⚠️Cerita ini berkaitan dengan cerita yang ada di TDC (THE DARK CLOUD)-dengan melanjutkan alur ceritanya, untuk cast nya tetap sama TREAMON, tapi berbeda sifat dan karakter aja.
Tidak berada jauh dari kota seoul, tepatnya di Ahopsan forest, dijuluki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Liam, Magnolia, janeera dan Hugo)
_____🔥
Lima tahun telah berlalu sejak pertempuran besar yang mengubah kehidupan mereka. Magnolia dan Janeera kembali menjalani kehidupan di dunia manusia, menjaga keseimbangan dan mengawasi dunia fana dari kejauhan. Meski keduanya tetap memiliki kekuatan luar biasa, mereka memilih untuk hidup sederhana, berbaur dengan manusia dan menjadi penjaga tersembunyi. Bersama-sama, mereka terus waspada, memastikan tidak ada klan rendahan yang kembali menebar kekacauan atau mengancam kedamaian yang telah mereka perjuangkan.
Liam dan Hugo pun menyesuaikan diri kembali dengan kehidupan manusia, melanjutkan studi dan rutinitas sebagai mahasiswa. Walau mereka masih menyandang darah campuran setengah manusia dan vampir, mereka berusaha untuk hidup sewajarnya. Sifat ceria Hugo dan ketenangan Liam membuat mereka disukai oleh teman-temannya di kampus, meski tak ada yang tahu bahwa keduanya memegang kekuatan yang luar biasa. Kehidupan di universitas memberi mereka kesempatan untuk merasakan sisi normal yang jarang mereka alami sebelumnya, bahkan mungkin menuntun mereka pada mimpi-mimpi yang lebih sederhana.
Magnolia dan Liam menikmati hubungan yang semakin matang, penuh kedewasaan dan ketulusan. Mereka tidak hanya kekasih, tetapi juga rekan yang saling mendukung di setiap langkah. Magnolia menemukan ketenangan dalam diri Liam, sementara Liam merasa keberanian dan semangat hidupnya semakin tumbuh bersama Magnolia. Mereka menjadi pasangan yang saling menguatkan dalam suka dan duka, siap menghadapi apa pun yang datang.
Sementara itu, Janeera dan Hugo merasakan hal serupa. Hubungan mereka berkembang menjadi cinta yang lebih dalam dan tulus. Hugo yang selalu ceria membuat Janeera merasa nyaman dan dilindungi, sementara Janeera memberi Hugo kekuatan dan rasa percaya diri. Kebersamaan mereka memberikan kebahagiaan yang dulu terasa seperti mimpi, namun kini telah menjadi kenyataan.
Setiap hari terasa seperti babak baru dalam hidup mereka, penuh dengan senyum dan kebersamaan yang mereka syukuri. Mereka tahu bahwa perjalanan ini tidak mudah, tapi mereka juga tahu bahwa selama bersama, mereka bisa melewati segalanya. Kedamaian, cinta, dan persahabatan yang telah mereka bangun akan terus menjadi pelita di tengah gelapnya dunia yang mereka jaga—sebuah kebahagiaan sederhana yang akan selalu mereka lindungi.
Di kafe yang tenang dan nyaman, Magnolia duduk di sudut favoritnya, menatap keluar jendela sambil tenggelam dalam pikirannya. Saat itu, langkah tenang terdengar mendekat, dan ia tersenyum hangat ketika menyadari siapa yang datang. Liam duduk di sampingnya, wajahnya penuh kelembutan, memberikan kehangatan yang menenangkan hati Magnolia. Tanpa berkata apa pun, kehadirannya sudah cukup untuk mengisi kekosongan di sekitarnya.
Mereka duduk berdua, saling berbicara dengan lembut, mengingat masa-masa yang sulit mereka lalui bersama. Liam mengulurkan tangan, menggenggam jemari Magnolia dengan penuh kasih, seolah ingin memastikan bahwa ia benar-benar ada di sampingnya sekarang. Magnolia memandangnya dengan penuh cinta, mengingat semua perjuangan dan cobaan yang pernah mereka hadapi. Dulu, cinta mereka begitu terhalang oleh perbedaan dan konflik kerajaan, namun kini, tak ada lagi tembok yang menghalangi.
