Who is Nana : 1. Tidak nyaman
10 Des’ 23
Jemima Pov
“Jangan menganggap dirimu seperti ini! Berpikir telah memiliki aku, 99% adalah mustahil. Lalu … 1% sisanya hanya akan menjadi bumerang yang mengarah kembali padamu. Itu menyakiti.”
Otakku cukup cerdas untuk mencerna dan mengingatnya. Menyimpan rapat kalimat yang beberapa kali dia ucapkan.
Tapi … dengan sadar masih saja aku merasa memilikinya. Aku mau dia, hanya itu.
Terlepas dari seorang lain yang telah memilikinya, setiap kalimat penolakan hanya terlontar dari mulutnya. Selebihnya … dia ada untuk memuaskan rasaku. Untuk menggali rasa terhadapnya; Han Yuka.
Hanya dia yang bisa memberi nyaman, hanya punggungnya yang secara alami menawarkan setiap rasa aman. Memecah setiap kabut menakutkan ketika rasa takut menyergap dengan masifnya. Sumpah, setelah semua … hanya dia.
“Kau sudah makan?”
Aku menoleh untuk menyuguhkan senyum meski itu terpaksa. Berpikir untuk berjalan-jalan di antara banyak kerumunan manusia tidak menjadikanku merasa hangat atau aman, karena hatiku merasakan kosong yang sangat.
Otakku tidak dapat lepas dari memikirkannya meski sadar jauh dari circle-ku.
Mirip sebuah bintang di langit yang mustahil untuk kumiliki. Meski kadang dia dengan rasa gabutnya menculikku agar terlupa siapa aku.
“Tidak,” jawabku singkat.
Terlalu malas untukku memainkan peran berbasa-basi. Wanita maskulin di sampingku terlihat terkekeh pelan lalu kembali fokus menyetir mobil.
“Kita akan ke butik untuk mengambil beberapa baju.”
Aku hanya menatapnya sekilas untuk menyerahkan senyum yang mirip tugas berat.
Hanya beberapa menit, lalu kami telah berada di dalam ruangan khusus butik milik keluarga Han.
Untuk kesekian kali aku membuang napas kasar. Ini cukup membosankan.
“Beberapa baju hangat untuk menyambut musim dingin. Agassi yang meminta.”
Aku hanya menatapnya malas. Agassi adalah panggilan untuknya. Yeah …, setiap dari kami menatapnya sebagai majikan. Kecuali aku tentunya.
Tubuh yang tegap, tidak dapat dikatakan langsing karena memiliki massa otot yang cukup kuat. Kadang aku terpikir untuk menantangnya di atas ring.
“Nde, Heo-ssi.”
Lagi … dia terkekeh pelan. Setiap baju yang dia pilih hanya kutatap malas. Heo Ara cukup tahu ukuran bajuku. Jadi, ini bukan masalah besar.
“Kau masih merasakan tidak nyaman dengan perutmu?” tanyanya. Aku hanya tersenyum tipis. Kembali aku merasakan kesal.
Beberapa pesan telah kukirim pada Yuka dari kemarin. Tapi, dia hanya ber-oh ria.
Untuk situasi yang seperti ini aku merasa dia telah berada jauh di atasku, lalu aku bukan siapa-siapa.
Kembali aku membuang napas kasar, yang setiap respon kecil tersebut hanya akan menjadikan darah keluar lebih dari sebelumnya.
Entahlah, periode menstruasi kali ini cukup berbeda dari sebelumnya. Aku juga mengingat bahwa bulan kemarin aku tidak mendapatkannya. Jadi, kupikir mungkin ini adalah akumulasi.
Ponselku bergetar, menampilkan pesan balasan darinya atas pesanku semalam. Aku mendecih dalam hati.
Rasa sakit menyeruak memenuhi ruang di dadaku, tapi … logikaku maju dengan berpikir bahwa dia memang harus ada untuk partner hidupnya. Iya … kapan pun gadis kaya itu mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️
RomanceSeperti biasa, NC21+ dan epilog bisa kalian baca di Karyakarsa. Cek link di bio aku yaa ... Warning! Smut 21+ GXG | LGBTQ+ | GL | Area Pelangi 🌈 Jika tidak suka harap skip. ____________________________ Entah rasa ini nyata atau hanya ilusi yang kau...