“Mulai sekarang, rumah ini akan menjadi tempat tinggalmu! Hanya karena sudah menikah denganku, jangan pernah berharap kau akan tinggal satu atap yang sama denganku!”
Wanita 25 tahun berwajah anggun itu hanya bisa menuruti perintah sang suami. Karena bagaimanapun juga dia memang tidak berhak apapun terhadap suaminya ini.
Karena dia hanyalah seorang istri kedua, yang hanya dinikahi secara terpaksa oleh pria itu, demi harta.
“Baiklah.” ucap Helina.
“Ingat, jangan mengadu apapun pada ibuku, kalau kau tidak ingin mati ditanganku!” wanita itu tertunduk mendengar kata suaminya.
“Aku berjanji.”
“Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu!” ujar Mike sambil memutar badannya, namun...
“T-tunggu!” Mike memutar tubuhnya mendengar wanita itu memintanya untuk tunggu sebentar.
“Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?” tanya Mike sambil mengangkat satu alisnya.
“Kau akan pergi? T-tapi inikan malam pertama kita...” ucap Helina takut-takut ,membuat Mike berdecih.
“Cih, kau pikir kau seistimewa itu? Kau hanyalah seorang jalang murahan yang dijodohkan denganku!” Helina semakin menunduk, menahan air matanya agar tidak keluar saat dikatai jalang oleh pria yang baru saja menikahinya.
“Kau seharusnya sudah bersyukur karena mau kunikahi, karena tidak ada pria yang suka dengan perempuan jalang sepertimu, hingga akhirnya kau mengambil jalan pintas dengan menikah dengan suami orang lain!”
“Aku akan menghabiskan malam dengan istriku, dan jangan pernah mengharapkan sesuatu yang tidak pernah terjadi!” Ujar Mike, sebelum berlalu dari sana.
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Malam ini Gamaliel tengah terduduk di atas tempat tidurnya dengan buku yang berada di pangkuannya. Dia tengah mengerjakan tugas sekolah.
"GAMAAA!! GAMAAA! SINI KAMU GAMAA!"
Pemuda itu terperanjat ketika suara menggelegar sang Daddy menyapa gendang telinganya.
"GAMAA!!"
"Y-YA DADDY!" Sahut Gamaliel sambil terburu-buru keluar dari kamarnya. Ada apa dengan sang Daddy? Kenapa memanggilnya seperti itu? Apa dia membuat salah?
Ah, mungkin saja sang Daddy saat ini sedang kesal dan ingin melampiaskan kekesalannya pada dirinya, seperti biasa.
"Daddy panggil Gama?" Tanya Gamaliel dengan takut-takut saat sudah menyampari sang Daddy yang memandangnya dengan tatapan penuh kemarahan di ruang keluarga.
"Yaiyalah panggil kamu! Kamu nggak dengar tadi Daddy nyebut nama siapa?!" Bentak Bastian, memandang jijik ke arah Gamaliel yang tengah menundukkan kepalanya.
"Argh..." Rintih anak itu, ketika Mike mencengkram pergelangan tangannya dengan penuh kekuatan.
"Apa yang sudah kamu katakan pada adik saya?" Tanya Mike dengan penuh penekanan, membuat Gamaliel terdiam, berpikir.
Memangnya apa yang sudah dia katakan pada tantenya?
"JAWAB GAMA!" pundak pemuda itu seketika terangkat karena terkejut dengan suara sang Daddy.
"A-aku t-tidak mengatakan hal yang aneh sama Tante, Daddy..." Jawabnya sambil sesekali merintih.
"Bohong! Kamu pasti bilang yang enggak-enggak sama Tante, kan?!" Gamaliel menggeleng ribut, dia memang tidak mengatakan sesuatu yang tidak-tidak pada tantenya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Murderer (End)
Teen FictionCERITA INI HANYA TERDAPAT DALAM APLIKASI INI. JIKA ADA YANG MENEMUKAN CERITA YANG SERUPA DI APLIKASI LAIN, TOLONG LAPORKAN KEPADA SAYA. Peristiwa masa lalu yang tidak diketahui bagaimana kejelasannya, membuat Gamaliel hidup dengan title ' anak dari...