CHAPTER 13

64 36 15
                                    

Halo semua.
Selamat datang di kisah tuan muda dan gadis kampung ini.

Jangan lupa vote dan komen ya.
Vote dan komen kalian itu bikin semangat Aeii loh.
Jadi jangan lupa vote dan komen ya.

⚠⚠⚠

Heaven terkejut saat sudah berhasil mendobrak pintunya. Ternyata didalam ada Dahayu yang terbaring dilantai tidak sadarkan diri.

Heaven segera mendekat, berjongkok dan memegang tangan Dahayu, masih ada sedikit detak jantungnya. Heaven segera mengangkat tubuh rapuh Dahayu.

Saat akan beranjak dan berjalan ke luar Asraf masuk dan tiba-tiba langsung merebut Dahayu yang masih berada dalam gendongan Heaven.

Awalnya Heaven ingin marah tetapi karena keadaan sedang tidak mendukung akhirnya Heaven mengalah dan membiarkan Asraf yang membawa Dahayu keluar.

Jaylen pun berlari ke arah Heaven, tadi setelah mengantarkan Pak kades Jaylen segera menyusul Asraf dan Heaven yang sudah masuk terlebih dahulu.

"Tuan, apa tuan tidak apa-apa? " Tanya Jaylen sembari memutar tubuh Heaven. Heaven yang melihat itu pun memutar bola matanya malas.

"Tidak," Heaven menjawab sembari menggelengkan kepalanya.

"Ah syukurlah kalau begitu," Jaylen mendesah lega. Jaylen takut jika tuannya kenapa-kenapa karena dirinya lalai dalam menjaga sang tuan.

"Apa tadi tidak ada siapapun disini tuan? Maksudnya selain nona Dahayu?" Tanya Jaylen penasaran karena tadi saat dirinya sedang membantu Pak kades, Jaylen seperti melihat siluet seseorang dari belakang rumah besar dan tidak terurus ini.

Tetapi Jaylen tidak terlalu memikirkan itu tadi, namun sekarang Jaylen kepikiran terus dengan itu. Apa dia orang yang sudah menculik Dahayu? Tuan pria-pria bertopeng itu.

"Tidak ada, saya hanya melihat Dahayu disini," Jawab Heaven tenang sembari membenarkan jas nya yang sudah berantakan.

Jaylen menganggukkan kepalanya paham. "Begitu rupanya, " Balas Jaylen dengan nada yang sedikit heran.

"Apa kau sudah memanggil polisi?" Tanya Heaven kepada Jaylen yang sedang melihat ke sekelilingnya.

Entah sedang mencari apa, sepertinya asistennya ini mencurigai sesuatu.

Jaylen mengelilingi ruangan, mencari sesuatu yang bisa dijadikan sebuah bukti jika suatu saat kejadian ini terulang lagi. Semoga saja tidak akan terjadi lagi.

Saat Jaylen sedang melihat ke sebuah benda, Jaylen penasaran kenapa di ruangan terbengkalai seperti ini ada handphone?

Bukannya ponsel Dahayu terjatuh pada saat itu? Lalu ini ponsel siapa?

Jaylen mengambil ponsel itu dan kembali ke hadapan Heaven.

"Tuan saya menemukan ponsel ini," Ucapnya sembari memberikan ponsel yang telah diambilnya kepada Heaven.

Satu alis Heaven terangkat, keningnya pun sedikit berkerut. Ponsel siapa ini? Apa ponsel orang yang telah menculik Dahayu? Batin Heaven bingung.

Heaven menerima ponsel yang disodorkan oleh Jaylen dan membolak-balikan ponsel itu. Ponsel yang bermerek.

"Kau menemukan ponsel ini dimana?" Tanya Heaven, matanya masih fokus pada ponsel ditangannya, ponsel berwarna putih.

"Disana tuan," Jawab Jaylen sembari menunjukkan tempat dimana tadi dirinya menemukan ponsel itu.

Heaven menolehkan kepalanya ke tempat yang ditunjuk Jaylen, dan mengangguk paham. Setelah itu Heaven fokus lagi pada ponsel itu, dan berusaha menghidupkan ponsel itu. Ah sepertinya ponsel ini disandi.

Heaven pun berjalan ke luar, sedangkan Jaylen diam terpaku, kenapa dirinya ditinggal. Jaylen pun segera menyusul tuan nya.

Mereka keluar dari rumah besar ini, dan berjalan ke arah dimana mobil mereka terparkir.

Didalam mobil sudah ada Pak kades, Asraf dan Dahayu yang berada di jok mobil belakang.

Heaven melihat Dahayu yang terbaring dipangkuan Asraf, sedangkan Pak kades duduk di jok depan  disamping tempat duduk supir.

Huh jadi Heaven harus dimana?

"Jay, kamu bawa motor ya," Titah Heaven kepada Jaylen.

Asraf yang mendengar itu pun melihat ke luar dan membuka kaca jendela, sembari mengulurkan tangannya yang memegang kunci motornya.

"Ini kuncinya tuan," Ucap Asraf sembari menberikan kunci motornya kepada Jaylen.

Jaylen pun segera mengambil kunci motor itu dan menaiki motor. Sedangkan Heaven segera memasuki mobilnya dan mengemudikan mobilnya sendiri.

Saat berangkat tadi Jaylen yang mengemudikan sekarang Heaven yang mengemudikan.

Mereka pun mengendarai motor dan mobil dengan kecepatan sedang, mobil Heaven berada di depan dan Jaylen yang membawa motor dibelakang.

Mereka keluar dari dalam hutan dan kembali ke jalan raya seperti sebelumnya.

Asraf sangat bersyukur Dahayu masih bisa ditemukan dengan keadaan yang sedikit baik, walaupun sekarang tidak sadarkan diri.

"Kita langsung ke rumah sakit saja ya?" Tanya Heaven kepada Asraf dan Pak kades.

Pak kades menganggukan kepalanya dengan lemah, untung pendarahan di lengannya sudah berhenti.

"Iya tuan, jika bisa secepatnya," Jawab Asraf kepada Heaven.

Heaven mengangguk, dan meningkatkan sedikit laju mobilnya.

Jaylen pun sama, melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Motor dan mobil mereka sudah beriringan sekarang, karena Jaylen tidak bisa jika harua terus membuntuti mobil Heaven karena pasti nanti akan tertinggal jauh.

BERSAMBUNG...

⚠⚠⚠
See you next chapter guys.
Maaf sedikit besok aku tambahin ya sekarang ide nya udh bener-bener ga ada.

Oke babay jangan lupa vote dan komen ya.











Is This Love? {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang