⚠️Cerita ini berkaitan dengan cerita yang ada di TDC (THE DARK CLOUD)-dengan melanjutkan alur ceritanya, untuk cast nya tetap sama TREAMON, tapi berbeda sifat dan karakter aja.
Tidak berada jauh dari kota seoul, tepatnya di Ahopsan forest, dijuluki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Guys, ramein ayo.. Jangan lupa vote nya⚠️
_____🔥
Saat sampai dirumah hugo, liam ikut masuk kedalam rumahnya. Karna mendengar hugo ingin menunggu ayahnya pulang untuk menceritakan kejadian mereka dikejar vampire saat dihutan pada waktu itu. Liam ingin melarangnya tapi hugo berkata ia hanya sekedar menceritakan hal itu saja, mau tidak mau Liam tidak jadi pulang karna ingin memastikan ucapan hugo.
"Oh hay Liam"
"Malam mrs, lisa" Sapa Liam dengan sopan
Kedua pemuda itu masuk kedalam dan duduk di sofa diikuti lisa.
"Apa yang terjadi, kenapa wajah kalian tegang seperti ini" Ujar lisa menatap bergantian pada kedua anak itu.
"Papa pulang jam berapa ma?"
Lisa menatap kearah anaknya, "nanti sayang, jam 10. Kenapa kau bertanya hhmm"
"Nanti saja, setelah papa pulang. Ada yang ingin hugo sampaikan"
Lisa hening sejenak, perasaannya berdegup kencang saat melihat keseriusan anaknya, ini bukan yang pertama kalinya hugo seperti ini, karna sebelum nya hugo sudah sering seperti ini hanya karna ingin menyelidiki sesuatu terlebih lagi rasa keingintahuannya pada rahasia sang ayah.
Seperkian detik, suara detak jantung dari lisa, terdengar semakin kencang menandakan bahwa lisa saat ini tengah khawatir, dan itu terdengar jelas di pendengaran Liam dan hugo, tapi mereka tidak merespon apapun dan hanya diam sembari menunggu harry pulang.
Setelah menunggu, akhirnya harry pulang dan tepat sekali waktu sudah menunjukan jam 10 malam. Saat masuk, pandangan mereka bertemu. Harry sedikit begingung lalu tersadar saat mengingat putranya akan menyampaikan sesuatu padanya.
Harry menatap putranya dalam, ia sedikit menghela nafasnya, "tunggu sebentar, aku ganti pakaianku dulu"
Beberapa menit kemudian Harry kembali dan duduk berhadapan dengan putranya dan juga liam, ia bersama lisa memiliki rasa khawatir yang sama, rasa itu bisa dirasakan oleh liam dan juga hugo.
"Baik bicaralah nak" Kata Harry
"Seminggu yang lalu, aku dan liam sepulang dari kampus. Kami pergi ke hutan terlarang itu" Terlihat wajah Harry mulai memerah tapi ia harus menahannya.
"Kami kesana hanya untuk mencari cincin liam yang hilang"
Kening lisa berkerut, "cincin yang ber inisial nama depan?"
Hugo melirik ibunya, "bagaimana kau tau"
"Tunggu sebentar" Lisa lalu berdiri dan pergi ke kamar hanya untuk mengambil cincin yang sama.
Tak berselang lama ia kembali dan meletakan sebuah cincin yang ber inisial H yaitu cincin untuk Hugo.
Liam yang melihat itu pun lekas mengambil cincin untuk melihatnya dari dekat, "seperti punya ku, dari mana kau mendapatkannya, mrs. Lisa" Tanya Liam
