamu sama Langit"
Topan memikirkan dua hal, positif dan negatif. Kalau tak di suruh putus pasti ingin membahas pernikahan nya dan Topan,ah, pikiran Topan sudah jauh sekali sampai tak sadar bibir nya tersenyum lebar.
"Jangan gila dulu Topan,ini tante mau serius" pikiran Topan tentang pernikahan nya dengan Langit buyar,ia berusaha mengendalikan kembali mimik wajahnya dan fokus pada Lani.
"Tante tau kamu mau pergi keluar kota setelah lulus ini kan"
Topan meremas seprei rumah sakit dengan erat, pembahasan ini ternyata begitu serius.
"Topan gak akan pergi Tante,topan gak akan ninggalin Langit"
Wajah Lani malah berubah kesal,di pukul pundak Topan yang di perban membuat Topan meringis sakit,baru siap operasi bahu kemarin malah di tabok.
"Harus pergi!"
Gantian wajah Topan yang mengerut kesal,mata nya tak ingin lagi melihat kearah wajah Lani,memandang kemana saja asal tak pada raga di samping nya.
"Tante sengkokol sama ayah ya?"
Sebenarnya sih bisa di bilang iya,tapi ya mau gimana lagi. Lani ingin punya mantu sukses agar bisa membahagiakan anak nya,masa iya besok mantu nya preman kan kasian nanti Langit makan nya uang haram.
"Kamu cinta kan sama Langit?" Pandangan Topan kembali kearah Lani,kenapa ini bahas nya beda lagi udah kayak Bumi aja.
"Cinta Tante,sayang juga"
"Kamu mau kasih Langit uang gak bener? Tante gak mau restuin kamu sama anak Tante sebelum jadi orang bener,kuliah terus kerja. Tolong didik anak Tante yang bener "
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Atom [Topan-Langit](END)
Genç Kurgu"Kalau Lo gak mau tanggung jawab setidaknya jangan bikin ulah!" -Langit "tanggung jawab? buat apa? Lo juga keenakan gue perkosa"-Topan "mulut Lo di jaga bangsat!" -Langit "kenapa harus jaga mulut gue? Lo takut gue kokop lagi?"-Topan Seharusnya Topan...