sebuah rahasia

7.5K 479 26
                                    

Vote & coment ✨
.
.
.

Langkah lebar Topan berhenti saat seseorang datang dari arah lain menghalang tubuh Topan,hampir saja Langit di belakang menubruk punggung lebar Topan jika reflek nya tidak bagus. Langit yang penasaran kenapa Topan berhenti itu sesekali mengintip dari balik punggung Topan dan terkejut saat mata nya bersitatap dengan seorang pria lebih tinggi dari Topan,pria di depan Topan tersenyum kearah Langit membuat Topan menghalangi Langit agar pria di depan nya tidak lagi melihat Langit.

"Mas mau ngomong sebentar,boleh?"

Topan mendengus sebelum kembali menarik tangan Langit untuk pergi.

"Gue sibuk"

Nada ucapan Topan kasar sekali, Langit tau pria di belakang mereka adalah Abang nya Topan, padahal pria di belakang mereka sudah bicara baik-baik tetapi seakan ada percikan rasa benci sehingga membuat Topan enggan untuk berdiri lama-lama di dekat pria itu.

"Sebentar aja dek,ini tentang Rain"

Nama lain di sebut membuat Topan kembali menghentikan langkahnya, Langit dapat melihat kerutan pada dahi Abang Topan yang terlihat frustasi. Topan membalikkan badannya untuk melihat Guntur yang masih berdiri di tempatnya.

"Lo duluan aja ke garasi,nanti gue nyusul"

Langit tau jika pembahasan keduanya akan sangat serius sehingga Langit harus pergi terlebih dahulu.

"Rain gak ikut-ikutan kamu masuk geng motor kan?" Pembahasan geng yang di angkat lebih dulu, Topan merasa ada nada amarah terpendam yang diucapkan oleh Guntur.

"Gak gue ijinin" jawab Topan dengan jujur, karena Topan memang tak mengijinkan Rain untuk masuk geng Yaksa, Topan tidak ingin membahayakan nyawa Rain.

"Terus kenapa musuh kamu ngawasin Rain terus?"

Kini kening Topan semakin mengerut dalam,siapa yang di maksud dengan Guntur?

"Maksud mas apa?"

Guntur mendengus dengan kesal, karena geng motor yang melibatkan Topan itu membuat Guntur dan Rain hampir celaka,sudah lebih dua Minggu setiap kali Guntur mengajak Rain keluar pasti selalu ada yang mengawasi,bahkan tak jarang mereka sengaja menunjukkan wajah dan menyerang Guntur di atas motor. Sudah cukup Guntur menahan sabar,jika Rain terluka maka Guntur tak akan tinggal diam.

"Mas gak tau geng mana yang udah ganggu Rain,geng kamu atau musuh mu. Rain hampir celaka gara-gara perkumpulan anak jalanan seperti kamu!"

Tangan Topan terkepal erat, Topan marah mendengar rentetan kalimat yang Guntur ucapkan. Bukan,bukan karena Guntur menghina nya sebagai anak jalanan karena itu memang nyatanya, Topan marah kepada orang yang sudah berani mengusik Rain. Sudah susah payah Topan menjaga Rain agar tak terlibat dengan masalah geng tetapi seseorang dengan berani mengusik Rain.

"Kalau Rain sampai luka gara-gara geng gak jelas mu itu,mas gak bakal tinggal diam sekalipun kamu adik mas!"

Topan tak tahan,di tatap Guntur dengan tajam sebelum pergi keluar mengeluarkan Honda dan bergegas pergi ke markas.

Langit memilih diam tak buka suara,ingin memeluk pinggang Topan karena motor melaju terlalu cepat pun Langit takut, ekspresi wajah Topan begitu menyeramkan karena menahan amarah,rahang di tekan kuat untuk meredam emosi. Pasti gara-gara pembahasan di dalam dengan mas nya Topan. Langit hanya bisa meremas jaket kulit Topan dan berdoa dalam hati agar selamat sampai tujuan, Langit belum mau mati muda,masih banyak yang ingin Langit capai.

Sampai tarikan pada tangan Langit terasa kuat, Topan melingkarkan tangan Langit pada pinggang nya karena tau Langit pasti ketakutan di belakang, pikiran nya berkecamuk hampir lupa dengan Langit yang ia bawa di atas kuda besi.

Hukum Atom [Topan-Langit](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang