tepati janji ⚠️⚠️

12.6K 590 10
                                    

Vote & coment ✨
.
.
.

Kriik..krikk..krikk...

Suara jangkrik saling bersautan dengan suara kodok dekat kolam ikan yang letak nya di samping rumah tetangga. Malam ini hujan rintik-rintik kembali membasahi bumi,beberapa kilat terlihat menyala dari balik jendela yang menandakan sebentar lagi akan turun hujan,hawa pun terasa semakin dingin menusuk tulang meskipun sudah memakai selimut sampai batas dada.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam,hampir tengah malam yang seharusnya Langit sudah terlelap dalam tidur. Tubuh Langit menggigil akibat cuaca dingin yang menyebabkan tubuhnya terbungkus apik di balik selimut,mata mulai terpejam saat kantuk mulai menyerang.

Dirasa Langit mulai ke alam mimpi sampai tak sadar jendela kamar nya terbuka,decitan bunyi jendela di buka dari luar dan di tutup tak membuat Langit bangun dari tidur nya.

Topan melepas sepatu yang ia pakai dan meletakkan bungkusan plastik berisi kopi panas yang masih mengepul di atas meja belajar milik Langit,mata nya sangat fokus melihat bagaimana cara Langit terlelap di atas tempat tidur,selimut hampir menutupi wajah tersisa mata yang terpejam lucu,bulu mata sedikit lentik itu terlihat indah di antara kelopak mata yang terpejam.

Topan membuka jaket tebal yang membungkus badannya,hawa dingin segera terasa saat Topan hanya tinggal memakai baju kaos berwarna hitam. Perlahan tapi pasti langkah Topan mendekat kearah ranjang, Topan duduk di samping tempat tidur Langit dengan tangan yang terus mengelus surau lembut kecoklatan milik Langit. Usapan sensual tangan menggelitik wajah mulus putih Langit sampai membuat sang empu mengernyitkan dahi nya merasa terganggu, kedua mata perlahan terbuka yang membuat Topan menarik ujung bibir nya.

Wajah Topan sengaja mendekati wajah Langit sembari di kecup pipi Langit yang halus,bibir nya merayap pada telinga yang Topan tau area sensitif Langit.

"Hngghh.."

Langit menggeliat di atas kasur saat merasakan tubuhnya terhimpit,nafas hangat begitu menggelitik telinga yang mana tanpa sadar membuat Langit mengerang.

"Tepati janji Lo"

Mata Langit terbuka dengan cepat saat Topan berbisik untuk mengatakan niat kedatangan nya, Langit pikir Topan tak akan datang karena saat di sekolah Topan mengatakan akan menagih janji pulang sekolah tapi tak kunjung datang, ternyata sosok Topan muncul setelah tengah malam.

Di dorong kuat tubuh Topan sampai membuat Topan menegakan punggung nya, Langit mengubah posisinya menjadi duduk dengan tatapan mata waspada.

Topan terkekeh melihat wajah Langit yang panik,diusap rambut Langit yang berantakan dengan gemas.
Meskipun libido berpacu dalam diri, Topan tak ingin membuat Langit ketakutan,malam ini Topan ingin mereka berdua sama-sama menikmati sensasi bercinta seperti di surga, Topan ingin melihat wajah Langit yang menangis di bawahnya menahan nikmat,bukan seperti malam di awal bertemu Langit menangis karena merasa kesakitan.

Topan mengambil plastik berisi kopi panas kepada Langit,sebelum datang dan memanjat untuk naik ke lantai dua di mana letak kamar Langit, Topan mampir di warung ujung gang untuk membeli dua cup kopi panas.

Langit mengambil cup kopi pemberian Topan walaupun merasa bingung,di seruput kopi itu yang mana membuat dahaga terasa hangat,tubuh Langit juga merasa lebih baik,rasa manis dalam kopi juga pas di lidah,tak pahit ataupun terlalu manis.

"Hangat?" Langit mengangguk mengiyakan,sekali lagi Langit menyeruput kopi dalam diam,mata nya tak ingin melihat kearah Topan yang entah kenapa terus memandang Langit dengan tatapan intens, terlebih senyum di belah bibir Topan yang bukan seperti biasanya terlihat aneh di mata Langit.

Hukum Atom [Topan-Langit](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang