🌱Part 30

367 41 17
                                    

•🌱Selamat Membaca🌱•

"Sudah kubilang, jangan ganggu putraku dengan ucapanmu yang bodoh."

Luis berdiri dengan tangan terkepal, rapat disembunyikan dalam saku celananya. Menatap dengan kening dan alis berkerut pada sosok tinggi besar di hadapannya yang begitu nampak santai seolah tidak merasa melakukan sesuatu yang salah. Dalam hati, Luis menggeram marah.

Bagaimana mereka bisa ditakdirkan menjadi saudara kandung seperti ini?

"Apa salahnya? Wajah putramu yang ini memang sangat mirip dengan putraku."

Balas Daichi juga ikut menggunakan bahasa Mandarin, sebab tidak semua orang di rumah ini akan mampu mengerti apa yang mereka perbincangkan. Orang-orang yang bekerja dibawah Luis nyaris semua sangat fasih berbicara dengan bahasa Italia. Lalu jika menggunakan bahasa tanah tempatnya tinggal, Daichi takut orang-orangnya yang hilir mudik di rumah ini akan mendengar tanpa sengaja.

"Kau menyamakan putraku dengan orang yang telah kau habisi dengan tanganmu sendiri. Dan kau masih bertanya apa salahmu?"

"Kau menikahi kakakku, membiarkannya melahirkan seorang anak dari hasil kebejatan kalian. Membunuhnya dan memperkosanya, dan kau masih menganggap anak itu sebagai putramu?!"

"Aku tahu kau tidak segila itu."

Luis mengatupkan kelopak matanya erat-erat. Untuk kalimat terakhir yang ia ucapkan, hanyalah sebuah kalimat antonim untuk sebuah sarkasme habis-habisan. Luis berharap bahwa adiknya yang bodoh itu bisa mengerti apa maksud tersembunyi disana.

Benar.

Pada 53 tahun lalu, Giovanni memiliki seorang putra bernama Leonardo dengan nama belakang Cassano. Gio memang memberi anak-anaknya dengan nama belakang yang berbeda dengan harapan bahwa mereka akan mampu bersinar dengan membawa nama mereka sendiri.

Namun anaknya yang ini, juga terlahir dengan seorang saudari kembar tak identik perempuan. Letizia Cassandra. Ternyata akan menjadi satu-satunya putri diantara para pangeran di keluarga kecilnya.

Namun keberadaan seorang putri belum cukup untuk mendamaikan suasana keluarga mereka. Pertengkaran tanpa henti selalu dihadapi Gio dari dua putranya; Leonardo dan juga Luis. Dan biasanya, saudara paling bungsu mereka yang justru menjadi penengah paling bijak. Liamano D'Arma, namanya.

Membuat Giovanni sudah terlampau lelah untuk marah.

Tapi tepat saat usia si kembar menginjak 32 tahun dan Luis telah lama menikah, ada sesuatu yang menjadi penyebab rasa murka Giovanni kembali bangkit dengan hebat. Leonardo membuat ulah yang tak termaafkan bagi orang tuanya. Tepatnya, Leonardo dan Letizia. Kompak melakukan hal diluar nalar, bejat, dan takkan terpikirkan oleh manusia normal di belahan dunia manapun.

Pria itu, jatuh cinta dan mengawini saudari kembarnya sendiri.

Pasangan saudara kembar itu, keduanya nekat memilih melakukan hubungan terlarang. Meski jelas-jelas tahu bahwa hal itu adalah hal yang amat ditentang sebuah entitas agung bernama Tuhan, dan agama dari bangsa manapun. Padahal, pasangan kembar yang terjebak incest itu bukanlah sepasang bangsawan dalam sejarah yang harus menikahi saudaranya sendiri untuk menjaga darah kebangsawanan tetap mengalir.

Incest.

Satu kata dengan makna mengerikan.

Ayah mana yang takkan murka dan terluka setelah mengetahuinya?

Pada akhirnya, bersama kesadaran diri Leonardo memilih pergi, membawa Letizia ke Jepang. Benar-benar nekat menikah secara sah. Meninggalkan semua keluarga mereka di kota Milan bersama api kemarahan yang berkobar dengan hebat.

The Silent Truth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang