Kritis

103 5 0
                                    

~~~

❤️ SELAMAT MEMBACA❤️
happy reading

~~~

Suara deruman motor sport terdengar mengiringi sirine ambulans yang mulai membelah kepadatan jalan di kota.

Se sampai nya di rumah sakit, tubuh tinggi besar yang terkulay begitu lemah itu langsung di bawa masuk ke ruang IGD dengan iringan kekhawatiran dari siapa pun yang mengiringinya.

"Untuk mba dan yang lain silahkan menunggu di luar" uajr salah seorang perawat yang langsung mentup pintu ruangan.

Tubuh Aletta terjatuh begitu lemas dengan tangisan yang semakin pecah dan membuat hati nya begitu sakit dan pilu.

Suasana dan keadaan di lorong ruang itu terlihat begitu kacau di mana fikiran mereka berkecambuk begitu berantakan.

"BAKAL GUE BUNUH BAJINGAN SIALAN ITU" teriak Genta ingin beranjak pergi.

Dengan cepat Kaivan menarik tubuh gagah dan perkasa itu untuk berbalik ke arah nya.
"Lo mau kemana?''

"GUE MAU BALAS DENDAM DAN HANCURIN BRENGSEK ITU" teriak Genta begitu emosional.

"DI SINI KITA SAKIT SEMUA LIAT KONDISI ATLANTA KAYA GITU, DAN GUE MINTA SAMA LO JANGAN GEGABAH" bentak Kaivan membuat Genta terdiam seribu bahasa.

"Udah udah kita lagi di rumah sakit" lerai Laskar dan langsung membawa Genta menjauh dari sana untuk mencari ketengan.

Kaivan mengusap kepala nya begitu kasar. Hingga dirinya baru teringat akan Aksa, saudara kandung Atlanta. Dengan cepat dirinya merogoh saku dan berjalan berjalan menjauh.

"Kemana?'' tanya Megan.

"Kabarin bang Aksa" ucap Kaivan yang langsung membuat Megan menggangguk. Tak berselang lama mata nya teralih menatap tangan Aletta yang masih terdapat darah dan sebian sudah mengering.

Nora dan Yura yang baru aja tiba langsung berlari dan memeluk tubuh kedua sahabat nya. Saat sudah mendengar cerita yang di alami kedua sahabat nya membuat mereka ikut merasakan hal yang mereka rasakan.

Tak berselang lama terdengar suara langkah sepatu yang terdengar begitu cepat membuat semua yang berada di ruang IGD menoleh ke sumber suara.

Di sana terlihat Marta yang tengah berlari dengan tangan yang di genggam Aksa dengan kuat.

"GIMANA KEADAAN ATLANTA" tanya Marta pada Megan dengan air mata yang mengalir begitu deras.

"Masih di tangani di dalem tante" ujar Megan.

"Tantee" panggil Aletta dengan suara begitu serak membuat mata Marta langsung teralih kepadanya.

"Sayang kamu gapapa? ada yang luka? tangan kamu kenapa ini?" tanya Marta begitu runtut dengan memeluk tubuh Aletts ysng begitu dingin.

"Hiks hiks maafin Aletta tante gara-gara Aletta hiks hiks Atlanta jadi kaya sekarang hiks hiks" tangis Aletta begitu pecah di pelukan Marta membuat Marta yang mendengarnya ikut menangis.

"Bukan salah kamu sayang, kamu gak salah" ujar Marta berusaha menangkan Aletta meski diinya tak bisa tenang. Bagiaman renang kala di mana dia mendnegar putra bungsu nya terkulai lemas karena tembakan yang menembus punggung nya, dirinya bak di sambar petir kala mendengar ungkapan itu.

ATLANTA GALAXY CAKRAWALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang