Gamaliel menghembuskan nafasnya kasar, pagi ini dia benar-benar tidak mood untuk sarapan.
Mengapa?
Karena dia sendirian.
Dia bangun agak kesiangan hari ini, keluarga tantenya sudah pulang saat dia masih tidur, bahkan Harvey saja tidak berpamitan dengannya padahal anak itu tidur dengannya semalam.
Mike sudah pergi ke kantor sejak pagi-pagi sekali, sedangkan kakaknya? Entahlah... Kata maid kakaknya itu pergi setelah sarapan dengan pakaian yang sudah rapi.
Rivai ~
Gam, hari ini main ke rumah gue yuk! Nanti gue jemput deh!Gamaliel tersenyum membaca pesan dari sahabatnya itu, setidaknya dia tidak akan kesepian hari ini.
You~
Oke!Rivai ~
Gue udah OTW nih!Gamaliel segera menghabiskan sarapannya, dia tidak ingin sang sahabat harus menunggunya siap-siap. Mana dia belum mandi lagi.
"Tuan muda kok makannya cepat-cepat begitu? Nanti keselek loh!" Tegur seorang maid yang tengah beres-beres diruang makan itu.
"Itu bi, soalnya ma-uhuk-uhuk!"
Nah kan, dia tersedak saat menjawab pertanyaan sang maid, membuat maid itu segera menuangkan air minum untuk tuan mudanya itu.
"Tuan muda tidak apa-apa?" Tanya sang maid.
"Aku baik-baik saja kok bi!" Jawab Gamaliel sambil tersenyum manis.
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada dil uar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi!”
Tut!
Dengan wajah masam Gamaliel menekan tombol merah pada handphonenya tanda mengakhiri panggilan yang dia lakukan.
"Apaan! Katanya OTWWW!!" kesal Gamaliel.
Dia sudah makan cepat-cepat sampai tersedak, mandi buru-buru bahkan mengganti pakaian secepatnya agar ketika sang sahabat tiba mereka sudah langsung jalan.
Namun apa ini?!
Dia bahkan sudah menunggu selama satu setengah jam dan Rivai sama sekali belum tiba di sana. Dia sudah mengirimi anak itu deretan pesan namun hanya centang satu saja, bahkan saat ditelepon pun nomor Rivai mendadak tidak aktif, seolah-olah hilang ditelan bumi.
"Apa jangan-jangan waktu dia bilang OTW itu, sebenarnya dia masih di tempat tidur!" Tebak Gamaliel.
"Tapi tidak mungkin selama ini..."
"Eh, tapikan jarak rumahnya sama mansion jauh, bisa jadi dia kejebak macet, kan?" Gamaliel kembali berusaha agar tidak berpikiran negatif tentang sahabatnya.
"Tapi macetnya kok lama banget! Apalagi kan ada jalan pintas yang dijamin buat dia terbebas dari macet!" Gerutunya lagi.
"Eh-eh... Tapi gimana kalau terjadi sesuatu yang tidak-tidak ke dia? Apalagi nomornya nggak aktif!"
"Ish mikirin apa sih!! Tuhan, semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Rivai..." Gamaliel terlihat seperti orang gila yang berbicara sendiri.
▪️◾◼️⬛◼️◾▪️
Gamaliel memandang datar mobil yang sekarang berhenti tepat di depan teras mansion.
Seorang pemuda yang sangat dia kenali turun dari mobil dengan gaya rambut baru, bukan! Bukan gaya rambut namun warnanya saja, gaya rambutnya masih sama saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Murderer (End)
Teen FictionCERITA INI HANYA TERDAPAT DALAM APLIKASI INI. JIKA ADA YANG MENEMUKAN CERITA YANG SERUPA DI APLIKASI LAIN, TOLONG LAPORKAN KEPADA SAYA. Peristiwa masa lalu yang tidak diketahui bagaimana kejelasannya, membuat Gamaliel hidup dengan title ' anak dari...