🔞30. Siapa takut END

22 0 0
                                    




Who’s Nana? 🔞30. Siapa takut END

“Ayo kita lanjutkan bertarung di tempat yang semestinya.”

“Kau pikir aku takut?” Jemima masih menatap lekat wanita dominan di bawahnya. Mata keduanya memang saling mengunci, memancarkan kilat rasa amarah dan hasrat menggebu di saat yang sama.

“Kau benar-benar telah sehat, Livi.” Ini bukan pertanyaan. Bagaimanapun Yuka telah membahas hal-hal absurd secara detail.

Han Yuka tidak pernah merasa canggung untuk apa yang dia mau.

“Masih bertanya?”

Kalimat Jemima hanya berhenti di sana. Dia lebih memilih untuk diam dan menikmati usapan jemari Han Yuka yang dengan lembut membelai payudara kenyalnya dari balik baju.

Selanjutnya hanya ada keheningan. Pertarungan kali ini sudah pada tempatnya, meski mungkin terlihat tak tahu waktu. Jiwa setiap dari mereka telah menyerah. Namun, tidak dengan hasrat dan insting yang mampu menuntun dan menuntut tubuh keduanya untuk bergerak serabutan saling meraup kepuasan.

Tangan yang sibuk melucuti baju, sementara bibir tertaut untuk saling melumat, mengecup, bahkan menggigit kecil bibir lawan. Kaki mereka berjalan menuju kamar mandi.

______________

Han Yuka pov

Aku hanya meninggalkan mansion beberapa jam, lalu Livi telah menghilang.

"Bisakah kalian menjelaskan situasi ini?" tanyaku pada setiap orang yang seharusnya menjamin rasa amanku.

"Kami akan mencarinya, Agassi."

Aku cukup tahu bahwa mereka tidak bersalah, karena di sini adalah Livi yang telah memutuskan.

Untuk waktu 48 jam kami mencari di setiap sudut kota dengan menyisirnya. Namun, belum juga ada hasil atau bahkan sedikit petunjuk tentang keberadaannya.

Aku tidak berpikir bahwa dia akan meninggalkanku. Tidak ..., di saat kami telah cukup dekat dalam konteks yang sesungguhnya. Saat ini otakku mulai memilah dan meneliti kesalahan yang mungkin kulakukan tanpa sadar.

Otakku tumpul seketika, aku bahkan menjadi seorang yang bodoh.

Seolah setiap saraf di otakku membeku.

"Kau belum tidur, Noona?" tanya Junho yang membangunkan aku.

"Apakah ada informasi baru tentang dia?" tanyaku dengan ekspresi putus asa. Dua hari tanpa dia cukup membuatku pusing.

Dari waktu ke waktu aku semakin menyadari bahwa ikatan benang emosi yang terjalin di antara kami telah semakin kuat.

Kurasakan sulit bernapas tanpa dia.

"Jemima ... akan meninggalkan Korea--"

"Kapan?" tanyaku dengan tak lagi sabar. Aku beranjak dari tempatku duduk dan meraih sebuah jaket. Langkah kakiku terhenti untuk membentaknya.

"Apa lagi yang kau tunggu, hemm?" tanyaku sarkas.

"Ada yang harus kau tahu, Noona."

“Ada hal lain?”

“Kurasa dia pergi karena seseorang. Jade Wu Hyung juga menemukan rekaman cctv hari itu di taman kota.”

Aku semakin bingung.

“Jelaskan di jalan!” ucapku dengan penekanan.

_________________

Jemima Pov.

Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang