18. Mine 🔪🔞

6.2K 534 100
                                    

Hai hai, mami kembali ! Jangan lupa tekan bintangnya ya! Ini adegan 18 crot, eh coret maksudnya!



Setelah Jeno pergi, Nana memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Diikuti oleh Hana di belakangnya yang menuntun pinggul Nana.

Winwin telah kembali ke desanya, membuat Nana harus merasa kesepian. Ya! Perasaan itu masih menemaninya, kadang Nana lupa—kalau tubuhnya tidak lagi berbadan dua.

Setelah sampai di ambang kamar, Nana menghentikan langkahnya. "Bi, Nana mau sendiri" ujarnya pelan.

"Euhm,, baik Nana. Kalau ada apa-apa, panggil bibi ya ??"

Nana mengangguk, membuat Hana melepaskan pinggul Nana dari jalinan tangannya.

Hana tetap membuka pintu kamar Nana, sedangkan si pemilik kamar memilih untuk duduk di atas karpet bawah kasurnya.

Nana mulai menatap stroller dan keranjang bayi yang sengaja ia letakkan satu kamar dengannya. Bibir Nana terkulum tipis menahan getaran akibat tangisnya yang selalu datang kapan saja.

Di luar sana, Hana hanya bisa mengintip sembari meremat tirai penghubung kamar Nana. Ia tidak tega karena setiap hari harus mendengar isak tangis pilu majikan muda.

"Andaikan bibi bisa menolong Nana, andaikan saat itu bibi ikut Nana—pasti tidak akan terjadi hal seperti ini" cicit Hana.

Hana memutuskan untuk turun dari sana, kembali pada pekerjaannya yaitu membersihkan rumah.

Hunian mewah Jung begitu sepi di pagi hari, namun akan terasa ramai jika Jaehyun berada di sini. Hana merindukan Jeno dengan sifat idiotnya, hanya Jeno lah yang selalu membuat rumah besar itu terasa ramai seperti di huni ribuan kera.

Di saat Hana keluar rumah, rupanya Eric berada di halaman depan. Tau kan siapa eric itu?? Sosok yang pernah Jeno ceritakan pada abah perkara teman main di rumahnya.

"Eric, ada apa ya??"

"Eric beliin Jeno cilok ngga pake sambel"

Rasanya Hana ingin berteriak, namun— pemuda di depannya ini tidak tau kalau selama ini Jeno hanya berpura-pura sakit.

"Buat Eric aja,, Jeno nya pergi"

"Loh? Pergi?? Kemana dia?? Tumben amat??" ujar Eric sambil garukin ujung bibir.

"Ada ayah Jung, Jeno ikut ayah Jung pergi"

"Ehmmm,, ya sudah bi. Eric juga mau pulang kampung sama istri besok pagi, salamin ya buat Jeno"

"Siap!! Hati-hati ya mass Eric"

Helaan nafas lega kembali menghias suasana pagi di depan rumah itu. Hana memilih untuk menyirami bunga dan mengunjungi makam si jagoan kecil tuannya.

🔪🔪

Beberapa buronan kepercayaan seorang Jung Jeno kembali menyambut kedatangan tuannya. Gerbang besi setingga tiga meter di atas kepala mereka, kini terbuka lebar.

Di dalam mobil berkaca gelap tersebut, tentu saja Jeno tidak datang sendirian. Ada Jaehyun yang masih memegangi dadanya sendiri karena 'ngos-ngosan'. Mengapa?? Ya, siapa sangka bahwa putra semata wayangnya adalah pengemudi handal?!

Mingi dengan kacamata hitam yang bertengger di atas hidung bangirnya, mengikuti laju mobil Jeno. Menuju sebuah basemen di bawah bangunan megah tersebut.

Terlihat seperti rumah biasa, namun memiliki banyak ornamen mengerikan di depan lorong penghubung bawah tanah.

"Lima orang berjaga!!" seru Wooyoung, mereka pun berbalik badan membelakangi bangunan itu.

My Idiot Husband || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang