Kekhawatiran

452 18 33
                                    

~~~

❤️ SELAMAT MEMBACA ❤️

~~~

Seluruh siswa kembali melakukan aktivitas seperti biasa dengan jam pelajaran yang masih terbilang kosong.

Setelah keluar dari ruang BK Kaivan, Megan, Laskar, Genta dan Zio langsung bergegas ke Rooftop. Sedangkan Rakha pergi mengambil kotak p3k dan Atlanta menuju ke toilet siswa.

Bagi Atlanta luka di lengan nya tidak lah sakit itu hanya luka biasa meski bagi orang lain itu cukup serius.

Dia pergi ke toilet hanya untuk sekedar membasuh wajah dan tangan nya di westafel tanpa ingin mengobati luka di lengan nya.

Setelah selesai Atlanta langsung bergegas untuk menuju ke Rooftop menyusul lain nya. Tapi di saat dia melewati pintu UKS tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari pintu itu dan tanpa sengaja menabrak nya.

Mata nya menatap sangat tajam terlihat pancaran kemarahan tersirat di sana. Namun di saat mata itu mulai menatap nya tatapan nya mendadak berubah menjadi teduh.

"Aw aduh maaf gue gak sengaja" ujar Aletta setelah menabrak dada bidang dan kokoh itu.

"Atlanta" sambung Aletta begitu lirih.

"Lain kali hati-hati" Suara yang begitu tenang keluar dari mulut yang selalu berkata dingin dan kasar.

"Iya lo gak pa--"

"Tangan Lo kok gak di obati si ta" ujar Aletta kala melihat luka di lengan Atlanta masih mengeluarkan darah.

"Ini bisa infeksi tau kalo di biarin. Gimana si Lo gak sayang sama kesehatan apa!" Aletta tampak mengomel dan menatap Atlanta dengan kesal.

Hal itu justru membuat Atlanta menarik sudut bibir nya begitu tipis. Itu adalah momen yang menyenangkan bagi nya bisa melihat gadis yang mungil itu terlihat kesal tapi begitu sangat menggemaskan.

Aletta terus mengomel sambil menarik lengan Atlanta menuju ke dalam ruang UKS dan mendudukan nya di ranjang yang kosong.

Di ambil nya peralatan p3k dan di letakkan di samping tempat duduk laki-laki itu. Dengan hati-hati Aletta mulai membersihkan darah yang masih keluar atau bahkan sudah mulai mengering. Setelah bersih gadis itu langsung memberikan Betadine dan menutup nya menggunakan perban.

Saat membereskan peralatan p3k itu Atlanta terus memandang wajah Aletta begitu lekat. Aletta yang merasa di tatap pun ikut menatap ke arah Atlanta.

"Iya sama-sama" ujar Aletta sambil menutup lemari khusus obat dan peralatan p3k itu.

Atlanta yang mendengar itu pun sontak terkekeh "makasi".

"Lo dah biasa ya kaya gitu"

"Kaya gitu gimana?"

"Ya gitu"

"Tawuran?"

"Hem"

"Ngga juga itu pun kalo ada yang nyerang duluan. Kita berandal tapi kita gak pernah mulai duluan"

Aletta menggangguk-aggukan kepala nya tanda paham dan mengerti membuat Atlanta kembali menarik sudut bibir nya.

"Gue duluan ya" Aletta langsung berlari keluar tanpa menunggu jawaban Atlanta.

Setelah menatap gadis yang mulai menghilang dari pandangan nya Atlanta menatap lengan nya yang terbalut perban dengan begitu rapi itu.

"Emang gak salah gue jatuh cinta" lirih nya begitu pelan.

ATLANTA GALAXY CAKRAWALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang