[end]
Mahendra Natadirga dan Serena Wijaya.
Pasangan yang sudah menikah selama hampir 3 tahun namun pernikahannya gitu-gitu aja. Enggak maju enggak mundur, jalan ditempat. Tiada hari tanpa ribut, tiada hari tanpa drama.
"Sayang mau aku cium?"- Sere...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bossy Wife Beg for Love
○
Follow sebelum baca!
○
Pak Mamat bersiul senang dipagi hari abis mandiin kenari. Tetiba datang Mahendra bersama fotocopyannya alias Mario yang digendong dilehernya.
"Selamat pagi, Pak Mamat. Waduh lagi ngurusin beban hidup ternyata." sapa Mahen bercanda.
"Ini bukan beban hidup, Mas Mahen. Tapi tempat healing sekaligus teman hidup, setelah puluhan tahun mengabdi pada negara, sekarang saya mengabdi ke bagian alam semesta yaitu kenari saya." jelas Pak Mamat adem tapi panjang lebar sambil curhat.
Asal kalian tahu aja, Pak Mamat ini pensiunan hakim dan baru pensiun 2 tahun belakangan ini. Jadi jangan heran kalo dia itu pengangguran kaya raya, taulah gaji hakim sebulan hampir bisa buat DP Innova.
"Matamu kucolok, teman hidup apa yang dimaksud, tuh kenari yang ada cuma bisa ngabisin sawi." timpal Buk Mamat yang ternyata lagi nyapu diruang tengah, bikin Pak Mamat langsung kicep.
Sedangkan Mario cuma cekikikan liat kenari Pak Mamat sambil tabok-tabok pelan sangkarnya. "Mas Mario suka tuh kenari saya, bolehlah Mas Mahen kalo mau beli, bayarnya pake warisan Pak Abraham juga enggak masalah." tawar Pak Mamat.
"Mending beli gundam Pak, daripada beli kenari." jawab Mahen sambil makin ngedeketin Mario ke sangkar kenari.
"Ah gundam mah enggak ada suaranya Pak. Patung doang masa berjuta-juta, mending sekalian aja pelihara candi di rumah." jawab Pak Mamat lemes bikin Mahen kesinggung dikit.
Mahen dengernya jengkel sendiri "Meskipun kenari ada suaranya, emang bisa diajak ngobrol gitu Pak? Bisa diajak deeptalk kalo lagi overthinking tengah malam? Kalo begitu mah mending jual aja sama Gen Z Pak, laku pasti." jawab Mahen enggak mau kalah.
Lalu tetiba aja.....
Gubkrak!
Jatuh satu sangkar burung Pak Mamat dan kabur sudah isinya. Selamat tinggal cinta kasih, Mario adalah malaikat sejati, mungkin gitu kata burungnya. Kenari terbang Mario makin cekikikan.
"Astaga Dipsi!" teriak Pak Mamat kaget, meratap kearah kenari yang kini hanya keliatan pantatnya. Langsung aja Pak Mamat secepat kilat ngejar kenari, Mahen nyusul sambil gendong Mario yang malah cekikan dibawa lari.
Burung udah digantung rapi lagi ngaso depan matahari pagi sambil menikmati aroma sawi yang baru diganti. Mahen malah iseng gendong Mario di lehernya buat ngejangkau tuh gantungan sarang burung. Emang salah Mahen semua ini.
