CHAPTER 15

53 27 12
                                    

Halo semua.
Selamat datang di kisah tuan muda dan gadis kampung ini.

Jangan lupa vote dan komen ya.
Vote dan komen kalian itu bikin semangat Aeii loh.
Jadi jangan lupa vote dan komen ya.

⚠⚠⚠

Pagi-pagi sekali Heaven sudah sibuk di kamar kontrakannya, karena hari ini dia harus kembali ke kota. Karena perusahaannya sangat membutuhkan kehadirannya. Walaupun sebenarnya berat untuk meninggalkan kampung ini karena sebentar lagi dirinya akan berhasil mendapatkan apa yang ingin dia dapatkan.

Tetapi karena ini sangat penting jadi mau tidak mau Heaven harus kembali ke kota, bersama dengan Jaylen. Siapa lagi kalau bukan asisten yang selalu berada disisinya.

Sudah beberapa hari ini Heaven dan Jaylen tidur dengan berbagi kasur yang ukurannya sangat kecil. Mereka tidak ada yang ingin mengalah, sudah seperti anak kecil yang tidak mau mainannya dibagi dua, atau salah satunya harus mengalah.

Padahal sudah jelas jika kasur yang kecil tidak akan muat jika harus menampung mereka berdua, walau begitu mereka tetap kekeh ingin sama-sama tidur dikasur. Jadi mereka tidur berdua dikasur yang sangat kecil.

"Jay, cepatlah kau mandi atau semedi di dalam sana? Huh," Gerutu Heaven kesal, karena Jaylen mandi dengan sangat lama padahal sudah sejak tadi Heaven menunggu. Seharusnya kan seorang tuan akan menjadi yang pertama dalam melakukan sesuatu sebelum anak buahnya melakukan. Tetapi ini malah kebalikannya, apa tidak bisa jika Heaven mandi lebih dulu dan Jaylen yang menunggu?

Tadi karena Jaylen bangun duluan jadi Jaylen mandi dulu, beberapa hari yang lalau mereka membuat kesepakatan, jika yang bangun duluan maka dia yang akan menggunakan kamar mandi terlebih dahulu.

"Saya sudah selesai tuan, maaf lama airnya dingin sekali," Ucap Jaylen setelah keluar dari dalam kamar mandi, Jaylen sudah terlihat rapih dengan balutan jas. Sudah seperti biasanya.

"Huh alasan, kemasi barang-barang yang kau bawa, saya sudah tadi," Cibir Heaven sembari mengingatkan sang asistennya itu. Walaupun kesal Heaven masih berbaik hati.

Setelah itu Heaven mengambil handuknya dan segera masuk kamar mandi. Jaylen pun segera mengemasi barang bawaannya.

Jaylen yang sedang memasukkan barangnya pun sempat melirik sebentar ke arah satu koper sedang milik Heaven. Sejak kapan tuannya menjadi rajin seperti ini.

Biasanya tidak pernah mengemasi barang sendiri seperti saat ini, jika akan pergi keluar kota atau luar negeri pasti mamanya yang selalu menyiapkan semuanya. Heaven tinggal menerima beresnya saja.

Jaylen tersenyum tipis, tuannya sudah mulai berubah, tetapi apa yang membuat tuannya bisa berubah seperti ini?

Apakah ini karena kehadiran wanita itu?

Jaylen pun menggeleng dan segera menyelesaikan apa yang sedang dikerjakannya. Jaylen pun sudah selesai membereskan barangnya dan segera menurunkan kopernya ke bawah kasur.

Dan saat itu juga Heaven keluar dari kamar mandi sudah berpenampilan rapih tetapi rambut Heaven masih basah, dan Heaven pun keluar sembari menggosokkan handuk ke rambutnya yang masih basahnya.

"Apa kita harus pergi sekarang tuan?" Tanya Jaylen saat melihat Heaven sudah duduk di sampingnya, mereka duduk dipinggir kasur.

Is This Love? {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang