~~~
❤️ SELAMAT MEMBACA ❤️
~~~
Atlanta kembali merenung di balkon kamar nya di temani sebatang rokok yang selalu menjadi candu untuk nya.
Mata nya terus tertuju pada foto yang ada di tangan nya. Siapa kah orang itu? Kenapa bisa ada dua? Sedangkan seumur hidup nya yang di ketahui dan di kenal nya hanya satu.
Semua begitu berkecambuk di kepala nya. Hingga tiba-tiba fikiran nya tertuju pada kejadian tempo hari di mana dia melihat orang itu bertemu dengan seseorang yang tak di senangi nya bahkan menjadi musuh bebuyutan nya.
Karena waktu semakin larut dan angin malam yang berhembus semakin dingin membuat nya memutuskan untuk masuk dan beristirahat.
Kringgggggggggggg...
Bel sekolah sudah berbunyi yang menandakan jam pelajaran akan segera di mulai. Sepuluh menit dua puluh menit tidak ada tanda-tanda guru akan memasuki kelas. Hingga beberapa saat ketua kelas memutuskan untuk bertanya dengan pergi ke kantor guru.
Setelah menunggu beberapa saat ketua kelas kembali dengan ekspresi yang murung membuat seluruh murid di sana binggung seakan semua bertanya-tanya ada apa.
"Lo gak papa?" Tanya seorang siswi pada ketua kelas yang baru memasuki kelas.
"Gue gak papa" masih menundukkan kepala nya.
"Terus muka Lo ngapa gitu?"
"Karena gue seneng kita jam kosonggggg" seketika wajah yang murung itu berubah 180° menjadi senyum dan tawa yang begitu bahagia.
Seluruh murid pun terlihat ikut bahagia dan sangat antusias jika mendapatkan jam kosong seperti sekarang.
"Kantin kantin" ajak Vanessa pada sahabat-sahabat nya.
"Gassss" sahut Nora.
"Let's go" kompak Yura dan Aletta.
Koridor kelas yang awal nya terlihat sepi dan sunyi karena seluruh siswa berada di dalam ruang kelas mendadak menjadi riuh dan ramai karena seluruh nya berhamburan keluar kelas untuk menikmati jam kosong. Termasuk anak-anak AMORPATI yang sudah nangkring di Warkop.
"Dua tiga ikan penyet" Zio terdengar memulai awal sebuah pantun.
"Cakep" sahut Genta sibuk bermain game di ponsel nya.
"Muka Lo kaya monyet" ucap Zio tertawa ke arah Genta yang membuat laki-laki mengendus kasar.
"Bumi gonjang ganjing. Muka Lo kaya anying" sahut Genta tak mau kalah dari Zio.
"Hitam pekat kuning Langsat. Ngomong apa si bangsat" ucap Laskar menatap ke arah Zio dan Genta secara bergantian lalu tertawa bersama yang lain nya.
"Anjay Laskar udah jago pantun nih" Megan terlihat menepuk-nepuk pundak laskar yang berada di samping nya.
"Gue gitu Lo" ujar Laskar begitu bangga sambil tertawa-tawa.
"Lo kenapa?" Tanya Kaivan pada Atlanta yang sedari tadi hanya diam tanpa suara.
"Ada yang ganjel di fikiran gue" jawab Atlanta dengan tatapan yang terlihat kosong.
"Kalo ada apa-apa atau butuh bantuan bilang kita-kita jangan diem" ujar Rakha menepuk pundak Atlanta seraya memberikan semangat.
"Hem thanks bro"
Di tengah-tengah canda tawa dan keasikan mereka tiba-tiba terlihat remaja laki-laki yang berlari ke arah mereka begitu tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTA GALAXY CAKRAWALA
FantasíaKisah ini menceritakan tentang kehidupan remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Remaja yang bukan sembarang remaja pada umum nya begitu pula dengan kehidupan nya. Dia bernama Atlanta Galaxy Cakrawala sang ketua Amorpati.