CHAPTER 6

99 56 34
                                    

Halo semua.
Selamat datang di kisah tuan muda dan gadis kampung ini.

Jangan lupa vote dan komen ya.
Vote dan komen kalian itu bikin semangat Aeii loh.
Jadi jangan lupa vote dan komen ya.

⚠⚠⚠

"Bagaimanapun caranya aku harus bisa nemuin Veno," Gumam Dahayu pada dirinya sendiri. sekarang Dahayu sedang duduk di depan jendela kamar sambil memandang ke arah luar, yang menampilkan pohon-pohon.

Saat sedang fokus memandang ke arah satu pohon, Dahayu merasa ada sesuatu dibalik pohon. Seperti sekelebat bayangan seseorang yang sedang berdiri dan menghadap ke arahnya.

Karena penasaran Dahayu mengambil ponselnya dan menyalakan lampu senternya, tetapi saat lampu sudah hidup dan diarahkan ke pohon tadi, disana sudah tidak ada apa-apanya. Aneh.

Masih penasaran dan Dahayu keluar kamar dan berjalan ke arah dapur. Dengan perlahan membuka pintu belakang dengan pelan, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar tidak menganggu bu Santi dan Asraf yang pasti sudah tidur karena sekarang sudah jam 11 lebih.

Setelah pintu terbuka Dahayu berjalan dengan mengendap-endap. Sambil menoleh ke kanan kiri memastikan bahwa disana tidak ada sesuatu yang menurutnya berbahaya.

Saat sudah berada didepan pohon yang tadi dirinya maksud, mengecek ke seluruh sisi pohon, tetapi tidak ada apapun.

"Tidak ada apapun disini," Ucap Dahayu sambil mengarahkan senter ponselnya ke sekelilingnya.

Bugh

"Arghh" Teriak Dahayu saat merasakan pundaknya terpukul sesuatu.

Dahayu melihat pria yang memakai topeng bewarna hitam. Itu adalah pemandangan terakhirnya, karena setelah itu Dahayu menutup matanya, pingsan.

"Misi pertama selesai" Ucap pria yang memakai topeng hitam itu sembari tersenyum smrik.

Pria itu segera menggendong Dahayu dan pergi dari sana. Berjalan cepat menuju tempat berhentinya tadi. Memasukkan Dahayu ke dalam mobil, pria itu pun segera masuk dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Sedangkan disebuah ruangan yang sangat berantakan dan gelap. Berdirilah seorang pira paruh baya yang sedang merokok dan berpakaian rapi, seperti seorang tuan besar yang sedang menunggu bawahan yang sedang diperintahnya.

Tetapi memang benar pria itu sedang menunggu anak buahnya datang kesini dengan membawa apa yang pria itu perintahkan.

"Maaf tuan saya terlambat," Ucap seseorang dengan nada yang sedikit takut.

Mendengar suara sang anak buah, pria itu segera berbalik dan melemparkan putung rokok ke arah sang anak buah yang saat ini sudah berada didepannya.

Putung rokok tadi mengenai lengan anak buahnya dan mnimbulkan sedikit luka bakar. Kejam sekali pria ini padahal anak buahnya sudah meminta maaf.

"Hukuman kecil haha," Ucap pira itu dengan sedikit tertawa, tawa yang terdengar begitu mengerikan.

"Ini tuan, saya sudah berhasil menangkap gadis ini," Ucap anak buah dari pria itu, sembari menyeret seseorang perempuan dengan kasar. Perempuan itu adalah Dahayu. Entah apa yang akan mereka perbuatan kepada Dahayu.

Is This Love? {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang