Langkah beberapa orang terdengar mengisi kesunyian di tengah hutan gelap yang disinari sedikit cahaya bulan dan cahaya dari obor yang di pegangnya.
"Tak ada gunanya mencari di tempat seperti ini".seru pemuda tengil itu.
"Diamlah".sambung junhyong.
"Mari kita cari di dekat air,organ dalamnya mungkin terbakar karena racunnya dan dia pasti sangat kehausan sekarang".
"Kau harus membayarku mahal nanti begitu kau memotong tenggorokan pangeran".susulnya.
"Kau tak perlu memikirkan itu, sekarang pikirkanlah cara agar segera bisa menemui mereka sebelum para prajurit kerajaan yang lebih dulu menemukannya!".
Mereka semua pun berlalu tanpa menyadari bahwa orang yang mereka cari sedari tadi ada di Dekat mereka dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Daeun sedari tadi bersembunyi diatas pohon ketika ia mendengar dan menyadari bahwa orang-orang yang hendak membunuh mereka berada disekitarnya dan sudah menemukan jejaknya.ia tak lagi sanggup menarik tubuh daehoon lebih cepat dan merasa tak sempat lagi untuk mencari tempat persembunyian lainnya akhirnya ia memutuskan untuk memanjat saja, bersyukurnya hal itu sering ia lakukan sedari dulu hingga ia tidak kesulitan.
Sedangkan daehoon,ia di sembunyikan didalam lubang kecil seukuran tubuhnya dan di tutupi dengan dedaunan kering di sebelah pohon itu dan untungnya tidak ketahuan.
Sedangkan gerobaknya tergantung di tepi jurang,entah bagaimana cara gadis itu melakukannya.Bughh
Daeun melompat turun ketika orang orang itu sudah menjauh, membuat lututnya sedikit kesakitan."augh". keluhnya pelan.
Ia bergegas mendekat dan mengeluarkan pemuda itu dari dalam tumpukan daun itu.
HuhhHuhh
Huhh
Pemuda itu terengah-engah ketika keluar dari tumpukan daun layu yang menyesakkan itu setelah cukup lama ia menahan nafasnya didalam sana.
"Kau mungkin menelan tanah,muntahkan".suruh gadis itu yang sekarang menepuk nepuk pelan punggung pemuda itu menyapu kepalanya dari tanah dengan tangannya.
"inikah maksudmu saat mengatakan aku seharusnya bahagia jika masih bernafas ". tanya pemuda yang nafasnya sedang berpacu kencang,ia meraup oksigen sebanyak yang ia bisa.
"Kau bisa mengatakannya lagi setelah kita keluar dari hutan ini hidup hidup_oh!".
Fokus gadis itu teralihkan ketika melihat sesuatu di pundak pemuda itu dan mengambilnya.
"Ini larva jangkrik". serunya yang sekarang mengais-ngais dibalik dedaunan itu mencari lebih banyak larva jangkrik yang entah untuk apa.
Daehoon pun kebingungan dengan gadis di sampingnya ini yang selalu memiliki ide yang harus ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DALEUN{ongoing}
Historical Fictionyang sudah di takdirkan pergi sudah seharusnya pergi. "Jangan khawatir. Semua yang kita upayakan akan berbuah manis. Usaha yang kuat, Doa juga yang kuat." Kata beberapa orang begitu, benarkah? benarkah bisa semudah itu?. "Ku harap" _____ Annyeong h...