CHAPTER 19

52 19 1
                                    

Kamari menaruh sebuah kotak berukuran besar di atas meja, lantas membukanya. Dari dalam kotak tersebut aku melihat begitu banyak foto dan berbagai surat yang tersimpan. Aku menoleh Kamari dengan wajah penuh pertanyaan.

"Semua ini apa?"

Kamari berjalan lalu duduk di sampingku. "Sudah delapan bulan aku mencari Raynald, semua sekolahan aku datangi dan bertanya soalnya. Lalu, salah satu suruhanku mendapatkan informasi dari empat sekolah yang berbeda tentang Raynald."

Kamari mengeluarkan beberapa kertas dari dalam kotak itu, "Ini adalah formulir-formulir pendaftaran Raynald. Aku memintanya. Setelah aku kumpulkan semua informasi, dapat aku simpulkan kalau Raynald selalu memiliki kekasih di setiap sekolah yang berbeda."

"Ini adalah pacar pertamanya, Adeline. Mereka berpacaran selama tiga tahun semasa SMP." Kamari mengeluarkan beberapa foto romantis kebersamaan Raynald dan Adeline.

Aku menghela napas berusaha untuk tetap tegar ketika melihat semua foto-foto itu.

"Ini adalah pacar ke-duanya, Ginny. Mereka berpacaran selama tiga bulan saja. Dari informasi yang aku dengar, Raynald selingkuh dari Ginny." Kamari memperlihatkan satu foto Raynald tengah bersama perempuan yang bernama Ginny.

"Ini adalah Stephanie, pacar ke-tiganya atau selingkuhannya saat bersama Ginny. Mereka menjalin hubungan selama sembilan bulan," kata Kamari seraya memperlihatkan satu foto kebersamaan Raynald dan mantan ke-tiganya.

Selama aku menyimak penjelasan dari Kamari, rasanya aku ingin menangis dan menjerit, tak pernah aku sangka, bahwa selama ini aku mencintai seorang bajingan yang gila akan perempuan.

"Dan ini," Kamari mengeluarkan satu foto dari dalam kotak, "Pacar ke-empatnya yang bernama Daphne. Mereka berpacaran selama satu tahun."

Mataku terbelalak, aku meraih foto tersebut dalam keadaan tercengang, lalu memperhatikannya dengan seksama. "Daphne? Bagaimana bisa dia pernah menjalin hubungan bersama Raynald?"

"Kamu kenal dengan perempuan ini?" tanya Kamari menunjuk foto Daphne.

Aku mengangguk, "Ya. Dia teman sahabatku. Beberapa bulan yang lalu kami menghadiri pesta ulang tahunnya."

"Dari beberapa teman Daphne yang aku datangi, katanya dia pindah dari sekolah lama agar bisa satu sekolah dengan adikku. Hubungan mereka terpaksa putus akibat Raynald pindah sekolah."

Aku diam seraya berpikir. Sekarang aku paham, kenapa Daphne mendekati Claire, karena dia ingin mencari tau tentangku. Dan sekarang aku tau alasan dia mengundangku dan Raynald ke pesta ulang tahunnya, karena dia ingin mendekati Raynald lalu merebutnya dariku.

"Lalu, dimana Raynald sekarang?" Aku bertanya.

Sebelum menjawab pertanyaan dariku, Kamari melayangkan tangannya dan masuk ke dalam kotak yang tersimpan di atas meja. Lalu dia mengeluarkan selembar kertas yang sudah terbungkus amplop berwarna putih, lantas memberikan surat tersebut kepadaku.

"Ini untukmu. Raynald menulis surat ini untukmu sebelum pergi."

"Pergi? Apa maksudmu pergi" Jantungku seketika berdegup kencang ketika mendengar ucapan Kamari. Perasaan tidak enak mulai memenuhi isi hatiku.

Kamari lantas terdiam, dia menatapku sekian detik sebelum menuturkan semuanya. "Hari di mana aku menemukan Raynald dan mengajaknya untuk pulang, kedua orang tuaku terpaksa harus mengurung Raynald di rumah kami yang berada di desa untuk menerima hukuman selama tiga bulan penuh. Dia menulis surat ini dan menyuruhku untuk memberikannya padamu, tapi aku tidak tau kamu berada di mana saat itu, Louisa. Aku tidak sempat bertanya kepada Raynald.....Jadi aku simpan surat ini, menunggu takdir Tuhan untuk mempertemukan kita." Kamari tersenyum, lalu menyentuh tanganku. "Dan sekarang kita bertemu, jadi aku bisa melaksanakan perintah dari adikku."

Cinta Pertama Louisa [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang