13. I'm done

11 0 0
                                    


Who is nana? 13. I'm done

Mata Jemima sungguh sangat mengantuk, tapi otaknya mode waspada mirip berdiri untuk bertahan membuatnya tidak mau memejamkan mata.

Percakapan dengan Nana beberapa saat lalu mempengaruhi kondisi batinnya.

Mustahil setiap perlakuan kekasih majikannya yang sedikit bergeser dari pemikiran awalnya tersebut tidak menciptakan percikan yang mengguncang emosinya. Jemima menjadi bingung, bahkan sempat meragukan kewarasannya.

Setiap tutur kata, senyum, bahkan sorot mata Nana membuyarkan kesenangannya dari lengah; menyerah dan tenggelam dalam arus yang diciptakan Yuka beberapa hari terakhir.

Begitu banyak pemikiran yang muncul dan saling berebut meminta perhatian di saat yang sama. Hingga beberapa dari mereka terasa tumpang tindih memenuhi ruang di dalam kepalanya.

Seharusnya Nana menunjukkan penolakannya terhadap Jemima, apapun situasinya.

Seharusnya gadis kaya tersebut menunjukkan bahwa dia memiliki hati yang bisa terluka atas kelakuan Jemima selama lima bulan ini. Atau setidaknya menampar wajah maid rendahan sepertinya yang telah kurang ajar; melemparkan diri untuk menarik atensi sosok dominan yang telah menjadi miliknya.

Tapi, sikap yang telah jauh dari nalar menjadikan Jemima terdorong mundur. Kelembutan gadis yang terlihat seumuran dengannya tersebut menampar wajahnya dengan sangat. Benar, seperti orang bilang bahwa tindakan lebih berbicara dengan keras daripada ucapan.

Lalu kini Jemima merasa semakin terpuruk oleh rasa bersalah. Dia bahkan sadar begitu lemah untuk menjadi konsisten dengan keputusannya; berhenti mengejar Han Yuka.

Setiap pemikiran yang tak satupun membenarkan tindakannya mendorongnya untuk tersungkur jatuh.

Otaknya masih bisa berpikir untuk menjaga kewarasannya, tapi tidak dengan tubuhnya yang berada di bawah pengaruh obat-obatan.

Perlahan tapi pasti Jemima menjadi seorang rapuh yang merasa lelah, termasuk meragukan kemungkinan untuknya sembuh. Karena di setiap prosesnya berarti harus tetap berada di samping Han Yuka.

Iya ..., yang artinya menggores lagi, lagi, dan lagi hati Nana. Menciptakan luka baru di atas bekas luka yang bahkan belum sembuh benar.

Pemikiran yang semakin menyeret Jemima untuk tenggelam dalam lautan sesal tanpa dasar. Untuk semakin terbenam dalam lumpur yang secara paksa menyadarkan siapa dia-hanya seorang hina yang murahan.

Tanpa berpikir bahwa semua keruwetan di atas menjadikannya lemah.

Ketika berusaha untuk beringsut turun dari kasur, dia menyadari sesuatu. Aroma kesedihan, ketakutan, serta rasa kosong tiba-tiba menyeruak secara masif seolah merengkuh hati dan pikirannya. Mirip seorang yang sendirian di atas bumi ini tanpa sesuatu untuk berpegang.

Hanya bertahan dari terjatuh untuk terkapar oleh rasa takut yang semakin memerangkap kewarasannya.

Di saat yang sama tubuh fananya mulai merasakan desir angin dingin yang membawa aroma mistis-yang perlahan tetapi pasti terasa semakin pekat. Seolah setiap hal tak terlihat di sekitarnya berebut untuk mendekat dan bersiap mengambil alih raganya; mendesak keluar jiwanya.

Perasaan yang telah cukup lama ter-skip sejak berada di sekitar Han Yuka.

Jemima benci kembali pada titik ini lagi, lagi, dan lagi. Seolah dipaksa untuk memilih antara menyerah yang mungkin akan melemparkannya pada hal menakutkan; dari awal tubuhnya mirip memiliki rongga untuk setiap makhluk tak kasat mata. Atau bertahan dengan menjaga kewarasan; tidak memberi celah untuk setiap dari mereka mendekat.

Who's Nana? [GxG] - 21+ END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang