part 55

16 2 5
                                    

_____🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____🔥

Magnolia dan tim akhirnya sampai di depan klub yang ramai itu, atmosfernya dipenuhi oleh energi gelap yang seakan menahan napas siapa pun yang mendekat. Lampu-lampu neon yang berkedip dan suara musik yang bergemuruh menyelimuti tempat itu, seolah menyembunyikan kegelapan yang berdiam di dalamnya. Magnolia menarik napas dalam, matanya menyapu sekitar, mencari tanda-tanda kehadiran Maxim atau klan demon yang bisa mereka kenali.

Janeera berdiri di sampingnya, memasang ekspresi waspada, tangannya dengan sigap meraih pelacak yang sudah diprogram untuk mendeteksi energi Maxim di antara kerumunan. Sementara itu, Hugo dan Mrs. Siren juga bersiap, memastikan bahwa mereka siap untuk bertindak jika keadaan di dalam tiba-tiba berubah berbahaya.

Saat mereka melangkah masuk, Magnolia bisa merasakan tatapan tajam dari beberapa makhluk yang ada di dalam klub. Meski ia menyamar dengan pakaian kasual untuk menyatu dengan pengunjung, auranya sebagai seorang klan bangsawan dari dunia lain tetap sulit disembunyikan. Ia berusaha tetap tenang, menyusuri lantai dansa yang padat, mengikuti Janeera yang mengarahkan mereka menuju area belakang di mana sinyal Maxim terdeteksi paling kuat.

Suara musik yang keras dan cahaya yang redup semakin membuat suasana tegang. Janeera melirik layar pelacak di tangannya, ekspresinya berubah serius. "Dia ada di dekat sini," bisiknya, matanya menatap tajam ke sebuah ruangan VIP yang terlihat lebih gelap dan tersembunyi dibandingkan area lainnya.

Magnolia mengangguk, hatinya berdebar cepat. "Ayo, kita harus menghadapinya sekarang," katanya mantap. Mereka saling bertukar pandang untuk memastikan kesiapannya.

Hugo merapatkan jaketnya, menyembunyikan senjata kecil yang ia bawa. "Ingat, kita hanya di sini untuk mencari informasi tentang Liam. Jangan memulai pertempuran jika tidak perlu," pesannya.

Mereka mendekati pintu ruangan VIP itu, dan seorang penjaga yang mengenakan jubah hitam segera menghadang mereka. Namun, dengan sikap tenang, Mrs. Siren melangkah maju dan menatap penjaga itu dengan sorot tajam. Dalam sekejap, penjaga itu memalingkan wajah, membiarkan mereka masuk tanpa berkata apa-apa—sebuah bukti dari kekuatan aura Mrs. Siren yang bisa memengaruhi makhluk rendah.

Saat mereka masuk, Magnolia melihat sosok yang tak asing duduk di sana, dikelilingi beberapa klan demon yang menemaninya. Maxim, dengan ekspresi santai namun sedikit tersenyum sinis, duduk sambil memandang langsung ke arah mereka.

"Maxim," Magnolia berbicara tegas, menahan perasaan kecewa yang mulai memenuhi hatinya. "Kami di sini bukan untuk bertarung. Aku hanya ingin tahu di mana Liam berada."

Maxim menatapnya tanpa ragu, seolah sudah mengantisipasi kedatangan mereka. Ia tersenyum tipis, lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Ah, Magnolia… akhirnya kau datang juga. Tapi sayangnya, aku tak punya niat baik untuk memberikanmu informasi begitu saja," ucapnya sinis, menikmati situasi yang tegang ini.

 Tapi sayangnya, aku tak punya niat baik untuk memberikanmu informasi begitu saja," ucapnya sinis, menikmati situasi yang tegang ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Forest of the vampire (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang