PULANG

192 5 3
                                    


~~~

❤️ SELAMAT MEMBACA ❤️
happy reading

~~~

Hari ini Aksa memutuskan untuk kembali ke rumah yang hampir satu tahun tak di tempati nya. Itu juga karena Marta yang terus meminta dan membujuk nya untuk pulang dan kembali tinggal bersama. Sebelum itu Aksa berpamitan dengan Saros dan ibu nya yang sudah Aksa anggap seperti ibu nya sendiri.

"Tante Aksa izin pamit dan pulang ke rumah ya. Makasi banyak udah izinin Aksa tinggal di sini selama 1 tahun ini, maaf ya kalo banyak ngerepotin sama nyusahin tante'' Aksa memeluk tubuh wanita paruh baya itu dengan hangat.

"Sama-sama nak kamu udah tante anggap seperti anak sendiri. Sering-sering main sini ya tante pasti bakalan kngen sama kamu''

"Pasti tante. yang sehat-sehat ya tan kalo ada sesuatu atau butuh sesuatu apa pun itu hubungin Aksa aja ya''

''Iya nak pasti''

"Ros gue pamit ya makasi banyak maaf gue nyusahin lo terus''

"A elah lo kek mau pergi kemana aja. Gak ada istilah repot merepotkan dan lo bisa main ke sini kapan mu lo bisa''

''Thanks bro" Aksa memeluk tubuh saros. LAki-laki yang sudah di angga seperti saudara kandung nya sediri.

Saat taksi pesanan nya datang Aksa langsung meminta izin pulang dan melambaikan tangan ke arah Saros dan ibu nya. Jujur hati nya sangat sedih saat harus berpisah seperti ini setelah mendapatkan keluarga seperti mereka.

Jika ada yang bertanya-tanya kenapa Saros hanya berdua dengan sang ibu karena Ayah nya sudah meninggal dunia karena kecelakaan kendaraan 5 tahun lalu bersama sang adik yang baru berusia 8 tahun.

Setelah 30 menit Aksa sampai di halaman rumah nya. Mata nya menatap sekeliling dan ternyata masih sama tidak ada yang berubah. Saat igin melangkahkan kaki nya menuju pintu utama mata nya menangkap sesosok pria dengan setelan Jas hitam baru saja keluar denga terburu-buru.

''Pah'' panggil Aksa pada pria itu.

Dengan cepat kepala Wilson menoleh ke sumber suara. MAta nya membola dengan sempurna kala melihat seseorang yang baru saja memanggil nya itu. Jantung nya seakan berhenti berdetak kala melihat anak laki-laki yang sudah di bunuhnya satu tahun lalu bisa berdiri di hadapan nya tanpa luka sedikit pun.

"Aksa" gumam Wilson denga keterkejutan nya.

"Apa kabar?'' Aksa berjalan mendekat membuat nafas Wilson seakan tercekat.

"Aksa? Ini beneran kamu? kamu masih hidup"

"Papa berharap aku mati?"

"Bukan bukan. Kamu kemana aja sa papa hawatir sama kamu'' dengan cepat Wilson memeluk tubuh Aksa.
"Kamu ngga papa?" Aka menggeleng guna menjawab pertanyaan itu.

"Mama mana?"

"Mama ada di dapur ayo papa antar"

"Ngga usah pa Aksa bisa sendiri. Papa ke kantor aja kaya nya ada urusan penting'' Aksa menyadari tingkah Wilson yang terus melirik jam di tangan nya.

ATLANTA GALAXY CAKRAWALA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang