part 48

29 3 2
                                    

Hay im back maaf untuk cerita yang ini baru bisa di up sampai ending setelah off lama hehe, mungkin ada beberapa alur yang kalian lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hay im back maaf untuk cerita yang ini baru bisa di up sampai ending setelah off lama hehe, mungkin ada beberapa alur yang kalian lupa. Tapi sebisa mungkin aku kasih note sedikit biar kalian mudah teringat. Maaf kalau ada yang typo🙏

*Happy reading*

____🔥

Saat Magnolia meminta bantuan Ratu Zizi untuk obat penawar racun demi menyelamatkan Harry, ayahnya Hugo, dan sahabat mereka Aurora, Ratu Zizi tampak ragu. Ketika pandangannya beralih pada Liam, tatapannya berubah tajam karena ia segera mengenali darah Versailles yang mengalir dalam dirinya. Bagi Ratu Zizi, kerajaan Versailles adalah ancaman besar bagi dunia fana, sehingga keberadaan Liam menambah ketegangan di antara mereka.

Ratu Zizi, setelah menyadari siapa Liam sebenarnya, merasakan ketegangan di udara. Dia berdiri tegak dan memandangi Magnolia, yang tampak penuh harap, dan Liam, yang merasa terjebak di antara dua dunia.

"Anak keturunan dari Versailles, mengapa kau berani datang ke sini?" Ratu Zizi bertanya dengan nada serius. "Kau adalah musuh bagi semua klan, dan darahmu membawa malapetaka."

Magnolia segera berbicara, berusaha meyakinkan Ratu Zizi. "Kami tidak datang untuk menimbulkan masalah. Kami butuh bantuanmu untuk menyelamatkan Harry dan Aurora. Mereka dalam bahaya besar, dan tanpa bantuanmu, kami tidak akan bisa melawan racun yang mengancam nyawa mereka."

Ratu Zizi memperhatikan Magnolia dengan cermat, menilai ketulusan dan keberanian gadis itu. Dia dapat melihat cinta dan komitmen yang ada di antara Magnolia dan Liam, meskipun situasinya sangat berbahaya. Namun, keberadaan Liam tetap menjadi ancaman.

"Bantuan yang aku berikan memiliki konsekuensi," Ratu Zizi akhirnya berkata. "Jika aku memberikan obat penawar ini, aku mengharapkan kesetiaan dan pengorbanan. Klan kami tidak dapat berurusan dengan musuh seperti Versailles tanpa resiko. Apa kau siap mengambil risiko ini, Magnolia?"

Magnolia menatap Liam, lalu mengangguk dengan mantap. "Aku siap. Kami akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan mereka."

Liam menggenggam tangan magnolia dengan erat, khawatir takut akan mengecewakan.

Setelah merenungkan semua yang telah dikatakan, Ratu Zizi menghela napas panjang dan berkata, "Baiklah. Aku akan memberikan obat penawar tersebut, tetapi kau harus tahu bahwa kami akan mengawasi kalian. Jika ada yang mencurigakan, kami tidak akan segan-segan mengambil tindakan."

Ratu Zizi melambai, dan cahaya berkilau mulai berkumpul di tangannya, membentuk sebuah vial berisi cairan berwarna hijau cerah. Dia menyerahkannya kepada Magnolia.

"Berikan ini kepada mereka secepatnya. Semoga ini akan membantu, tetapi ingat, jalan kalian masih panjang dan penuh bahaya."

Dengan obat penawar di tangan, Magnolia dan Liam merasa harapan kembali membara. "Terimakasih, kau telah membantu kami."

Forest of the vampire (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang