CHAPTER 3

140 60 50
                                    

Halo semua.
Selamat datang di kisah tuan muda dan gadis kampung ini.

Jangan lupa vote dan komen ya.
Vote dan komen kalian itu bikin semangat Aeii loh.
Jadi jangan lupa vote dan komen ya.

⚠⚠⚠

Riakan tenang dari kolam ikan di bawah jendela terdengar menenangkan bagi Heaven, dia sudah duduk dikursi besar tepat didepan jendela yang terbuka ini dari sekitar tiga puluh menit yang lalu, merasakan hembusan angin malam yang lambat-lambat menyentuh wajahnya yang tak berekspresi.

Kening pria itu sedikit berkerut, memikirkan jika dirinya harus segera menikah dan memiliki pewaris selanjutnya. Jika tidak maka dirinya akan dijodohkan oleh orangtuanya. Karena pewaris yang sudah menginjak usia dua puluh lima  tahun harus segera merencanakan pembuatan cabang perusahaan dan pewaris baru.

Tidak biasanya dirinya memikirkan permasalahan ini, jika dirinya harus dijodohkan ya sudah lah terima saja.

Heaven segera mendesah, beranjak dari tempat duduknya dan meneguk habis sisa kopinya dari cangkir yang telah digenggamnya sejak tadi. Meletakkan cangkir itu dinakas dan bersiap untuk beristirahat.

Kadang Heaven bertanya pada dirinya sendiri, mengapa dirinya tidak pernah sekali saja tertarik pada seorang wanita.
Padahal sudah banyak wanita yang mendekatinya, mendekati maupun hanya sekedar berkenalan.

Tapi dulu Heaven pernah bertemu dengan gadis yang hanya seorang gadis manis yang berkelakuan baik dan penuh kasih sayang. Sangat klise, tapi dia berhasil membuat Heaven jatuh cinta pada pandangan pertama.

Itu dulu saat dirinya masih berumur 11 tahun, dan gadis itu masih berumur 8 tahun. Entah bagaimana bisa mereka bertemu yang pasti mereka pernah berteman baik dan sangat bahagia hingga Mama dari Heaven tiba-tiba mengajaknya pergi. Heaven terpaksa meninggalkan gadis manis itu ditempat yang membuat mereka bertemu.

Mama heaven melarang mereka berteman. Alasannya sederhana, gadis itu bukan gadis yang berasal dari kalangan atas sepertinya. Dia miskin, dan dianggap lahir dari keluarga yang asal-usulnya tidak jelas.

Sepertinya memang sudah saatnya Heaven mencari gadis manis itu lagi.

Heaven mengusap wajahnya kalut.

Tapi bagaimana caranya? Apa dirinya harus pergi ke tempat itu lagi? Dan mencari informasi terlebih dahulu.

Ya dirinya akan segera pergi ke tempat itu lagi, besok dirinya akan segera berangkat sendiri tanpa Jaylen atau siapapun.

Yang penting Mama dan Papanya tidak tahu jika dirinya pergi ke tempat itu.

Memutuskan beristirahat terlebih dahulu dan besok dirinya akan bersiap berangkat kesana.

Berusaha memejamkan matanya tapi tidak bisa, beranjak dari kasur ke kursi besar tadi dan memutuskan bermain ponsel sebentar, mungkin itu bisa membuat rasa kantuknya bertambah.

Saat sedang membuat salah satu sosial medianya dirinya teringat dengan pegawai hotel yang beberapa lalu dirinya bantu. Jika diingat pegawai itu dan gadisnya memiliki mata yang sama, dan senyuman yang sama manisnya.

Kenapa dirinya tidak mencari tahu tentang pegawai itu terlebih dahulu, dan besoknya baru mencari tahu informasi tentang gadis manisnya itu.

Is This Love? {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang