22. Lee Yongbok

3K 436 147
                                    

Jangan pelit nekan bintang napa ! Marah nih, mau hiatus!

Jeno sama Jaemin belum pernah ngalamin masa pacaran kan ya?? Ya walaupun tiap hari romantisnya luar biasa, di luar nalar dan tidak ada yang bisa menandingi kebucinan seorang Jung Jeno pada primadona cantiknya.

Kota Solo menjadi kenangan. Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, dan kini biarkan Jeno mengendarai scoopy-nya pulang ke rumah Nana.

Nana tertidur, tubuhnya yang mungil harus bersembunyi di balik punggung lebar suaminya. Satu tangan Jeno mengusap tangan Nana yang melingkar di perutnya.

Motor pun berhenti, membuat Winwin berlari kecil membuka pintu rumahnya. Lihatlah, betapa banyak bingkisan yang menggantung di body motor warna pink tersebut.

"Aduh,, Jeno beli apa kok banyak banget bawaannya"

Jeno tersenyum, bergerak pelan untuk mengangkat tubuh molek berbalut dress yang masih tertidur.

"Biar nanti Jeno angkat, mi" Jeno menunjuk semua bingkisan tersebut dengan edaran mata.

"Ah, mami juga bisa bantu bawain kok. Sana masuk, letak kamarnya udah tau ya nak??"

"Makasih ya, mi"

Jeno menggendong Nana layaknya seekor koala, rumah Winwin hanya terdiri dari satu lantai. Namun dalamnya begitu luas dan tertata.

Jeno tidak menyadari bahwa sang ayah dan Mingi sudah tidak ada di sana. Ia kecup pucuk kepala Nana, ia baringkan dengan hati-hati tubuh yang sedang berbadan dua tersebut.

"Sssshhhhhhh—bobok aja ya,, sudah malam" bisik Jeno di telinga Nana.

Tangan kokoh Jeno mengangkat kepala Nana sebelum ia letakkan sebuah bantal di bawahnya. Kemudian, Jeno turun pada tubuh bagian bawah Nana. Jeno lepas sandal berbulu andalan Nana dan kaos kaki berenda yang membalut kaki indahnya.

CUPP

Ya!! Jeno kecup punggung kaki Nana yang sedikit lembab, udara dingin malam itu menjadi saksi betapa sempurna nya sosok Nana di mata seorang mafia kejam bernama Jung Jeno ini.

Setelah itu, Jeno merangkak dan mengubur tubuh Nana dengan selimut tebal. Jeno kecup pelipis Nana sebelum ia keluar dari kamar.

Winwin tidak sengaja melewati kamar Nana, ia terharu dengan perlakuan penuh cinta dari menantu nya kepada Nana.

"Na, ketahuilah kalau kamu sangat beruntung mempunyai suami yang perhatian padamu"

Winwin pergi dari sana, tidak lama setelah itu—Jeno keluar dengan kaos kutang putih dan celana bokser hitam menuju gazebo di belakang rumah.

Di temani rokok elektrik aroma fruity, Jeno keluarkan ponsel hitam dari dalam sakunya. Kepulan asap keluar dari mulutnya mengotori udara malam itu, Jeno pandangi layar ponselnya dengan sorot dingin.

Beberapa pesan masuk yang belum sempat ia baca telah memenuhi layar ponselnya.

"Kalau sudah begini, haruskah aku bertindak lebih kejam lagi??" geram Jeno dengan suara lowbassnya.

"Huang Hyunjin, kau lebih kejam dariku"

Kini Jeno tau, mengapa Jaehyun, Yuta, Mingi dan Dejun tidak terlihat di dalam hunian yang saat ini sedang ia tempati.

Seperkian detik setelah Jeno puas berpikir, ia angkat kembali ponselnya.

"Yongbok, Lee—ku kira dengan cara menyembunyikanmu, Hyunjin akan berhenti berulah. Tetapi itu salah, mantan kekasihmu semakin menjadi-jadi"

🐥🐥

"Mark, aku mohon bertahanlah" suara Haechan begitu parau, ruang tunggu sebuah rumah sakit menjadi saksi isak tangisnya.

My Idiot Husband || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang