⚠️Cerita ini berkaitan dengan cerita yang ada di TDC (THE DARK CLOUD)-dengan melanjutkan alur ceritanya, untuk cast nya tetap sama TREAMON, tapi berbeda sifat dan karakter aja.
Tidak berada jauh dari kota seoul, tepatnya di Ahopsan forest, dijuluki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______🔥
Setelah beberapa hari Harry dirawat di kerajaan Windson, suasana masih tegang dan penuh ketidakpastian. Ratu Meisya merasa khawatir dengan kondisi Harry yang belum stabil, sementara Magnolia tetap mendampingi ibunya di setiap kesempatan, mencoba menjaga ketenangan di tengah badai yang mengancam.
Suatu hari, kedatangan yang tak terduga terjadi. Lisa, istri Harry, tiba di kerajaan Windson, didampingi oleh Siren, seorang witch warlock yang telah membantu perjalanan Lisa. Dengan hati yang berat, Lisa ingin meminta maaf dan menunjukkan rasa belasungkawanya atas apa yang telah terjadi pada Harry dan semua yang telah mereka alami.
Saat Lisa memasuki aula utama kerajaan, Ratu Meisya duduk dengan anggun di singgasananya, namun wajahnya menyiratkan kelelahan dan kesedihan. Magnolia berdiri di samping ibunya, pandangannya tajam namun penuh dengan kehati-hatian, karena ia tahu hubungan antara Harry, Lisa, dan keluarganya begitu rumit.
Dengan penuh keberanian, Lisa melangkah maju dan membungkuk hormat di hadapan Ratu Meisya dan Magnolia. "Yang Mulia, Ratu Meisya... Magnolia... Aku datang ke sini bukan hanya untuk melihat suamiku, tetapi juga untuk menyampaikan permintaan maafku yang tulus," Lisa mulai berbicara, suaranya bergetar. "Aku tahu apa yang telah terjadi sangat menyakitkan untuk kalian, untuk kerajaan ini... dan aku juga merasakan duka yang mendalam."
Ratu Meisya memandang Lisa dengan pandangan yang sedih. "Kami semua terluka, Lisa," jawabnya dingin namun penuh kendali. "Harry terluka, keluarga kami terluka. Tapi apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan?"
Lisa terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Aku tidak bisa memutar balik waktu, tapi aku ingin mengungkapkan rasa penyesalanku. Harry adalah suamiku, dan aku seharusnya berada di sisinya lebih awal. Aku ingin meminta maaf jika keberadaanku, atau tindakanku, telah membuat situasi menjadi lebih buruk."
Magnolia, yang selama ini diam, akhirnya membuka suara. "Semua orang pernah membuat kesalahan. Tapi yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita menghadapi situasi ini. Harry ada di sini, di tangan dokter terbaik yang kami miliki. Tapi ancaman masih ada di luar sana. Johan masih berkeliaran, dan itu adalah bahaya bagi kita semua."
Siren, yang berdiri di belakang Lisa, mengangguk setuju. "Kami ada di sini untuk membantu dengan cara apapun yang kami bisa," tambahnya, tatapannya penuh kesungguhan.
Ratu Meisya menatap Lisa lebih lama, lalu menghela napas pelan. "Aku menerima belasungkawamu, Lisa. Namun, tindakan kita ke depan akan menentukan nasib banyak pihak, bukan hanya Harry. Kita harus bekerja sama untuk memastikan keselamatan kerajaan ini dan mereka yang kita cintai."
Lisa, merasa lega mendengar respons Ratu Meisya, membungkuk lagi. "Terima kasih, Yang Mulia. Aku akan melakukan apapun yang bisa aku lakukan untuk membantu."
Momen itu, meski singkat, membawa ketenangan kecil di tengah badai yang masih jauh dari reda. Magnolia menatap Lisa, masih ada ketegangan dalam dirinya, namun ia tahu bahwa mereka semua harus bersatu menghadapi ancaman yang lebih besar—Johan.
