CHAPTER 11

60 39 33
                                    

Halo semua.
Selamat datang di kisah tuan muda dan gadis kampung ini.

Jangan lupa vote dan komen ya.
Vote dan komen kalian itu bikin semangat Aeii loh.
Jadi jangan lupa vote dan komen ya.

⚠⚠⚠

Bagaimana bisa seorang anak terakhir seperti Jake tidak pernah diperdulikan, memangnya apa salah Jake sampai Mamanya tidak pernah peduli, sekalipun itu tentang kesehatannya.

Saat Jake sedang bersekolah Jake pingsan dan segera di bawa ke UKS oleh temannya. Tetapi kata dokter yang menjaga UKS sebaiknya Jake dibawa kerumah sakit. Memangnya kenapa harus dibawa ke rumah sakit?

Jake tidak sakit, mungkin hanya kelelahan. Tetapi dokter tetap memaksakan jika Jake harus dibawa ke rumah sakit.

Teman Jake yang membawa Jake ke UKS pun menyetujuinya. Remon, teman Jake satu-satunya, Remon selalu ada disaat Jake sedang kesulitan. Remon dan Jake sudah berteman sejak kecil.

Jake adalah cowok yang suka bercanda dan humoris, berbeda dengan Remon dia adalah cowok yang cuek dan sedikit bodoamat terhadap apapun, kecuali jika ada hal yang menyangkut tentang temannya, Jake. Pasti Remon akan menjadi yang pertama, contohnya saat ini, tadi Jake dan Remon sedang tidak bersama, Jake berada di lapangan dan Remon sedang dikelas.

Seperti biasa Jake dihukum karena terlambat, sedangkan Remon selalu berangkat pagi-pagi, Remon anak rajin, berbeda dengan Jake.

Jake dihukum berdiri ditengah lapangan selama jam pelajaran pertama sampai istirahat pertama, sudah biasa, tetapi kali ini Jake mengaku jika dirinya sudah tidak sanggup, karena Jake tidak sempat sarapan bahkan bangun tidur langsung mandi dan bersiap sekolah. Tidak memikirkan akan sarapan dan meminum apapun.

Jake merasa kepalanya pening dan pusing, badanya juga berkeringat dingin, saat melihat ke arah sekeliling pun pandangannya menjadi kabur seperti diblur.Jake tidak bisa menahan tubuhnya lebih lama, pemandangan terakhir yang Jake lihat adalah seorang gadis yang sedang berjalan didepannya, setelah itu badan Jake terjatuh dan setelah Jake tidak mengingat apapun.

Gadis yang melihat itupun segera menghampiri Jake dan berusaha membangunkan Jake, tetapi tetap tidak bisa, akhirnya gadis itu berlari menelusuri lorong kelas. Dan masuk ke salah satu kelas yang tidak ada gurunya, kelas yang berisik seperti dipasar saja.

"Kak itu, ada salah satu murid kelas ini pingsan dilapangan," Serunya setelah sampai didepan pintu kelas yang sudah seperti pasar, mereka yang mendengar pun terkejut dan banyak yang buru-buru berlari keluar.

Termasuk Remon, Remon berlari dengan cepat. Menghiraukan teriakan beberapa murid yang kesal karena telah ditabrak oleh Remon. Walaupun itu tidak sengaja tetapi tetap membuat orang yang telah tertabrak kesal kan?

Remon tidak perduli dengan itu, setelah sampai di lapangan Remon melihat tubuh Jake yang sudah terbaring di lantai, dengan begitu lemahnya. Remon segera mendekat dan mengangkat tubuh Jake dan membawa Jake ke UKS, untuk diperiksa kenapa Jake bisa pingsan seperti ini biasanya saja tidak pernah.

Jake bukan tipikal cowok yang lemah, dan mudah sakit.

"Merepotkan," Gumam Remon pelan, mungkin jika Jake sedang dalam keadaan sadar pasti akan marah karena dibilang kalau dirinya merepotkan.

Remon menurunkan Jake, dengan pelan ke kasur UKS yang tersedia. Dan memanggilkan dokternya.

Setelah itu Remon keluar untuk membelikan minum untuk Jake nanti jika sudah sadar.

Beberapa menit kemudian, Remon sudah kembali ke UKS dengan membawa dua botol air minum.

Dokter pun sudah keluar dari dua menit yang lalu. Katanya Jake kelelahan dan penyakit maghnya kambuh, pantas saja sih berangkat ke sekolah tidak sarapan jangankan sarapan minum saja tidak.

Remon menghela nafas, sampai kapan Jake akan seperti ini. Apakah dia akan berubah jika Mamanya bisa berubah? Pikir Remon.

Sedari kecil mereka bersama jadi Remon sangat paham dengan Jake, Jake selalu terlihat biasa saja didepan semua orang, bahkan didepan keluarganya.

Walau sebenernya Jake adalah seorang yang sangat rapuh hatinya, Jake sangat mandiri sejak kecil. Jake tidak pernah sekalipun meminta diantar ke sekolah saat masih bersekolah di tk. Padahal kakaknya dulu selalu diantar oleh sang Mama dan Papanya jika akan berangkat sekolah.

Jake hanya diantar oleh bodyguard dan mbak yang mengasuhnya.

"Eugh." Mata Jake terbuka secara perlahan, tangannya memegang kepalanya yang berdenyut sakit. Dan tangannya yang satunya memegang perut Jake meringis sakit.

Jake menolehkan kepalanya ke arah Remon yang sedang bermain ponsel.

"Gue dimana ini," Ucap Jake pelan, walaupun pelan Remon tetap mendengar.

"Punya mata kan," Jawab Remon ketus, ketus juga dia sayang sama teman satu-satunya ini.

"Gue nanya baik-baik padahal," Balas Jake dengan suara kesalnya.

"Tadi lo yang bawa gue kesini?" Tanya Jake kepada Remon, sedangkan Remon hanya membalas dengan anggukan kepalanya.

"Tadi cewek yang lewat didepan gue siapa ya mon, kok kaya kenal gue," Tanya Jake penasaran, karena tadi Jake tidak melihatnya dengan jelas.

"Cewek?" Beo Remon, memangnya siapa kan?

"Iya cewek, tadi sih kayaknya pake jaket warna pink, atau apa ya gue ga liat jelas," Terang Jake kepada Remon.

Sedangkan Remon hanya mengedikkan bahunya acuh. "Aelah lo mah nggak asik mon," Keluh Jake, karena dirinya sudah sangat penasaran malah respon Remon hanya mengedikkan bahunya seperti itu.

"Minum, ga usah banyak omong," Titah Remon memberikan sebotol minuman kepada Jake, yang langsung Jake terima dengan senyuman senangnya.

"Thank's  ya, lo emang sahabat gue yang paling baik. " Ucap Jake berterimakasih dengan tulus, walaupun dia cowok dia tetap akan berterima kasih jika ada seseorang yang sudah membantunya.

"Hm sama-sama," Balas Remon sembari menganggukkan kepalanya.

"Oh iya Ayah lo udah pulang?" Tanya Jake setelah menghabiskan setengah botol air minumnya.

"Belum," Jawab Remon sekenanya.

Jake yang paham pun hanya mengangguk, beranjak dari kasurnya dan membersihkan lagi kasur yang berantakan karena dirinya.

Sedangkan Remon masih setia menatap ponselnya, entah apa yang sedang dia lihat sampai se fokus itu.

"Bolos yuk mon," Ajak Jake kepada anak paling rajin di sekolah blackmoon. Jelas pasti akan ditolak.

Remon menggeleng. "Gue ga mau," Jawab  Remon sembari membuka pintu UKS.

"Sekali ini aja deh? Mau ya?" Jake masih tetap kekeh ingin mengajak Remon bolos. Padahal Remon anak rajin yang anti sekali dengan yang namanya membolos. Jangankan membolos berangkat terlambat saja belum pernah.

Remon tidak membalas lagi, setelah pintu terbuka Remon langsung keluar dan meninggalkan Jake yang masih berdiri di UKS sendirian.

"Anak rajin emang, nggak kaya gue," Gumam Jake kepada dirinya sendiri sembari terkekeh kecil.

Jake pun keluar dari UKS dan pergi ke kantin. Perutnya sakit sejak tadi tetapi Remon tidak peka, akhirnya Jake  memutuskan untuk membeli makanan sendiri.

"Mbak, nasi goreng sama es teh satu ya." Jake memesan menu favorit dikantin sekolahnya.

"Oke," Jawab mbak yang berjaga di kantin.

Jake duduk di bangku kantin yang dekat dengan taman sekolah, Jake menyukai pemandangan indah didepannya, taman yang sangat banyak ditumbuhi oleh bunga-bunga indah, dan berwarna-warni.

Sudah seperti taman bunga pelangi.

Sembari menunggu pesanannya datang Jake bermain ponsel dan membuka salah satu sosmed.

Mengetikkan sesuatu disana, dan ya akhirnya ketemu. Jake membuka akun yang sudah dirinya follow sejak lama.

Jake melihat isi postingan, dan Jake tersenyum saat menemukan postingan yang berisi foto. Senyuman yang indah dan mengambarkan kebahagiaan kecil.

BERSAMBUNG...

⚠⚠⚠
See you next chapter guys.

Is This Love? {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang