"Selamat pagi sayang, gimana tidurnya?" Saat pertama kali membuka mata, Gamaliel sudah mendapat sambutan dari Daddynya.
"Selamat pagi dad, aku tidur sangat nyenyak." Jawab Gamaliel dengan suara seraknya sambil kembali memeluk tubuh sang Daddy, rasanya tidak ingin lepas karena terlalu nyaman.
"Bagaimana pestanya semalam? Kau suka? Daddy sudah menyiapkan hadiah untukmu, namun Daddy dan kakakmu akan memberikannya hari ini saja. Kami tidak ingin hadiah kami tercampur dengan hadiah-hadiah dari yang lain!" Ucap Mike.
"Terimakasih dad, aku suka semua yang Daddy lakukan untuk membahagiakan ku. Aku sayang Daddy..."
Mike tersenyum tulus mendengar ucapan manis yang keluar dari bilah bibir putra bungsunya itu. Dia benar-benar merutuki dirinya sendiri, bagaimana mungkin anak semanis ini bisa dia perlakuan dengan buruk dimasa lalu?
"Sebenarnya daddy tidak perlu membelikanku hadiah lagi, pesta semalam saja sudah sangat lebih dari cukup," ucap Gamaliel lagi.
"Apapun akan Daddy lakukan untuk memberikan kebahagiaan untukmu, nak!" Balas Bastian.
Ceklek...
"Heh! Bangun udah pagiiiii!!"
Bastian tiba-tiba memasuki kamar dan mengejutkan daddy dan adiknya dengan suaranya yang menggelegar.
"Ck, ganggu saja kau!" Ucap Mike.
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Setelah sarapan pagi kini Gamaliel tengah mengunboxing hadiah-hadiah ulangtahunnya, di ruang keluarga bersama dengan Bastian, kakaknya. Di lehernya terlihat sebuah kalung emas dengan bandul Ruby yang terlihat sangat cantik. Itu adalah hadiah dari sang daddy.
Sedangkan dari kakaknya?
Bastian membelikan sebuah sepatu dari merek ternama dan harga yang fantastis untuk adik kesayangannya itu.
"Wah kak! Hadiahnya sangat banyak! Aku sudah membuka sepuluh kotak hadiah namun ini masih banyak! Kakak aja udah buka banyak!" Ujar Gamaliel, sambil melihat barang-barang mewah yang dihadiahkan untuknya.
Ya iyalah barang mewah, tamu undangannya saja orang-orang kaya semua:)
Bastian tersenyum kearah sang adik, "kalo capek nanti kakak suruh maid buat buka semua dan taruh di kamar kamu!" Ujar Bastian.
"Barang sebanyak ini untuk aku semua?" Tanya Gamaliel membuat Bastian tertawa kecil.
"Tentu saja!" Jawab sang kakak.
"Ini adalah hadiah hari ulangtahunmu, tentu saja ini adalah milikmu semua!" Sambung Bastian.
"Tapi ini terlalu banyak!" Ujar Gamaliel.
"Semua adalah barang-barang yang bisa dipakai. Kamu bisa pakai barang-barang ini kapanpun kau mau," balas Bastian membuat sang adik mengangguk. Biar bagaimanapun dia tetap haruslah menghargai barang-barang pemberian orang lain.
"Ini hadiah dari Rivai! Mending kamu saja yang buka!" Bastian memberikan sekotak hadiah yang di bawah kotak itu tertulis nama Rivai.
"Loh? Rivai juga beliin aku hadiah?" Gamaliel mengambil kotak itu dari tangannya, "kok nggak dikasi langsung ke aku, sih?" Tanyanya lagi.
"Katanya dia malu kalo kasi langsung!" Jawab sang kakak.
"Hmmm mencurigakan! Pasti hadiahnya aneh nih!" Balas Gamaliel sambil membuka kotak hadiah itu.
Namun dibalik kertas kado ternyata masih ada sebuah kotak, "Ini apa?" Bastian segera mengalihkan pandangannya ke arah barang sang adik, membuat matanya agak membola, namun tak bertahan lama.
![](https://img.wattpad.com/cover/375787627-288-k120997.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Murderer (End)
Teen FictionCERITA INI HANYA TERDAPAT DALAM APLIKASI INI. JIKA ADA YANG MENEMUKAN CERITA YANG SERUPA DI APLIKASI LAIN, TOLONG LAPORKAN KEPADA SAYA. Peristiwa masa lalu yang tidak diketahui bagaimana kejelasannya, membuat Gamaliel hidup dengan title ' anak dari...