Who’s Nana? 23. Cuma ada kamu
Jemima Pov.
Terbangun dengan sakit kepala yang cukup menyiksa menjadikan aku kesal yang sangat. Kupikir tetap meringkuk dan bergelung di bawah selimut tebal adalah yang terbaik. Hanya ada aku, dan itu lebih menyebalkan.
Entah sejak kapan aku mulai benci terbangun tanpa dia di sampingku. Yeah …, mungkin ini yang dinamakan candu.
Lebih dari dua jam sejak mataku terbuka hanya Lembah Manah, Eun Joon, serta Nick yang berada di sekitarku. Menemani makan layaknya seorang teman.
Cukup aneh, tapi berpikir lebih hanya akan mendapatkan lelah. Semua tentang Yuka. Aku tahu semua kenyamanan ini karena wanita itu.
“Masih pusing?” Pertanyaan tiba-tiba terlontar dari mulut Lembah. Tepat di saat mulutku terbuka untuk bertanya di mana Yuka. Namun, ku urungkan ketika menjawabnya lebih penting saat ini.
“Sedikit.” Lalu Nick menawarkan semangkuk sup untuk meredakan mabuk.
“Di mana dia?” tanyaku.
“Ada tamu yang harus dia temui pagi ini.”
“Oh.” Aku melepaskan begitu saja.
“Mereka ada di paviliun juga.”
“Benarkah itu, Lembah?” tanyaku menoleh pada pria Indo di depanku ketika Eun Joon menyahut.
Lembah Manah hanya menggumam dengan anggukan kecil, melanjutkan acara makannya. Entah sejak kapan, tapi bahkan Heo Ara membiarkan semua temanku untuk makan bersama denganku di ruangan yang sama dengan bos kami. Yeah, Han Yuka.
“Ck … shhh—”
“Wae, masih merasa tidak nyaman?” Nick beranjak berdiri, tapi tanganku menghentikannya. “Aku hanya sedang berpikir mungkin ada hal mendesak hingga Zahir menemui Yuka di sini.”
Menyantap makanan seolah hanya keharusan untuk menghabiskannya, karena otakku telah berlari menuju ruang kerja yang berada tak jauh dari ruang makan.
“Apakah kau tidak ingin memakan makanan penutup manis yang kubuat khusus untukmu, Ami?” Kata-kata Heo Ara menghentikan kakiku yang telah beberapa langkah menjauhi meja makan.
“Otakku terlalu kepo melebihi keinginan untuk memakan apapun, saat ini.” Tanpa sadar bibirku mengerucut ketika mengatakannya. Aku bisa menangkap ekspresi terkejut, di saat sama matanya menyimpan tatapan gemas terhadapku.
Heo Ara adalah seorang belok layaknya Yuka, tapi aku tidak menatap mereka dengan mata yang sama.
“Kami akan bersamanya,” ucap Eun Joon dan diangguki oleh Lembah Manah yang telah beranjak dari duduk mereka.
Sementara Nick mulai membereskan meja makan.
“Tentu, aku akan bersama Nick. Katakan sesuatu saat kau membutuhkan kami!” Terlalu aneh ketika akhir-akhir ini wanita yang terlihat seperti pria tampan tersebut sering melepaskanku.
“Oohh, kau yang terbaik Heo-ssi!” ucapku dengan memeluk tubuhnya beberapa detik lamanya. Dapat kudengar Lembah Manah dan Eun Joon berdehem mirip terbatuk.
Aku menjauhkan wajahku untuk menatap ekspresi terkesiap dari Heo Ara, lalu mataku menatap turun menuju kedua tangannya yang terbuka lebar mirip seorang yang menyerah. Atau … tidak berani membalas pelukanku.
“Kau tidak suka aku bergelayut seperti ini? Aku sudah mandi, tau?” ucapku berlagak kesal.
“Ekhem … tidakkah kau lupa akan menguping pembicaraan Yuka Agassi, hmm?” Lembah Manah menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️
RomanceSeperti biasa, NC21+ dan epilog bisa kalian baca di Karyakarsa. Cek link di bio aku yaa ... Warning! Smut 21+ GXG | LGBTQ+ | GL | Area Pelangi 🌈 Jika tidak suka harap skip. ____________________________ Entah rasa ini nyata atau hanya ilusi yang kau...